Zaini Mustofa, kuasa hukum 14 karyawan Paytren berpose di Kantor Disnaker Bandung, Jumat (22/4/2022). (Istimewa)
Namun aduan puluhan karyawan Paytren itu baru sebatas lisan karena mereka belum didampingi pengacara.
Bandung, goindonesia.co— Tak hanya diadukan 14 karyawan, ternyata sudah ada puluhan pegawai PT Veritra Sentosa Internasional (VSI) yang mengadu ke Kantor Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Bandung, Jumat (22/4/2022), lantaran gaji mereka tidak dibayar oleh perusahaan milik Ustaz Yusuf Mansur itu sejak lebih dari setahun lalu.
Namun aduan puluhan karyawan itu baru sebatas lisan karena mereka belum didampingi pengacara. Mereka akan memperbaharui aduan itu secara tertulis melalui pengacara Zaini Mustofa.
Namun aduan puluhan karyawan itu baru sebatas lisan karena mereka belum didampingi pengacara. Mereka akan memperbaharui aduan itu secara tertulis melalui pengacara Zaini Mustofa.
“Hari ini (Jumat, 22/4/2022) saya dan rekan saya Sudaryanto mendatangi Kantor Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bandung. Ternyata aduan di sini sudah banyak, ada puluhan aduan tapi belum resmi karena baru aduan lisan. Sebagian dari mereka akan memberi kuasa kepada saya,” ujar Zaini Mustofa yang mendampingi karyawan Paytren secara gratis, kepada Solopos.com, Jumat malam.
Zaini mengatakan, dirinya membutuhkan surat kuasa agar secara formal bisa mendampingi para pekerja yang menuntut hak itu. Karena kantornya berada di Bogor, ia menunggu para karyawan Yusuf Mansur yang tinggal di Bandung itu untuk berembuk lebih dulu.
“Agar tidak wira-wiri saya minta mereka untuk kolektif agar tidak bolak-balik jalan,” ujar pengacara asal Kabupaten Ngawi, Jawa Timur itu.
Zaini menyatakan siap mendampingi para karyawan itu tanpa dipungut biaya. Ia menyadari mereka tidak punya uang lantaran sudah lebih dari 20 bulan dirumahkan tanpa digaji oleh PT VSI milik Yusuf Mansur.
“Saya akan membantu memberikan bantuan hukum secara gratis (preodeo) bagi korban YM, kepada pihak yang secara financial tidak mampu. Tapi harus mendapat keadilan, maka sekuat tenaga akan saya perjuangkan untuk mendapatkan hak-haknya,” katanya.
Sebelumnya, Zaini Mustofa mewakili 14 karyawan Paytren yang memberi kuasa kepadanya melaporkan PT VSI dan Yusuf Mansur ke Disnakertrans Kota Bandung.
Pelaporan itu sebagai langkah lanjutan setelah permintaan bipartit yang mereka ajukan tidak mendapatkan tanggapan sama sekali dari PT VSI dan Yusuf Mansur.
Kantor PT VSI beralamat di Jl. Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jawa Barat.
” Setelah undangan kami (kuasa hukum karyawan) yang kedua, PT VSI tidak datang maka kami Law Office Zaini Mustofa & Partner pada hari Jumat (22/4/2022) mendatangi Kantor Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bandung mencatatkan perselisihan hubungan industrial dan telah diterima, sehingga tinggal menunggu panggilan untuk tripartit,” ujar Zaini Mustofa yang didampingi rekannya, Sudaryanto.
Karena sudah mendaftar resmi ke Disnaker, secara otomatis pemanggilan dilakukan oleh pemerintah daerah.
Zaini berharap pemerintah tidak berdiam diri melihat kasus yang terjadi di Paytren. Seyogyanya pemerintah melalui Kementerian Tenaga Kerja proaktif menjembatani sengketa antara karyawan dan manajemen Paytren.
“Karyawan ini tidak minta sedekah. Mereka ini menuntut hak mereka, hasil jerih payah mereka yang tidak dibayar oleh pimpinan Paytren yang owner-nya Ustaz Yusuf Mansur,” katanya.
Karenanya, Zaini Mustofa menggugah nurani Ustaz Yusuf Mansur selaku pemilik PT VSI untuk membayar gaji karyawan yang sudah 20 bulan tidak dibayarkan.
