Connect with us

Berita

Sukseskan Merdeka Belajar, Kemendikbdristek Gelar Rakor Bersama Atdikbud dan Wadetap untuk UNESCO

Published

on

Rakor Atdikbud dan Wadetap untuk UNESCO tahun 2023, di Bali pada 3 s.d. 7 Juli 2023 (Foto : @www.kemdikbud.go.id)

Bali, goindonesia.co – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) dan Wakil Delegasi Tetap (Wadetap) untuk UNESCO tahun 2023, di Bali pada 3 s.d. 7 Juli 2023. Rakor ini bertujuan untuk memastikan kebijakan Merdeka Belajar yang telah diluncurkan oleh Kemendikbudristek dapat dilaksanakan dengan baik oleh semua pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan termasuk yang ada di luar negeri.

“Di dalam tiga tahun terakhir, banyak sekali kebijakan-kebijakan yang sudah digaungkan oleh Mas Menteri Nadiem. Dua puluh empat episode Merdeka Belajar yang sudah kita luncurkan tentu membutuhkan dukungan semuanya, termasuk dari Atdikbud dan Wadetap di negara penugasan masing-masing,” demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti saat membuka rakor, pada Senin malam (3/7).

Suharti mendorong para Atdikbud dan Wadetap untuk meningkatkan kerja sama dengan negara lain terutama di bidang pendidikan tinggi, riset, dan teknologi. “Kita harus memastikan bahwa anak-anak kita yang ikut program Kampus Merdeka, termasuk juga para dosen dan guru yang akan melanjutkan pendidikan di luar negeri bisa terlaksana dengan baik,” ujar Suharti.

Di samping itu, Suharti juga berharap agar para Atdikbud dan Wadetap dapat menjadi mata dan telinga dalam mempelajari kebijakan-kebijakan yang dimiliki negara lain untuk meningkatkan kinerja di bidang pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi.  “Banyak negara-negara maju yang sudah memiliki kebijakaan-kebijakan, mungkin perlu kita dengar dan perlu kita ketahui. Bukan berarti semuanya harus dicontoh dan diujicobakan di Indonesia, tetapi mempelajari apa yang mereka lakukan. Bagaimana program-program tersebut bisa meningkatkan kinerja di bidang pendidikan dan kebudayaan,” imbuh Suharti.

Senada dengan hal itu, Staf Khusus Mendikbudristek Bidang Media dan Komunikasi, Muhammad Heikal menyampaikan bahwa Merdeka Belajar tidak hanya sebagai kebijakan tetapi menjadi sebuah gerakan yang harus dilakukan secara bersama-sama. “Tanggung jawab kita, mendorong untuk semakin banyak pihak yang merasakan manfaat dari kebijakan-kebijakan ini agar berlanjut dan menjadi gerakan,” ucap Heikal.

Untuk itu, kepada Atdikbud dan Wadetap untuk UNESCO, Heikal menyampaikan tujuh arahan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbdristek), Nadiem Anwar Makarim. Pertama, berupaya untuk menghadirkan beasiswa luar negeri bagi pelajar dan mahasiswa dari perguruan tinggi akademik maupun vokasi, serta guru, dosen, dan pelaku budaya untuk program gelar ataupun nongelar.

Kedua, meningkatkan jumlah mahasiswa yang terlibat dalam program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) akademik dan vokasi. “Baik itu pertukaaran mahasiswa untuk belajar di kampus maupun magang di perusahaan kelas dunia,” tutur Heikal.

Ketiga, meningkatkan jumlah program peningkatan kapasitas untuk pendidik, seniman, dan pelaku budaya yang terlaksana melalui kerja sama lintas negara. Keempat, pembukaan program-program Kampus Merdeka oleh perusahan luar negeri yang memiliki kantor perwakilan di Indonesia. Kelima, internasionalisasi bahasa Indonesia dan kewenangan budaya Indonesia di luar negeri.

Keenam, pendirian cabang kampus-kampus kelas dunia di Indonesia, dan ketujuh, kolaborasi dalam riset, penulisan karya ilmiah, atau produksi karya seni. “Ini hal-hal yang bisa menjadi indikator kerja dan poin-poin utama dalam berkomunikasi dengan stakeholder di negara masing-masing,” imbuh Heikal.

Sementara itu, pelaksana tugas (plt.) Kepala BKHM, Anang Ristanto, menyampaikan tujuan dari rakor ini adalah sebagai forum koordinasi dan komunikasi antara Kemendikbudristek dengan Atdikbud dan Wadetap untuk UNESCO dalam mengakselerasi pencapaian kebijakan Merdeka Belajar.

