Berita

Ribuan Pemuda Buddhist Ikuti Indonesia Tipitaka Chanting, Kemenag: Wahana Lebih Mencintai Ajaran Buddha

Published

on

Dirjen Bimas Buddha, Supriyadi (Foto : Humas Bimas Buddha, @kemenag.go.id)

Magelang, goindonesia.co – Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Supriyadi membuka Indonesia Tipitaka Chanting dan Asalha Mahapuja 2568/2024, di Taman Lumbini, Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Acara yang diselenggarakan Sangha Theravada Indonesia (STI) ini diikuti ribuan pemuda Buddhist dan bertujuan menggaungkan dan lebih mencintai ajaran Buddha.

“Kita semua memahami bahwa pemerintah terus berupaya memberikan layanan terbaik bagi umat beragama dalam menjalankan semua prosesi ibadahnya,” kata Dirjen Bimas Buddha, Supriyadi saat membuka ITC dan Asalha Mahapuja 2568/2024 di depan ribuan umat Buddha, di Magelang, Jawa Tengah, Jum’at (12/7/2024).

“Program pembangunan bidang agama adalah meningkatkan nilai keagamaan di masyarakat, seperti Indonesia Tipitaka Chanting (ITC) ini. Kegiatan ini untuk mengembangkan dan menggaungkan ajaran Buddha sekaligus memperkuat keyakinan umat Buddha,” sambung Supriyadi.

Supriyadi menyampaikan apresiasi dan menyambut baik pelaksanaan ITC yang secara rutin dilaksanakan setiap tahun. Sejak 2015 sampai saat ini, pelaksanaan ITC terus berjalan baik dan mendapat antusias dari masyarakat.

“Saya melihat pelaksanaan ITC semakin baik dari tahun ke tahun. ITC tidak hanya sekedar membaca Tipitaka, namun untuk lebih mencintai ajaran Buddha. Nilai-nilai kebersamaan seluruh peserta semakin terbangun dengan baik,” kata Supriyadi.

Supriyadi mengajak seluruh umat Buddha untuk meningkatkan semangat dalam membaca kitab suci, untuk membangkitkan motivasi, dan mengembangkan kepribadian yang lebih baik. Dengan demikian, umat Buddha menuju pencerahan dan kepribadian yang baik. Melalui ITC ini, umat Buddha semakin kuat membangun kerukunan ditengah keberagaman,” tandas Supriyadi.

Ketua Sangha Theravada Indonesia, Bhante Subhapannyo Mahathera, menyampaikan bahwa ITC dan Asalha mahapuja bertujuan untuk merawat keyakinan umat Buddha dan juga untuk mempraktikkan Dharma, sekaligus wahana bagi peserta untuk belajar Dharma dengan mengulang sepuluh Sutta.

“Pada ITC kali ini, kita semua membaca sepuluh Sutta, itu ada maknanya sendiri-sendiri. Sesuai dengan tema ITC, memperkokoh persatuan dalam keberagaman. Tentu saja tema ini sejalan dengan kehidupan berbangsa. Umat Buddha memiliki dan bisa melihat keberagaman dengan baik,” kata Bhante Subhapannyo Mahathera.

Bhante Subhapannyo Mahathera menjelaskan bahwa ITC dan Asalha Mahapuja 2568/2024 ini akan diadakan Kirab yang diikuti oleh 1.750 peserta. Ini menjadi rangkaian penghormatan kepada guru agung dalam menjunjung ajaran sang Buddha. Prosesi kirab ini juga harus diikuti dengan bersungguh-sungguh, semua prosesnya harus dicermati dan diikuti oleh peserta.

Ketua Panitia Bhikku Ghuttadhammo Mahathera menjelaskan bahwa peserta ITC yang telah membaca kitab suci diharapkan mampu merenungkan dalam hati, menjadikan cara pandang lebih dan lebih luhur. Sehingga kehidupan sehari-hari menjadi lebih baik dalam menjaga persatuan dan kedamaian.

“Mari kita belajar bersama untuk mempraktekkan ajaran Buddha dalam kehidupan sehari-hari,” tegas Bhikku Ghuttadhammo Mahathera. (***)

*Kementerian Agama RI, Biro HDI Kemenag

Trending

Exit mobile version