“Dalam Islam diajarkan bayarlah upah sebelum kering keringatnya. Artinya membayar gaji itu kewajiban. Dan tolong dicatat. Para karyawan ini tidak meminta sedekah loh. Mereka ini menuntut hak mereka karena 20 bulan lebih tidak digaji,” ujar pengacara yang pernah cukup lama beraktivitas di Kota Solo ini.
Zaini Mustofa mengungkapkan belasan karyawan yang dirumahkan tanpa digaji sejak 20 bulan lalu itu secara baik-baik mengundang pembicaraan bipartit seperti yang diatur dalam UU Ketenagakerjaan.
Langkah para karyawan itu benar karena merujuk pada aturan perundang-undangan yang berlaku. Namun sangat disayangkan, PT Veritra Sentosa Internasional/VSI (Paytren) tidak beriktikad baik terbukti tidak ada respons sama sekali terhadap surat yang mereka kirimkan sejak beberapa waktu lalu.
“Saya sangat prihatin dengan klien saya yang 14 orang ini. Mereka sudah lama menunggu-nunggu gaji mereka dibayar, THR mereka diberikan. Ini kan sangat mereka harapkan karena akan merayakan Lebaran. Mereka sudah tidak bekerja. Kami mengimbau sebagai perusahaan yang melabeli diri syariah, owner-nya juga ustaz terkenal, dikelilingi ustaz-ustaz terkenal, selalu menggaungkan Islam tapi kewajiban kepada karyawan saja tidak dibayarkan. Ini sangat tidak berperikemanusiaan. Ustaz Yusuf Mansur sangat zalim, sangat jahat,” katanya.
Zaini menyatakan, jika Yusuf Mansur mengabaikan membayar gaji karyawan bisa terjerat pidana empat tahun sesuai yang diatur dalam Pasal 186 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Zaini Mustofa, mengatakan tak menutup kemungkinan menempuh jalur pidana jika permintaan perundingan terkait belum dibayarkan gaji karyawan Paytren diabaikan oleh manajemen perusahaan milik Yusuf Mansur tersebut.
“Iya bisa dijerat pidana. Jika nanti upaya perundingan gagal kami juga bisa menempuh jalur pidana. Hukumannya maksimal empat tahun penjara,” tutur Zaini kepada Solopos.com.
Ia melanjutkan, dalam UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan perlindungan terhadap karyawan antara lain diatur dalam Pasal 35, Pasal 93, Pasal 137 dan Pasal 138.
Sedangkan ancaman pidana penjara bagi pemilik perusahaan yang tidak membayar gaji karyawannya diatur dalam Pasal 186.
“Bunyi Pasal 186 adalah barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (2) dan ayat (3), Pasal 93 ayat (2), Pasal 137, dan Pasal 138 ayat (1), dikenakan sanksi pidana penjara paling singkat satu bulan dan paling lama empat tahun dan/atau denda paling sedikit Rp10 juta dan paling banyak Rp400 juta,” kata Zaini.
Zaini juga menuding Ustaz Yusuf Mansur bertindak zalim dan tak berperikemanusiaan karena tidak membayar gaji karyawan hingga lebih dari setahun.
Para karyawan yang menggugat, kata dia, menuntut hak mereka dan bukan meminta sedekah kepada Yusuf Mansur.
Salah satu karyawan Paytren, Ishaf, mengaku sudah tiga kali lebaran dirinya tidak mendapatkan tunjangan hari raya (THR) dari PT VSI milik Yusuf Mansur. Ia dirumahkan sejak 20 bulan lalu tanpa digaji sepeser pun.
“Sudah tiga kali tidak terima THR. Tahun 2020, 2021 dan 2022,” ujarnya kepada Solopos.com, Rabu.
Pemilik Paytren, Ustaz Yusuf Mansur melalui kanal Youtube Paytren Official meminta para karyawan yang tidak kerasan di perusahaannya, PT VSI untuk keluar secara baik-baik.
Ustaz Yusuf Mansur tidak suka dengan perilaku sejumlah karyawan yang bersuara ke mana-mana dan menjelek-jelekkan Paytren.
“Anda gak mampu bertahan di Paytren, enggak apa-apa. Tapi keluarlah dengan baik-baik. Kenapa? Eh jaga-jaga kalau saya jadi Presiden 2024, masak lu musuhin gua hahaha,” ujar Yusuf Mansur dalam video sambutan berjudul Ustaz Yusuf Mansur pada Acara Sewindu PayTren yang diunggah kanal Youtube Paytren Official pada 26 Agustus 2021.
