Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni, hadir sekaligus meresmikan Road to Mahakam Investment Forum (Foto S. Fathur Rachman / Biro Administrasi Pimpinan Setda Prov.Kaltim)
Jakarta, goindonesia.co – Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni menghadiri sekaligus meresmikan Road to Mahakam Investment Forum di Ballroom Dua Mutiara JW Marriott Jakarta, Kamis, 31 Agustus 2023.
Kegiatan bertema Blue and Green Economy Investment Toward The Sustainable Economic Development in East Kalimantan dihadiri Direktur Perencanaan Jasa dan Kawasan Kementerian Investasi/BKPM Noor Fuad Fitrianto, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kaltim Budi Widihartanto, Ketua Kadin Kaltim Dayang Dona Faroek dan Anggota DPRD Kaltim Nidya Listiono, pejabat duta besar Jepang, Singapura, Uni Emirat Arab, Finlandia dan negara sahabat.
Atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Sekda Sri Wahyuni menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh undangan Road to Mahakam Investment Forum (RMIF), terutama pejabat kedutaan dan perwakilan dari negara-negara sahabat.
“RMIF ini merupakan suatu kegiatan mendorong peningkatan minat dan realisasi investasi di Kaltim yang nantinya akan menampilkan pengelola kawasan dan proyek Green Investment, serta Blue Economy Kaltim,” katanya.
RMIF juga akan menyampaikan highlight project investasi Benua Etam kepada pihak yang berkepentingan untuk dapat menghadirkan investor potensial di Kalimantan Timur.
Realisasi investasi tahun 2018 hingga triwulan I tahun 2023, total penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp155,79 trilliun dengan total proyek 26.241 dan serapan tenaga kerja (TKI) 105.510 orang dan TKA 594 orang.
Sedangkan penanaman modal asing (PMA), total US$ 4.114,26 miliar dengan total proyek 4.681 proyek dan serapan tenaga kerja (TKI) 57.849 orang dan TKA 860 orang.
Sektor usaha terbanyak PMDN dan PMA pertambangan 2.941 proyek, tanaman pangan dan perkebunan 3.414 proyek, sedangkan perdagangan 9.820 proyek.
“Pertumbuhan ekonomi Kaltim mampu menopang sebesar 49 persen dari keseluruhan Pulau Kalimantan,” sebutnya.
Selain itu, Kaltim telah berkomitmen dalam percepatan pembangunan hijau melalui Program Forest Carbon Partnership Facility Carbon Fund (FCPF CF), berupa fasilitas insentif penurunan emisi gas rumah kaca dari Bank Dunia dengan skema pembayaran berbasis kinerja.
Ditetapkannya Ibu Kota Nusantara (IKN) menurut Sekda, menjadi keuntungan sekaligus tantangan bagaimana kesiapan Kaltim untuk menyesuaikan sebagai kawasan penyangga.
“Kontribusi perekomian per provinsi di daerah ALKI II, Kaltim sebesar 13,54 persen. Sedangkan potensi nilai perdagangan yang melewati Jalur ALKI USD 1,5 juta per hari,” pungkasnya.
Launching RMIF ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Sekda Sri Wahyuni bersama Kepala BI Perwakilan Kaltim Budi Widihartanto dan pejabat Kementerian Investasi Noor Fuad Fitrianto.
Hadir Sekretaris DPMPTSP Kaltim Noer Adenany, pejabat kementerian/lembaga, Indonesia Investment Promotion Center dan Indonesian Trade Promotion Center, Dewan Kawasan, pejabat Otorita Ibu Kota Nusantara, pimpinan perangkat daerah lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan pemerintah kabupaten/kota se-Kaltim. (***)
*(adpimprov kaltim)