Berita

Terima Stafsus Presiden dan Mantan Atlet Olimpiade, Menpora Dito Bahas Penghargaan Olahragawan

Published

on

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, menerima audiensi Staf Khusus Presiden Bidang Hukum, Dini Purwono yang hadir bersama perwakilan mantan atlet peraih medali Olimpiade di ruang rapat lantai 10 Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta.(foto: yayan/kemenpora.go.id)

Jakarta, goindonesia.co : Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, menerima audiensi Staf Khusus Presiden Bidang Hukum, Dini Purwono yang hadir bersama perwakilan mantan atlet peraih medali Olimpiade di ruang rapat lantai 10 Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta. 

Pertemuan ini membahas tentang rencana Peraturan Presiden tentang Pemberian Penghargaan Olahragawan. Selain Hariyanto Arbi, perwakilan atlet medali olimpiade lainnya yang turut hadir yakni Candra Wijaya, Liliyana Natsir, Eddy Hartono, Alan Budikusuma, Susy Susanti, Tontowi Ahmad, Greysia Polii, Denny Kantono, Ricky Subagja dan Eddy Hartono.

“Selamat siang, selamat datang para atlet olimpian. Pertemuan ini juga sekaligus untuk memperdalam dan menyempurnakan terkait rencana penyempurnaan perpres pemberian penghargaan olahragawan,” kata Menpora Dito, Senin (17/7).

“Juga ada Stafsus Presiden untuk menguatkan agar produk yang nanti kita keluarkan itu benar-benar bisa mensupport dan sesuai dengan harapan yang di inginkan. Ini juga sebagai kolaborasi,” tambah Menpora Dito.

Menurut Menpora, saat ini Kemenpora telah menyiapkan beberapa draft terkait perpres untuk atlet berprestasi di olimpiade. Prestasi olahraga Indonesia tujuan utamanya adalah prestasi di olimpiade.

“Pada prinsipnya, Kemenpora saat ini mengambil momentum terkait olimpian ini. Karena memang tujuan prestasi olahraga Indonesia adalah di olimpiade. Perpres ini sebenarnya nantinya turunannya ada banyak, dan produk hukumnya sudah ada. Momentum olimpian ini yang menjadi prioritasnya,” kata Menpora.

“Pada prinsipnya momentum ini yang kita gunakan untuk menyempurnakan. Semoga ini nanti juga diasistensikan juga dengan Stafsus Presiden Bidang Hukum yang nantinya juga mengorkestrasi antara Kemenpora, Kemensetkab dan kementerian/lembaga terkait lainnya,” pungkas Menpora Dito.

Sebelumnya, Staf Khusus Presiden Dini Purnomo juga menyampaikan terima kasih kepada Menpora Dito yang telah menampung berbagai request dari para olimpian.

“Ini adalah pertemuan saya dengan Mas Menteri untuk tindaklanjut atas beberapa poin yang telah didiskusikan sebelumnya terkait penghargaan untuk olimpian,” tutur Dini.

“Jadi, ini adalah tindaklanjutnya, bisa dielaborasi mumpung Perpres yang kita tunggu itu sedang digodok. Usai pertemuan ini nanti akan ada beberapa pertemuan seperti FGD untuk mengerucutkan aspirasi dari teman-teman olimpian ini,” tambahnya.

Olimpian bulutangkis Hariyanto Arbi menyampaikan, para olimpian ini dulu sempat pernah satu kali menerima dana pensiun di Menpora sebelumnya, tapi setelah itu berhenti karena alasan belum ada payung hukumnya.

“Waktu itu pernah diberikan satu kali (2015-2016) tetapi terhenti karena katanya belum ada payung hukumnya. Dari situ kita lihat dan dengar pengalaman atlet yang pernah jual medali untuk memenuhi kebutuhan hidup, ini miris sekali padahal mereka adalah pahlawan bangsa. Padahal Pak Presiden pernah menjanjikan hal itu,” tuturnya.

Menurut peraih emas olimpiade bulutangkis Liliyana Natsir, dirinya pernah bertemu dengan Presiden Jokowi yang menilai terkait dana pensiun atau penghargaan untuk olimpian itu adalah hal yang wajib di perhatikan. 

“Besar harapan kami jika bisa tunjungan hari tua ini bisa diadakan kembali. Karena Pak Presiden Jokowi waktu itu bilang bahwa Pak Mensesneg tolong ini dicatat karena ini agenda cukup penting yang harus kita bahas. Karena negara ini prestasinya juga dilihat dari olahraganya khususnya prestasi olimpiade nya karena bendera kita bisa berkibar dan lagu Indonesia Raya berkumandang itu karena kedatangan presiden di suatu negara dan prestasi atletnya,” kenang Liliyana.

Turut mendampingi, Deputi Peningkatan Prestasi Surono, Staf Khusus Peningkatan Prestasi dan Pengembangan Industri Olahraga Ardima Rama Putra, Staf Khusus Hukum dan Kepatuhan Tata Kelola Alvin Saptamandra, Tenaga Ahli Bidang Potensi Pemuda dan Diaspora Hamdan Hamedan, Tenaga Ahli Kepatuhan Hukum Rian Ernest, Tenaga Ahli Inovasi Digital Chaerany Putri. (***)

@www.kemenpora.go.id

Trending

Exit mobile version