Adapun agenda rakor, lanjut Anang, para peserta akan membahas empat poin utama di antaranya 1). Perencanaan dan pelaksanaan program kerja Atdikbud dan Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO (Wadetap RI UNESCO) tahun 2023 dan 2024 untuk mendukung Kebijakan Merdeka Belajar; 2). Peningkatan dukungan di bidang pendidikan, budaya dan bahasa Indonesia; 3). Strategi komunikasi publik di bidang Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi; dan 4). Penyusunan instrumen penilaian kinerja Atdikbud dan Wadetap UNESCO.

Dari 19 Atdikbud yang ada di seluruh negara, hadir secara luring pada kesempatan ini, 17 Atdikbud yaitu Atdikbud di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kualalumpur, Singapura, Bangkok, Beijing, Tokyo, Moscow, Paris, Den Haag, London, Washington DC., Riyadh, Kairo, Manila, Seoul, New Delhi, Berlin, dan Dili. Sementara itu, dua Atdikbud di KBRI Canberra dan Port Moresby, Papua New Guinea hadir secara daring. Turut hadir secara luring juga, Wadetap untuk UNESCO serta 12 staf Atdikbud.

Pada rakor ini, para peserta akan mendapatkan materi dari berbagai narasumber di lingkungan Kemendikbudristek, di antaranya Staf Ahli Mendikbudristek Bidang Inovasi, Jony Oktavian Haryanto; Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid; Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam; Kepala Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Iwa Lukmana; Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Benny Bandanadjaja; serta Rektor Universitas Terbuka, Ojat Darojat. Hadir juga narasumber dari Kementerian Luar Negeri yaitu Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Teuku Faizasyah untuk mengisi materi peran Atdikbud dalam diplomasi publik. (***)

*@www.kemdikbud.go.id

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita

Tiga Kepala KUA di Takalar Sulsel Kembalikan Uang Gratifikasi

Published

on

Tiga Kepala KUA dibTakalar kembalikan gratifikasi (Foto : @kemenag.go.id)

Takalar, goindonesia.co – Kasubdit Bina Kepenghuluan Kementerian Agama, M. Afief Mundzir, mengapresiasi langkah tiga Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang mengembalikan uang gratifikasi kepada Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) Kementerian Agama Takalar.

Afief mengatakan, langkah tersebut menunjukkan komitmen ASN dalam menjaga integritas dan profesionalisme. “Apa yang dilakukan para Kepala KUA di Takalar menjadi teladan yang menunjukkan komitmen ASN terhadap integritas dan profesionalisme,” ujar Afief di Jakarta, Kamis (28/11/2024).

Menurut Afief, praktik pemberian uang kepada penghulu atau kepala KUA kerap disampaikan sebagai ungkapan “terima kasih” atau “uang transport.” Namun, tindakan tersebut dapat dikategorikan sebagai gratifikasi. “Pengembalian uang tersebut adalah langkah yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Ini juga menjadi pengingat bahwa tugas pelayanan publik tidak boleh dikompromikan dengan imbalan,” tegasnya.

Sebelumnya, tiga Kepala KUA di Takalar mengembalikan uang gratifikasi yang diterima saat menjalankan tugas. Uang tersebut diserahkan kepada UPG Kementerian Agama Takalar setelah upacara peringatan Hari Guru Nasional 2024 di halaman Kantor Kementerian Agama Takalar, Senin (25/11/2024).

Kepala KUA Polongbangkeng Utara, Murdani Sandja, dan Kepala KUA Pattallassang, Muhammad Thahir, mengembalikan uang pemberian dari keluarga pengantin usai melaksanakan akad nikah. Hal serupa dilakukan Kepala KUA Galesong Selatan, Husain Sarujin.

Murdani dan Thahir menjelaskan, awalnya mereka menolak uang tersebut. Namun, karena adanya desakan dari keluarga pengantin yang menyebutnya sebagai “uang transport,” mereka terpaksa menerimanya untuk menghindari potensi kegaduhan di lokasi.

Afief menambahkan, tindakan Kepala KUA di Takalar merupakan bukti nyata komitmen menjaga integritas dalam pelayanan. “Kami mendorong langkah seperti ini menjadi contoh bagi seluruh jajaran Kementerian Agama,” ujarnya.

Ia menegaskan, KUA harus menjadi representasi negara yang hadir di tengah masyarakat untuk memberi layanan yang bersih dan profesional. “Kepercayaan publik adalah target utama kinerja Kementerian Agama. Jika profesionalitas layanan keagamaan dilakukan secara konsisten, kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan publik di Indonesia akan meningkat,” pungkasnya. (***)

*Kementerian Agama RI, Biro HDI Kemenag

Continue Reading

Berita

Presiden Prabowo: Guru Adalah Pilar Pembangunan Bangsa

Published

on

Presiden Prabowo Subianto menghadiri Puncak Peringatan Hari Guru Nasional yang digelar di Jakarta International Velodrome, Jakarta, pada Kamis, 28 November 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris

Jakarta, goindonesia.co – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan penghormatan mendalam kepada para guru dalam puncak peringatan Hari Guru Nasional yang digelar di Jakarta International Velodrome, pada Kamis, 28 November 2024. Presiden menekankan bahwa guru adalah pilar utama pembangunan bangsa, dan pendidikan adalah kunci kebangkitan Indonesia.

