Rapat koordinasi Kementerian Agama bersama Timwas DPR (Foto: MCH 2024 , @kemenag.go.id)
Makkah, goindonesia.co – Jelang masa puncak penyelenggaraan haji, pemerintah Indonesia terus meningkatkan intensitas koordinasi dengan Arab Saudi. Salah satunya terkait dengan smart card yang saat ini menjadi syarat tiap jemaah untuk masuk ke areal Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).
“Sampai tadi pagi, masih ada 13 ribu jemaah yang belum memiliki smart card. Kami ingin semua jemaah punya, jadi koordinasi terus kita lakukan,” ungkap Menag Yaqut usai rapat koordinasi dengan tim Pengawas Haji DPR RI, di Makkah, Rabu (12/6/2024).
Menag ingin memastikan seluruh jemaah haji Indonesia bisa melaksanakan ibadah pada saat puncak haji nanti di Arafah, Muzdalifah dan Mina. “Jangan sampai ada yang tertinggal (wukuf di Arafah). Kita tidak mau itu,” tuturnya.
Menag menyatakan pihaknya terus mengejar pihak Mashariq yang bertanggung jawab terhadap smart card. “Mereka janjinya besok (hari ini-red). Kita juga akan cek ke jemaah, bisa jadi ada yang tercecer dan ketinggalan, itu harus diganti karena sangat berisiko,” katanya yang akrab disapa Gus Men ini.
Apabila sampai hari H jemaah belum juga mendapat kartu nusuk, menurut Gus Men ada alternatif pemeriksaan dokumen secara manual.
“Skema manual akan menjadi back up. Arab Saudi sangat terbuka, komunikasi lancar, telepon pasti diangkat dan WA dibalas menteri haji,” ujarnya.
Sementara itu Wakil Ketua DPR Lodewijk Paulus menyatakan pihaknya menyerahkan prosesi saat puncak haji di Armuzna nanti kepada Kemenag.
“Kami dari Timwas DPR menyerahkan kepada Kemenag untuk bagaimana prosesi di Armuzna agar bisa berjalan, kita serahkan kepada beliau. karena jika tak berjalan sesuai yang direncanakan tentu akan berdampak pada kami kami dan jemaah,” ujarnya.
Mengenai smart card yang belum diterima seluruh jemaah, Lodewijk pun menyerahkan pada Menag.
“Sejauh ini kami sudah dengar sejauh mana rencana darurat mengatasinya sudah kami dengar langkah-langkahnya,” kata dia. (***)
*Kementerian Agama RI, Biro HDI Kemenag