“Kalau mau keluar, keluar baik-baik gakpapa, namanya orang mau makan. ‘Pak Ustaz saya mau izin ke multilevel lain, Pak Ustaz saya mau ke direct selling lain. Kenapa? Saya perlu makan’. Ya enggak papa. Keluarlah baik-baik, jaga-jaga kalau nanti Yusuf Mansur jadi presiden, ngomongin Yusuf Mansur kan malu,” lanjut Yusuf Mansur sembari terkekeh.
Yusuf Mansur mengingatkan dalam hidup selalu ada pasang surut. Termasuk juga dalam hal bisnis, selalu ada kondisi baik dan kondisi buruk. Sehingga, ia mengimbau para karyawan Paytren untuk menguatkan mental menghadapi kondisi bisnis yang kurang baik, apalagi saat dihantam pandemi Covid-19 dua tahun terakhir.
“Ini siklus. Kita wangi ntar bau, kita sukses ntar gagal, kita maju ntar mundur. Udah ini mah siklus. Yang kita butuhkan kita strong,” tandas Yusuf Mansur. (***)
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana melakukan pertemuan bilateral dengan Minister of Economy UAE, Abdulla Bin Touq Al Marri dalam kunjungan kerjanya ke Uni Emirate Arab (Foto : @kemenparekraf.go.id)
Abu Dhabi, goindonesia.co – Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana melakukan kunjungan kerja luar negeri ke Uni Emirat Arab (UEA) dan mengundang investor dari negara itu untuk memperbanyak investasi di sektor pariwisata Indonesia yang semakin prospektif.
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana melakukan pertemuan bilateral dengan Minister of Economy UAE, Abdulla Bin Touq Al Marri dalam kunjungan kerjanya ke Uni Emirate Arab, Sabtu (23/11/2024).
Dalam kunjungan kerjanya ini, Menpar Widiyanti melakukan pertemuan bilateral dengan Minister of Economy UAE, Abdulla Bin Touq Al Marri. Ia juga bertemu dengan Nirvana Travel & Tourism, Haliburg Group, dan Etihad Airways di Abu Dhabi, UEA, Sabtu (23/11/2024).
Pada kesempatan itu, Menpar mempromosikan sejumlah destinasi wisata di Indonesia yang dapat dikunjungi oleh wisatawan UEA dan mengajak investor-investor di UEA untuk dapat menanamkan lebih banyak investasinya di sektor pariwisata Indonesia yang semakin kondusif dan prospektif.
“Dalam kunjungan kerja ke Abu Dhabi, UEA, saya menyaksikan langsung potensi besar wisatawan dari UEA ke Indonesia. Pada tahun 2023, realisasi investasi sektor pariwisata dari UEA ke Indonesia naik cukup signifikan,” kata Menpar Widiyanti.
Dalam pertemuannya dengan Minister of Economy UAE, Abdulla Bin Touq Al Marri, Menpar Widiyanti membahas berbagai peluang dan upaya dalam memperkuat kerja sama di sektor pariwisata, termasuk promosi destinasi dan investasi yang strategis.
“Saya optimistis dengan kolaborasi ini akan semakin memperkuat kerja sama di bidang pariwisata bagi Indonesia dan UEA di masa depan,” kata Menpar Widiyanti.
Dalam pertemuannya dengan Nirvana Travel & Tourism, dan juga Haliburg Group, Menpar menyampaikan bahwa telah terjadi lonjakan pada angka investasi UEA tahun 2023 di Indonesia.
Angka ini hampir 6 kali lipat dari tahun 2022 yang sebesar 3,4 juta dolar AS dengan sektor bisnis teratas adalah restoran, kegiatan biro perjalanan, dan hotel berbintang. Untuk realisasi tahun 2024, telah tercatat sebesar 1,8 juta dolar AS dengan profil dan cakupan yang sama.
“Ini berarti bahwa dalam tiga tahun terakhir, investasi UEA mencapai 5,66 juta dolar AS. Memberikan peluang lebih lanjut bagi para investor di UEA untuk memperluas portofolio mereka,” kata Menpar Widiyanti.
Menpar Widiyanti mengungkapkan bahwa pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan penopang ekonomi Indonesia juga merupakan kontributor utama terhadap realisasi investasi nasional di tahun 2023.
