Berita

Sinergi Pemkot Yogya-Baznas- BPD DIY Syariah Bantu Penyandang Disabilitas di Ngampilan

Published

on

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo (kiri) menyerahkan bantuan tangan palsu kepada Satrio didampingi Ketua Baznas Kota Yogyakarta dan perwakilan Bank BPD DIY Syariah. (Foto : @warta.jogjakota.go.id)

Ngampilan, goindonesia.co – Pemerintah Kota Yogyakarta bersinergi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta dan Bank BPD DIY Syariah memberikan alat bantu tangan palsu bagi penyandang disabilitas  di Kampung Serangan RT 4 RW 1 Ngampilan. Pemberian alat bantu itu adalah salah bukti komitmen Pemkot Yogyakarta untuk memenuhi hak-hak dan kebutuhan penyandang disabilitas. Terutama agar penyandang disabilitas lebih mudah dalam beraktivitas.

Bantuan alat bantu bagi penyandang disabilitas itu diserahkan secara simbolis oleh Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo didampingi Ketua Baznas Kota Yogyakarta dan perwakilan Bank BPD DIY Syariah. Alat bantu tangan palsu diberikan kepada Satrio Pasrah Sabdo Alam yang sejak lahir mengalami disabilitas pada bagian tangan.

Singgih mengatakan pemberian bantuan kepada penyandang disabilitas  adalah respon dari Pemkot Yogyakarta melalui stake holder terkait yaitu BPD DIY Syariah dan Baznas Kota Yogyakarta. Pemkot Yogyakarta bersama pihak terkait akan terus memenuhi kebutuhan dan hak-hak penyandang disabilitas.

“Kita terus bergerak memenuhi (kebutuhan disabilitas).Semoga bantuan tangan palsu ini bisa memberikan manfaat kepada Mas Satrio dalam beraktivitas,” kata Singgih ditemu saat menyalurkan bantuan tangan palsu di Kampung Serangan, Jumat (23/2/2024).

Singgih menuturkan Satrio sehari-hari berjualan pulsa, tapi ternyata juga memiliki kemampuan mendesain seperti desain kaos. Oleh sebab itu pihaknya akan coba membantu untuk pengembangan kemampuan dan penyaluran lebih lanjut.
Pihaknya menegaskan Pemkot Yogyakarta membuka banyak saluran untuk pengajuan alat bantu bagi penyandang disabilitas penduduk Kota Yogyakarta yang memerlukan alat bantu. “Masyarakat bisa melalui jaringan RT, RW, lurah dan mantri. DM di media sosial saya, juga pasti kami respon,” ujarnya
Menurutnya sudah cukup banyak program Pemkot Yogyakarta untuk para penyandang disabilitas. Ada pelatihan, akses permodalan dan UMKM akan terus didorong kebijakannya dan program kegiatannya. Termasuk pemenuhan askesibilitas di tempat-tempat umum juga diperhatikan seperti puskesmas dan mal pelayanan publik.

Sementara itu Ketua Baznas Kota Yogyakarta Syamsul Azhari menyampaikan Baznas Kota Yogyakarta bersinergi dengan Bank BPD DIY Syariah memberikan bantuan tangan palsu untuk Satrio. Baznas Kota Yogyakarta memberikan bantuan itu karena yang bersangkutan masuk asnaf yaitu delapan golongan yang berhak menerima zakat. Baznas Kota Yogyakarta sudah memberikan sekitar 9 alat bantu bagi penyandang disabilitas di Kota Yogyakarta berupa kursi roda, alat bantu dengar, sepatu koreksi, kaki palsu, tangan palsu dan kruk.

“Ini juga bagian amanah dari rakornas Baznas untuk mendukung pemerintah dalam menangani isu-isu  terkait disabilitas,” ucap Syamsul.
Satrio menyambut baik bantuan tangan palsu itu. Ia awalnya didatangi warga dan menawarkan bantuan tangan palsu dari Baznas Kota Yogyakarta. Diakuinya selama ini dengan kondisi tangan kirinya hanya separoh, ada kendala untuk aktivitas yang membutuhkan kedua tangan.

“Kendala itu pasti ada tapi nggak saya pikirin. Saya gimana caranya. Tadi sempat dicoba (tangan palsu). Rasanya mungkin lebih pede dan nanti bisa membantu aktivitas,” tambah Satrio.

Ia berharap ada perhatian terkait kesetaraan dan kesejahteraan bagi penyandang disibilitas. Mengingat tidak mudah bagi disabilitas untuk mendapat pekerjaan. Saat kecil ia juga pernah diejek teman-temanya di sekolah karena kondisi tangannya. “Manusia itu diciptakan tidak ada yang sempurna. Jadi walaupun banyak kekuranganya jangan dibully. Kita sama-sama manusia harus saling menghargai,” pungkasnya. (***). 

*Portal Berita Pemerintah Kota Yogyakarta

Trending

Exit mobile version