Berita

Terima Delegasi RRT, BSN Bertukar Pandangan Standardisasi NEV

Published

on

Kunjungan delegasi dari Ministry of Commerce (MOFCOM) Republik Rakyat Tiongkok (RRT) ke BSN untuk saling bertukar pandangan juga berbagi informasi terkini mengenai perkembangan New Energy Vehicle (NEV), termasuk di dalamnya menyangkut standardisasi NEV (Foto : @www.bsn.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Badan Standardisasi Nasional (BSN) menerima delegasi dari Ministry of Commerce (MOFCOM) Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dalam rangka saling bertukar pandangan juga berbagi informasi terkini mengenai perkembangan kendaraan energi baru atau New Energy Vehicle (NEV), termasuk di dalamnya menyangkut standardisasi NEV, pada Rabu (24/4/2024) di Kantor BSN, Jakarta. 

Direktur Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN, Konny Sagala menjelaskan kepada Delegasi bahwa, standardisasi berbagai produk di dalam Wilayah Republik Indonesia mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI), termasuk kendaraan listrik. SNI yang dikembangkan mengacu kepada standar internasional yang sudah ada untuk bisa meningkatkan keberterimaan di tingkat internasional. 

Dalam konteks NEV yang berorientasi pada Pasar ASEAN, lanjutnya, netralitas karbon dan tren elektrifikasi di industri otomotif ASEAN sangat berkembang pesat, kendaraan energi baru atau NEV memiliki potensi besar di pasar ASEAN. Sehingga, standardisasi memiliki peranan strategis untuk memperluas potensi perdagangan regional.

Pimpinan Delegasi RRT, Deputy Director General, Department of International Trade and Economic Affairs Ministry of Commerce, Chen Zhiyang dalam kesempatan yang sama, menerangkan bahwa pengembangan standar antara Indonesia – RRT adalah jembatan bagi perkembangan perdagangan dua negara, terutama bagi pasar otomotif.

Indonesia serta ASEAN, sambungnya, adalah mitra terpenting bagi RRT di segala sektor, untuk itu peranan standardisasi berada dalam posisi sangat strategis guna keberterimaan berbagai produk yang turut berkontribusi untuk menjamin rantai pasok operasional industri Indonesia – RTT juga ASEAN – RRT.

“Perjanjian ACFTA 3.0 dapat memfasilitasi sekaligus mempromosikan kerja sama praktis juga taktis di sektor-sektor spesifik, termasuk standardisasi NEV,” pungkas Chen Zhiyang.

Kegiatan yang turut dihadiri oleh Perwakilan dari BSN; Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia; Kementerian Perdagangan Republik Indonesia ini, kedepannya akan terus berkoordinasi guna membuat kemajuan potensi kerja sama dalam kerangka perdagangan Indonesia – RRT, juga ASEAN dengan penerapan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK). (***)

*(Badan Standardisasi Nasional)

Trending

Exit mobile version