Oleh karena itu, Menpar mengajak para investor untuk tidak ragu menanamkan investasinya di Indonesia, khususnya di lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan sepuluh Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata.
“Lima DPSP ini merupakan lokasi ikonik yang mewakili hal terbaik yang ditawarkan negara kita dan menjadi prioritas untuk pengembangan lebih lanjut. Dari pengembangan infrastruktur hingga penyelenggaraan event dan promosi yang lebih gencar, area-area ini dipersiapkan untuk pengembangan di bidang pariwisata, perhotelan, dan industri pendukung. Setiap destinasi merupakan perpaduan unik antara budaya, keindahan alam, dan potensi yang belum dimanfaatkan, yang menawarkan peluang yang tak tertandingi untuk menciptakan pengalaman kelas dunia sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Menpar.
Sedangkan sepuluh KEK pariwisata yakni Morotai, Kura-Kura, Sanur, Singhasari, Tanjung Lesung, Lido, Tanjung Kelayang, Nongsa, Likupang dan Mandalika.
“Semua inisiatif ini merupakan cerminan negara yang tidak hanya terbuka untuk bisnis, tetapi juga siap bermitra dengan investor untuk membangun masa depan yang sejahtera,” kata Menpar.
Indonesia pun telah membuat langkah luar biasa dalam menciptakan iklim investasi kelas dunia. Indonesia memperoleh peringkat kredit BBB+, sehingga ini mencerminkan kepercayaan dunia terhadap kondisi makroekonomi yang stabil dan stabilitas sistem keuangan yang terjaga.
Pemerintah juga telah mendukung investasi melalui berbagai kebijakan dan peraturan, salah satunya Pendekatan Berbasis Risiko dan sistem Pengajuan Tunggal Daring (OSS).
Lebih lanjut, dalam pertemuannya dengan Etihad Airways Menpar Widiyanti juga membahas potensi kerja sama sektor pariwisata terutama dalam kegiatan promosi seperti penyelenggaraan perjalanan bagi agen perjalanan/operator tur ke Indonesia.
Misalnya dengan mengundang Key Opinion Leaders (KOL) atau operator tur ternama ke Indonesia, di mana Etihad akan menanggung tiket internasional dan Kementerian pariwisata dapat mendukung akomodasi, transportasi, makanan saat di Indonesia.
“Ke depan, saya juga berharap agar Etihad Airways dan Kementerian Pariwisata dapat menjalin Nota Kesepahaman Bersama (MoU) untuk memperkuat kerja sama dalam mempromosikan pariwisata Indonesia,” kata Menpar Widiyanti.
Pada kunjungan kerja di Abu Dhabi, UEA, Menpar Widiyanti juga meninjau Rempah Indonesian Restaurant yang merupakan restoran yang menyajikan makanan khas Indonesia.
Turut mendampingi Menpar Widiyanti, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Rizki Handayani Mustafa. (***)
Santri peserta international fellowship ke Inggris (Foto : Istimewa, @kemenag.go.id)
Jakarta, goindonesia.co – Kementerian Agama hari ini, Sabtu (23/11/2024) melepas keberangkatan 20 Awardee Non Degree Santri International Fellowship di salah satu hotel sekitar Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta. Mereka akan memperkuat interfaith (hubungan antar umat beragama) ke Coventry University, Inggris.
Keberangkatan 20 Awardee ini dilepas Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren), Basnang Said. Hadir, Ketua PMO DAP Mahrus El Mawa, tim DAP dan 20 Santri dari berbagai penjuru nusantara yang terpilih untuk mengikuti program ini.
Sebanyak 20 santri ini berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Mereka dipilih melalui proses seleksi administrasi dan wawancara, termasuk tes kemampuan membaca kitab kuning, bahasa Inggris hingga pemahaman tentang moderasi beragama.
Santri International Fellowship (SIF) ini akan dilaksanakan selama tiga pekan yang bertempat di dua kota yaitu Coventry dan London, dari 24 November hingga 15 Desember 2024. Prof. Mike Hardy (Coventry University) dan Prof. Phil Champain (Director of Faith and Belief Forum) Inggris menegaskan bahwa berbagai kegiatan ini dimulai dari kegiatan kelas, visit, presentasi hingga kajian dengan tiga pertanyaan utama yaitu what is interfaith?, who does it? dan Why is it needed?
“Program ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Agama dengan LPDP Kementerian Keuangan RI dari Dana Abadi Pesantren, sesuai amanat UU Pesantren No. 18 tahun 2019,” terang Basnang Said di Jakarta.
