Marc Marquez tiba di Mandalika. Dia dan pebalap lainnya tidak akan menjalani karantina (ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI)
Jakarta, goindonesia.co – Rombongan pebalap dan ofisial MotoGP telah tiba di Mandalika untuk menjalani tes pramusim MotoGP. Mereka tidak diwajibkan menjalani karantina mandiri atau terpusat, melainkan memakai sistem travel bubble.
Marc Marquez, Fabio Quartararo dan pebalap serta ofisial tim MotoGP tiba di Lombok pada Senin (7/2) sore waktu setempat. Mereka tiba dari Malaysia menggunakan dua buah pesawat carteran.
Setelah tiba di Indonesia, seluruh pebalap tidak dikenakan wajib karantina. Dijelaskan Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas COVID-19, Alexander K Ginting, para pebalap dan ofisial tim serta MotoGP sudah berada pada skema perlindungan travel bubble.
“Kalau sudah karantina bubble , artinya karantina terpusat tidak dikerjakan karena tumpang tindih,” tegas Alexander dikutip dari Antara.
“Bubble kan ada dalam karantina yang gelembungnya bergerak tapi tidak boleh pecah. Sehingga setiap bubble akan konsisten dalam bubble-nya masing masing tanpa menjadi pecah,” lanjut dia menjelaskan.
Untuk menyambut test pramusim MotoGP, Satgas COVID-19 telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor Nomor 5 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Sistem Bubble pada Kegiatan MotoGP 2022 di Mandalika dalam Masa Pandemi COVID-19. Surat edaran tersebut terbit pada 3 Februari.
Dalam aturan itu dijelaskan, di antaranya, pelaku sistem bubble MotoGP 2022 di Mandalika yang terdaftar secara resmi sebagai pembalap dan ofisial memasuki kawasan bubble MotoGP 2022 di Mandalika melalui pintu masuk kedatangan internasional Bandar Udara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Madjid.
Selama berada di kawasan sistem bubble MotoGP 2022 di Mandalika, peserta hanya diperkenankan melakukan interaksi dengan orang yang berada dalam satu kelompok bubble, melakukan kegiatan di zona yang telah ditentukan pada setiap fasilitas atau sarana prasarana dalam kawasan bubble di Mandalika, dan menjalani pemeriksaan tes cepat antigen secara rutin setiap hari.
Selain itu para pebalap juga diwajibkan melaporkan kepada petugas kesehatan dalam kawasan sistem bubble ketika mengalami gejala yang berkaitan dengan COVID-19 untuk dilakukan pemeriksaan RT-PCR.
Beberapa pekan lalu Dorna dengan tegas mengatakan akan menolak permintaan karantina 14 hari jika diminta oleh negara tuan rumah. Dorna malah menyatakan siap meninggalkan negara yang mewajibkan karantina jangka panjang buat rider dan ofisial MotoGP.
“Kami tidak akan menerima peraturan karantina, jika mereka meminta kami untuk karantina selama 14 hari pada suatu negara, maka kami tidak akan pergi ke negara tersebut,” tegas CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, beberapa pekan lalu.
Lebih lanjut, Ezpeleta mengungkapkan bakal lebih efisien andai negara tuan rumah hanya mengecek sertifikat vaksinasi dari setiap kru tim dan pebalap. Hal tersebut dinilainya sudah cukup dan tak perlu lagi menjalani karantina.
Fabio Quartararo tiba di Mandalika untuk menjalani sesi latihan pramusim (ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI)
“Apa yang kami alami tahun lalu di Amerika Serikat adalah hal yang seharusnya kami capai, itu merupakan status yang kami siapkan,” kata Ezpeleta dikutip dari GP One.
MotoGP Amerika Serikat tidak melakukan karantina buat para tim dan pebalap. Namun ketika itu mereka menerapkan sistem bubble — yang diadaptasi oleh Indonesia untuk tes pramusim ini.
“Mereka bisa meminta kami untuk membawa sertifikat vaksin atau juga melengkapi beberapa dokumen sebagai syarat seperti yang kami lakukan tahun lalu,” tutur Ezpeleta. (***)