Berita

Punya Peta Jalan Jelas, PLN Dianggap Jadi yang Terdepan dalam Transisi Energi

Published

on

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (kanan) menerima penghargaan Detikcom Awards 2023 (Dok.PLN)

Jakarta, goindonesia.co – PT PLN (Persero) membawa pulang penghargaan dari ajang Detikcom Awards 2023.

Pada ajang ini PLN meraih penghargaan di kategori perusahaan Terdepan dalam Wujudkan Transisi Energi.

Penghargaan ini sendiri diberikan karena PLN dinilai memiliki peta jalan yang jelas dan sukses mendorong transisi energi melalui penggunaan energi bersih di Indonesia.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Staf Khusus Presiden RI sekaligus CEO Trans Digital Lifestyle Group, Putri Tanjung.

Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir.

Pemimpin Redaksi Detik.com, Alfito Deannova mengatakan, penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi bagi perusahaan yang berinovasi dan memberikan dampak positif bagi kehidupan.

“Kami menyadari bahwa inovasi tidak hadir begitu saja, ia melalui proses kreatif yang panjang hingga kemudian terbentuk dan berdampak,” kata Alfito.

“Sebagai media publik, kami memberi tempat yang terhormat bagi setiap inovasi yang adaptif terhadap perkembangan zaman serta berdampak positif bagi kehidupan,” imbuhnya.

Erick Thohir pada kesempatan ini juga mengapresiasi apa yang dilakukan oleh PLN.

Menurut Erick Thohir, saat ini Kementerian BUMN terus mendorong perusahaan di dalamnya mewujudkan ekosistem lebih hijau.

“Karena itu ekosistem yang kita dorong ke depan adalah satu bagaimana BUMN mendorong yang namanya ekonomi hijau.”

“Kedua, BUMN terus mendorong yang namanya ekosistem dari pada digitalisasi dan inovasi,” tutur Erick.

Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan komitmen pihaknya dalam berinovasi mewujudkan transisi energi di Indonesia.

Darmawan mengatakan, PLN selama 3,5 tahun terakhir telah bertranformasi dalam membangun kelistrikan lebih hijau berbasis energi baru terbarukan (EBT).

Upaya tersebut diwujudkan melalui merancang Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) paling hijau sepanjang sejarah Indonesia, yakni penambahan 51,6 persen pembangkit dari EBT.

“3,5 tahun lalu kami merancang RUPTL dan kami sudah menghapus 13 GW PLTU berbasis batu bara sehingga kami mampu menghindari emisi gas rumah kaca 1,8 miliar ton selama 25 tahun,” ungkap Darmawan.

“Apakah sudah cukup? belum. Kami juga mengeluarkan peta jalan Net Zero Emissions di tahun 2060, di mana kalau bussines as usual emisinya naik jadi 1 miliar ton tapi ini menjadi 0 ton di tahun 2060,” lanjutnya.

Oleh sebab itu, Darmawan mengatakan PLN terus melakukan berbagai upaya percepatan di tengah adanya tantangan transisi energi.

PLN telah merancang skenario transisi energi di Indonesia melalui Accelerated Renewable Energy Development.

“Skenario ini akan mengakselerasi penambahan pembangkit energi terbarukan hingga 75 persen,” kata Darmawan.

“Dengan tetap menjaga keandalan sistem, serta meningkatkan kapasitas pembangkit EBT dari sebelumnya 22 GW (business as usual) menjadi 60 GW pada 2040,” tutupnya. (***)

*@www.kabarbumn.com

Trending

Exit mobile version