Sesmenparekraf Ni Wayan Giri Adnyani saat memberikan sambutan secara daring dalam kegiatan Bedah Buku “Sosok Perempuan Inspiratif di Destinasi Pariwisata Indonesia 2”, yang berlangsung di Poltekpar Lombok, Jumat, (23/2/2024). (Foto : @kemenparekraf.go.id)
Lombok, goindonesia.co – Sekretaris Kemenparekraf/Sekretaris Utama Baparekraf (Sesmenparekraf/Sestama Baparekraf) Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan perempuan Indonesia memiliki posisi yang unik sekaligus strategis dalam mendorong kemajuan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tanah air.
Sesmenparekraf Ni Wayan Giri Adnyani saat memberikan sambutan secara daring dalam kegiatan Bedah Buku “Sosok Perempuan Inspiratif di Destinasi Pariwisata Indonesia 2”, yang berlangsung di Poltekpar Lombok, Jumat (23/2/2024), mengatakan dengan perannya sebagai seorang ibu, istri, dan juga individu yang mandiri, perempuan secara aktif mampu memberikan dampak yang signifikan. Baik kepada keluarga, anak-anak, dan juga lingkungan termasuk di mana dia berkarya.
“Sosok kontributor seperti ini yang perlu kita angkat melalui literasi atau dokumen agar kiprah perempuan khususnya di sektor pariwisata dapat menginspirasi para perempuan lainnya,” kata Ni Wayan Giri.
Berdasarkan data yang dihimpun UN Tourism Global and Report on Women in Tourism tahun 2019 menunjukkan bahwa jumlah perempuan yang berkontribusi untuk pariwisata lebih dari 50 persen jika dibandingkan dengan jumlah laki-laki. Hal ini tentu menunjukkan gairah dan semangat para perempuan untuk turut serta dalam pengembangan sektor pariwisata.
Dalam agenda Sustainable Development Goals (SDGs) juga menyebutkan kaitannya dengan kesetaraan gender. Dimana perempuan mendapatkan hak setara untuk bisa berperan aktif mengawal implementasi dan capaian dari semua tujuan dan target di segala bidang. Yang dalam hal ini di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Oleh karena itu, diharapkan perempuan Indonesia senantiasa berinovasi, beradaptasi, dalam berkarya. Karena hal tersebut adalah kunci utama dalam mengikuti perkembangan zaman yang semakin modern,” kata Ni Wayan Giri.
Direktur Politeknik Pariwisata Lombok, Ali Muhtasom, berharap buku “Sosok Perempuan Inspiratif di Destinasi Pariwisata Indonesia 2” dapat memberikan pembelajaran sekaligus inspirasi atas setiap perjuangan dan pencapaian yang telah dilalui para perempuan tangguh Indonesia dalam mengembangan sektor pariwisata.
“Karena setiap kata yang terucap dan setiap pemikiran yang terungkap dapat menginspirasi dan memberikan semangat baru khususnya bagi perempuan untuk terus berjuang dan berkarya,” kata Ali.
Bedah Buku “Sosok Perempuan Inspiratif di Destinasi Pariwisata Indonesia 2” mendatangkan sejumlah wanita inspiratif yang kisahnya diangkat dalam buku. Diantaranya Putu Ayu Puspawardani, Sri Rahayu Hasiba, Wita Simatupang, dan Denda Sukatni, serta Arie Senjaya.
Salah satu narasumber bernama Puspa Ayu Purwardaani atau yang akrab disapa Ani menceritakan pengalaman menarik bagaimana ia akhirnya bertekad untuk membangun desanya yang berada di daerah Kelecung, Bali. Berawal ketika Ani yang sedang mengenyam pendidikan di pulau Jawa, menyempatkan berlibur ke kampung halamannya di pulau Dewata, tepatnya di daerah Kelecung.
Disana Ani melihat kampung halamannya tersebut telah berubah menjadi resort yang dimiliki oleh para investor. Hal ini membuat batasan bagi masyarakat lokal yang hendak melakukan kegiatan di daerah tersebut.
Berangkat dari sana, Ani yang telah memiliki kehidupan nyaman di pulau Jawa kemudian mulai melakukan pergerakkan. Ia enggan tanah kelahirannya tidak bisa dinikmati dengan leluasa oleh keturunannya kelak. Ani pun rela keluar dari zona nyaman.
Ani kemudian memetakan potensi dan peluang pariwisata di Kelecung. Mulai dari meningkatkan kapasitas melalui sejumlah pelatihan bagi warga di sana, hingga membangun eco village. Yang pada akhirnya mengantarkan Ani menjadi local champion di desa, tempat kelahirannya.
“Hal ini saya lakukan, karena kalau bukan kita yang mencintai, siapa lagi yang harus mencintai tanah kita. Karena kita harus bertanggung jawab terhadap anak cucu kita kedepan,” ucap Ani.
Kegiatan bedah buku di tutup oleh Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani. Menurut Dewi, pengalaman yang dibagikan dari para narasumber memberikan banyak inspirasi sekaligus motivasi bagi jutaan perempuan di Indonesia.
“Untuk itu, saya sangat mengapresiasi Politeknik Pariwisata Lombok sebagai host acara ini. Mari kita dukung perempuan Indonesia untuk bisa fokus dan konsisten dalam memberikan karya terbaiknya bagi bangsa dan negara,” ujar Dewi.
Turut Hadir dalam acara bedah buku, Kepala Pusat Pengembangan SDM Parekraf, Kemenparekraf/Baparekraf, Andar Danova; Civitas Akademika Poltekpar Lombok; Wanita Inspiratif di Desa Wisata, pelaku UMKM di Provinsi Nusa Tenggara Barat; Asosiasi Pariwisata dan Hospitality; alumni, hingga mahasiswa Poltekpar Lombok. (***)
*Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI