Lava pijar Gunung Merapi. (Foto: Istimewa)
Jakarta, goindonesia.co : Hanya dalam tempo 12 jam, dimulai sejak Senin (4/4/2022) pukul 18.00 WIB hingga Selasa (5/4/2022) pukul 06.00 WIB, terjadi gempa guguran sebanyak 156 kali di puncak Gunung Merapi.
Gunung di perbatasan Jateng-DIY ini, menurut petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi, Heru Suparwaka, juga memunculkan jenis gempa lain yang tercatat di seismogram. Seperti 2 kali gempa fase banyak atau hybrid, serta 1 kali gempa tektonik jauh.
Dijelaskan Heru Suparwaka, selama rentang waktu 12 jam, juga teramati dengan jelas terjadinya 21 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter menuju ke arah barat daya.
“Untuk kondisi cuaca sendiri bervariasi mulai dari cerah, berawan, mendung dan hujan. Angin bertiup lemah, sedang ke arah timur, barat. Suhu udara 14-29 derajat Celsius dengan kelembaban udara 45-99 persen, serta tekanan udara 566-718 mmHg. Volume curah hujan 10 mm per hari,” ucapnya, Selasa pagi (5/5/2022).
Namun kendati nampak tenang, masyarakat tetap diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di daerah yang berpotensi bahaya. Saat ini, BPPTKG Yogyakarta sendiri masih menetapkan status Siaga atau Level III.
Namun demikian, apabila sewaktu-waktu terjadi perubahan aktivitas secara signifikan, maka status Gunung Merapi akan segera ditinjau ulang. (***)