Berita

Tiba di Ternate, Kepala BNPB Akan Tinjau Penanganan Darurat Erupsi Gunungapi Ibu

Published

on

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, S. Sos., M.M (kemeja hijau dan rompi hijau) saat di Pelabuhan Residen Kota Ternate, Maluku Utara, Kamis (30/5) pagi. (Foto : BNPB, @bnpb.go.id)

Ternate, goindonesia.co – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, S. Sos., M.M. telah tiba di Kota Ternate, Maluku Utara pada Kamis (30/5) pagi.

Suharyanto bersama Forkopimda setempat diagendakan akan meninjau penanganan darurat erupsi Gunungapi Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara dengan menggunakan kapal cepat. 

Kepala BNPB rencananya akan melihat langsung penanganan di lokasi pengungsian yang berlokasi di Desa Gam Ici, untuk memastikan penanganan darurat telah berjalan dengan baik serta akan berdialog dan memotivasi para pengungsi agar tetap semangat saat berada di pengungsian.

Selanjutnya Kepala BNPB juga akan mendatangi Pos Dapur Umum untuk melihat penyediaan kebutuhan permakanan bagi pengungsi dan setelah itu menuju Pengungsian di Desa Tongute Ternate Asal.

Pada akhir rangkaian tinjauan, Kepala BNPB akan melakukan rapat koordinasi dengan perwakilan Forkopimda di kantor Bupati Halmahera Barat guna memberikan arahan terkait langkah-langkah penanganan lebih lanjut, mengingat masa Tanggap Darurat berakhir hari ini.

Hari ke 13 Masa Tanggap Darurat

Pada Rabu (29/5) telah memasuki hari ke 13 masa tanggap darurat penanganan bencana erupsi Gunungapi Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara. Upaya pendataan warga dan sarana terdampak terus dilakukan.

Berdasarkan data yang dihimpun tim BNPB di lapangan, terdapat lima titik pengungsian. Antara lain Gedung Serbaguna Desa Tongute Ternate Asal dengan rincian 959 jiwa, Lapangan Desa Gam Ici 417 jiwa, Gereja Desa Tongute Sungi terdapat 357 jiwa, SMP 3 Desa Tongute Sungi berjumlah 42 jiwa dan Kantor Desa Tongute Sungi sebanyak 45 jiwa, serta 191 jiwa lainnya masih dalam pendataan terpilah. Sehingga total pengungsi hingga Rabu (29/5) pukul 17.00 WIT berjumlah 2.011 jiwa.

Kerugian materil yang tercatat yaitu, sebanyak 3.883 hektar kebun kelapa, 866 hektare Kebun Pala, 208 hektar Lahan Cengkeh, dan 368 hektar Kebun Kakao.

Sementara itu ketersediaan logistik dan peralatan yang ada di Gudang Logistik Posko Penangana Darurat Bencana bertempat di Kantor PMI Halmahera Barat, masih tersedia bahan pangan dan non pangan. Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan bantuan tersebut agar mengikuti mekanisme yang telah ditentukan, yaitu ada pengajuan dari pihak desa atau kecamatan yang membutuhkan dan disetujui oleh komandan Kodim sebagai Koordinator di dalam penanganan bencana ini, kemudian tim logistik akan mendistribusikan ke pengungsian.

Mengingat PVMBG masih menetapkan tingkat aktivitas Gunungapi Ibu dalam level IV (Awas) dan hasil assesmen tim BNPB di lapangan. BNPB akan memberikan bantuan tahap dua dengan menambah dukungan bantuan operasional penanganan darurat berupa Dana Siap Pakai (DSP) dan bantuan logistik peralatan antara lain paket sembako, selimut, matras, velbed, terpal, hygiene kit, masker, makanan siap saji, senter, pakaian dan air mineral. (***)

*Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Trending

Exit mobile version