Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, kasus varian Omicron di dunia saat ini tengah mengalami kenaikan signifikan selama dua minggu terakhir. Foto: Pixabay
Kasus varian Omicron di dunia saat ini tengah mengalami kenaikan signifikan
Jakarta, goindonesia.co — Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, kasus varian Omicron di dunia saat ini tengah mengalami kenaikan signifikan selama dua minggu terakhir. Penambahan kasus ini pun berdampak terhadap kenaikan kasus kematian di beberapa negara, salah satunya yakni di Vietnam.
Vietnam sendiri menjadi salah satu negara yang mengalami kenaikan kasus mingguan hingga lima kali lipat dari 24 ribu menjadi 136 ribu kasus. “Terdapat kenaikan kematian perlahan di beberapa negara, salah satu negara yang mengalami tren kenaikan angka kematian adalah Vietnam,” ujar Wiku saat konferensi pers, dikutip pada Rabu (12/1/2022).
Wiku pun menekankan, kenaikan kasus kematian ini menjadi pembelajaran bersama. Sebab, meskipun varian Omicron yang tengah menyebar saat ini dilaporkan menimbulkan gejala yang ringan dan bahkan tanpa gejala, namun masih banyak faktor lainnya yang mempengaruhi angka kematian.
Sejumlah faktor yang mempengaruhi angka kematian tersebut perlu dianalisis lebih lanjut, seperti ketersediaan fasilitas kesehatan, ketahanan tenaga kesehatan, kekebalan komunitas terutama pasca vaksinasi, dan keberadaan populasi rentan. Selain itu, adanya proporsi varian lain seperti Delta dibanding varian Omicron juga dinilai perlu ditelaah mengingat varian yang berbeda karakteristiknya juga akan berbeda dalam infeksinya.
Saat ini, ada 12 negara yang sedang mengalami kenaikan kasus mingguan yang tajam dan melebihi kenaikan pada gelombang sebelumnya. Yakni Kanada, Amerika Serikat, Australia, Inggris, Prancis, Italia, Jerman, serta Belanda.
Selain itu, di sejumlah negara di Asia terutama di Asia Tenggara juga mulai menunjukan tren peningkatan kasus seperti di Jepang, Vietnam, Thailand, dan Singapura. Namun demikian, Wiku menyampaikan, kenaikan kasus di negara-negara tersebut tak disertai dengan kenaikan kematian secara signifikan. Karena itu, ia meminta seluruh masyarakat agar meningkatkan kembali kewaspadaannya terhadap potensi penularan kasus. (***)