“Bagi saya, guru adalah kunci bagi kebangkitan bangsa Indonesia. Guru bagi kita semua adalah tonggak berdirinya sebuah negara. Negara yang berhasil adalah negara yang pendidikannya berhasil,” ujar Presiden di hadapan ribuan guru yang hadir.

Presiden Prabowo turut membagikan pengalaman pribadinya sebagai seorang murid. Meskipun pernah menjadi murid yang bandel, namun ia tetap dibimbing dengan sabar oleh para gurunya.

“Walaupun mungkin saya dulu sebagai murid termasuk murid yang agak bandel begitu, tapi karena guru-guru saya tidak mau menyerah membimbing saya, akhirnya hari ini saya berdiri di hadapan rakyat Indonesia sebagai Presiden Indonesia,” ungkapnya sambil tersenyum.

Presiden Prabowo menekankan peran guru sebagai pelopor pembangunan bangsa. Ia menyebutkan bahwa sejarah perjuangan Indonesia tak lepas dari peran guru, seperti Ki Hajar Dewantara hingga Panglima TNI pertama yang juga seorang guru.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada para guru atas dedikasi dan pengabdian mereka. Presiden menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan guru, termasuk memperbaiki kualitas hidup mereka.

“Kami sadar apa yang kita berikan pengumuman hari ini belum yang saudara-saudara perlukan. Tapi ini adalah upaya kami dan ini akan kami upayakan terus,” ucap Presiden Prabowo dengan suara bergetar penuh haru.

Presiden pun optimis bahwa Indonesia akan menjadi negara yang lebih maju dengan pendidikan sebagai pondasinya. Oleh karena itu, Presiden menegaskan pentingnya pemerintahan yang bersih untuk mendukung terciptanya pendidikan berkualitas.

“Saya memberi peringatan korupsi harus berhenti di Republik Indonesia. Kabinet Merah Putih, pemerintah yang saya pimpin tidak akan ada toleransi kepada korupsi dan pencurian dan penyelewengan, berhenti, berhenti, berhenti,” tegas Presiden. (***)

*(BPMI Setpres)

Continue Reading

Berita

Kemenhub Tingkatkan Kerja Sama dengan Kejaksaan Agung Terkait Kapasitas SDM Bidang Hukum

Published

on

Menhub Dudy saat bertemu Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin beserta jajarannya di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta (Foto : @dephub.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan perlunya peningkatan kerja sama dengan Kejaksaan Agung RI dalam kapasitas sumber daya manusia (SDM), khususnya yang berkaitan dengan bidang hukum terhadap seluruh jajaran Kemenhub. Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengatakan selama ini kerja sama antara Kemenhub dan Kejaksaan Agung telah terjalin dengan baik.

Menhub Dudy menegaskan kesadaran hukum dan tata kelola tidak hanya terletak pada para jajaran pemimpin di Kementerian Perhubungan, namun di semua lini yang ada. Apalagi, kata Menhub, tantangan permasalahan hukum ke depan tentunya lebih berat.

“Kami berharap bantuan dari Kejaksaan Agung RI untuk memberikan pembekalan dan pelatihan secara berkala kepada seluruh instansi Kementerian Perhubungan,” kata Menhub Dudy saat bertemu Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin beserta jajarannya di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (28/11).

Dengan demikian, jelas Menhub, langkah ini dapat menumbuhkan maupun meningkatkan kesadaran dan kepatuhan hukum seluruh insan di Kementerian Perhubungan, dalam menjalankan keseluruhan proses kerja yang dilakukan dan menjaga amanah rakyat.

“Selain itu, besar harapan kami, legal assistance yang telah diberikan oleh Kejaksaan Agung RI tidak hanya terbatas pada pendampingan di tahap pelaksanaan suatu proyek, namun pendampingan Kejaksaan Agung RI dapat dilakukan sedini mungkin, sejak proses perencanaan, pengadaan/pelelangan, kontruksi, serta selesainya suatu proyek,” kata Menhub Dudy.

Kementerian Perhubungan selalu membuka diri terhadap saran, kritik, dan masukan dari Kejaksaan Agung RI sebagai mitra strategis Kementerian Perhubungan. Menurut Menhub, pendampingan dari Kejaksaan Agung merupakan langkah preventif untuk mendorong perubahan orientasi, bahwa pencegahan lebih baik dari pada mengobati.

Turut hadir dalam pertemuan ini, para pejabat utama Kejagung serta para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di lingkungan Kemenhub. (***)

*Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Continue Reading

Trending