Presiden Joko Widodo (kanan) memberikan ucapan selamat kepada Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi usai dilantik sebagai menteri di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/07). (Foto : ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A, @www.bbc.com)
Jakarta, goindonesia.co – Keputusan Presiden Joko Widodo menunjuk Ketua kelompok relawan Pro Jokowi (ProJo) Budi Arie Setiadi menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika disebut menyimpan strategi politik untuk kontestasi pemilihan umum (pemilu) 2024 mendatang.
Hingga kini, Presiden Joko Widodo belum menyampaikan dukungan atau arah politik kepada calon presiden 2024, seperti Ganjar Pranowo yang didukung PDI Perjuangan, Prabowo Subianto dari Gerindra, ataupun Anies Baswedan yang diusung Partai NasDem.
“Kominfo punya posisi strategis sebagai ‘corong pemerintah’ dan bisa menjadi media atau saluran Jokowi ke masyarakat, dan itu bisa dimainkan Budi Arie. Jadi pemilihan relawan hingga aktivis adalah strategi Jokowi dengan harapan bisa digunakan dalam memainkan perannya di Pilpres 2024, seperti dukungan ke calon presiden,” kata pengamat politik dari Universitas Indonesia, Cecep Hidayat, saat dihubungi BBC News Indonesia, Senin (17/07).
Budi Arie dikenal sebagai salah seorang pendiri dan sekaligus Ketua ProJo, yang terlibat aktif dalam pemilihan presiden sebelumnya.
Sebelumnya, dia masih menjabat sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes-PDTT). (***)
*@www.bbc.com