Kiai Cholil yang didampingi Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo Mesir Dr Abdul Mutaali disambut Deputi Bayt az-Zakat wa ash-Shadaqat untuk Fundrising dan Pendayagunaan, Abdurrahman. (Foto : @mui.or.id)
Kairo, goindonesia.co – Setelah melakukan pertemuan dengan Grand Syekh Al-Azhar Mesir, Prof Ahmed At-Tayeb, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH M Cholil Nafis, berkunjung ke Bayt az-Zakat wa as-Shadaqat.
Pertemuan dengan lembaga filantropi dan kemanusiaan yang diinisiasi langsung oleh Syekh Al-Azhar tersebut selain bertujuan silaturahim mempererat kerja sama, juga dalam rangka mengklarifikasi bantuan yang disalurkan masyarakat Indonesia untuk Gaza, Palestina.
Untuk diketahui, seluruh penyaluran bantuan untuk Gaza yang disalurkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bekerja sama dengan Bayt az-Zakat. Termasuk bantuan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang diserahkan ke Baznas untuk masyarakat Gaza.
Dalam pertemuan tersebut Kiai Cholil yang didampingi Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo Mesir Dr Abdul Mutaali disambut Deputi Bayt az-Zakat wa ash-Shadaqat untuk Fundrising dan Pendayagunaan, Abdurrahman.
Abdurrahman menjelaskan, pihaknya bekerja sama dengan pihak-pihak terkait telah menyalurkan bantuan masyarakat Indonesia langsung ke Gaza.
Dirinya memastikan bantuan-bantuan tersebut sudah diterima korban terdampak perang di Gaza.
Dia menunjukkan video truk kontainer bertuliskan bantuan Baznas untuk Gaza yang berhasil memasuki gerbang perbatasan Rafah. Dalam rekaman berbeda, pihaknya juga memperlihatkan para penerima manfaat yang membuka paket bantuan.
“Mereka warga Gaza menyebutnya paket bantuan mumtaz (sangat baik) dan menyukainya karena terdiri dari makanan cepat saji, tidak perlu memasak lagi dari awal,” kata dia di kantornya, Selasa (11/6/2024) lalu.
Lebih lanjut dia mengatakan, terdapat kurang lebih 150 truk kontainer bantuan Baznas yang telah disalurkan ke Gaza. Dia pun membeberkan, kelebihan penyaluran melalui Bayt az-Zakat wa as-Shadaqat Al-Azhar Mesir.
Pertama, garansi sampai ke penerima manfaat di Gaza. Hal ini karena Bayt az-Zakat wa as-Shadaqat bekerja sama dengan pemerintah Mesir dalam penyalurannya. Kedua, biaya pengemasan dan pengiriman tidak dibebankan kepada Baznaz melainkan menjadi tanggungan Bayt az-Zakat.
Ketiga, pembelian barang paket tidak dibebani pajak dan langsung dibeli dari produsen sehingga lebih murah. “Dengan demikian, harga murah, maka jumlah bantuan bisa lebih banyak,” ujar dia.
Sementara itu, Kiai Cholil menyampaikan apresiasi program Bayt az-Zakat terkait penyaluran bantuan untuk korban terdampak Perang Gaza. Publik Indonesia dengan informasi tersebut, mendapatkan informasi akurat bahwa bantuan telah terdistribusi dengan benar dan tepat sasaran.
Dia mengatakan, segenap bangsa Indonesia mempunyai kepedulian dan komitmen membantu Gaza, Palestina. Bantuan masyarakat Indonesia untuk Gaza melalui MUI dan telah disalurkan ke Baznas sebesar Rp 35 miliar. MUI juga menggelar Safari Ramadhan 2024 yang melibatkan imam dan dai dari Palestina.
“Indonesia, baik pemerintah maupun rakyatnya bersatu mendukung kemerdekaan Palestina dan berkomitmen membantu saudara-saudara yang terdampak perang,” kata dia. (***)
*(Komisi Dakwah MUI, MUI – Majelis Ulama Indonesia)