Menurut Basnang Said, 20 santri ini merupakan ‘ambassador’ setiap masing-masing pesantren dan Indonesia. Sehingga, mereka harus mengingat tujuan awal belajar, memperkuat pemahaman dan mampu menebarkan secara kolektif ilmu yang didapatkan di Inggris.
“Kami harap mereka dapat menginspirasi semua santri di masing-masing pesantren untuk terus kompetitif dan memiliki daya juang yang tinggi,” pesannya.
Basnang mengimbau emua santri untuk senantiasa menjaga diri, mengharumkan almamater dan menjaga nama baik bangsa mengingat di Inggris sana menjadi perwakilan resmi santri Indonesia. “Jadilah santri yang mampu mengembangkan softskill guna berkontribusi dalam kemajuan peradaban bangsa,” harapnya.
Koordinator PMO, Mahrus, menambahkan bahwa Santri International Fellowship ini merupakan program bergengsi. Santri tidak hanya mahir dalam pembelajaran agama tetapi juga mampu bersaing secara global dengan menimba ilmu di luar negeri untuk sharing terkait nilai-nilai kebangsaan dan civic value pesantren.
Ketua Awardee SIF 2024 yang berasal dari Pesantren Al-Ittihad Poncokusumo Malang, Ida Fitri Anggarini menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai ajang aktualisasi santri utamanya menjadi duta moderasi. Sehingga, mereka dapat menebarkan nilai-nilai pancasila dan moderasi beragama seperti yang sering digaungkan ‘unity in diversity’. (***)
Acara Temu Mitra Wirausaha bertajuk “Kolaborasi Memperkuat Pembangunan SDM Sektor Pertanian untuk Mewujudkan Ekosistem Wirausaha yang Tangguh” di Bandung Barat, Jawa Barat (Foto : @kemnaker.go.id)
Bandung Barat, goindonesia.co – Menteri Ketenagakerjaan Yassierli secara resmi membuka acara Temu Mitra Wirausaha bertajuk “Kolaborasi Memperkuat Pembangunan SDM Sektor Pertanian untuk Mewujudkan Ekosistem Wirausaha yang Tangguh” di Bandung Barat, Jawa Barat, Sabtu (23/11/2024).
Dalam sambutannya, Menaker Yassierli menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama untuk mengatasi tantangan ketenagakerjaan, terutama dalam mengurangi angka pengangguran.
“Persoalan lapangan kerja ini adalah masalah kita bersama, bukan hanya pemerintah pusat, tetapi juga pemerintah daerah dan industri,” ujar Yassierli.
Yassierli juga mengapresiasi inisiatif gerakan “Bangga Menjadi Petani” yang disampaikan oleh Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat dalam pidato selamat datang. Menurut Yassierli, gerakan ini relevan untuk mengubah stigma tentang profesi petani sekaligus mendorong generasi muda agar lebih tertarik pada sektor pertanian.
Dalam kesempatan tersebut, Yassierli menegaskan bahwa komitmen ini sejalan dengan program Presiden Prabowo Subianto yang mencanangkan bahwa Indonesia harus segera swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dan meminta seluruh kementerian dan lembaga untuk memperkuat sektor tersebut.
“Petani itu mulia. Masa depan petani tidak suram jika dilakukan dengan produktivitas tinggi dan inovasi, seperti memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pertanian,” tambah Yassierli.
Sebagai bentuk dukungan, Yassierli memastikan UPTP Kemnaker Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Bandung Barat siap memberikan sertifikasi bagi lulusan SMK Pertanian di Bandung Barat dan mendukung kebutuhan pelatihan lainnya.
“BPVP hadir untuk meningkatkan keterampilan, memberikan sertifikasi, dan mempertemukan mitra wirausaha demi membangun ekosistem pertanian yang lebih maju,” tegasnya.
*Bangga Menjadi Petani, Sebuah Gerakan Masa Depan*
Dalam mendorong gerakan ini, Yassierli berbagi pengalaman dan pandangannya terkait masa depan profesi petani. Ia menuturkan pengalamannya saat tinggal di Amerika Serikat, di mana sektor pertanian berkembang berkat dukungan teknologi modern. Menurutnya, kondisi tersebut menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pertanian Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas dan produktivitas.
Yassierli juga menekankan bahwa profesi petani adalah jalan mulia yang tidak hanya memberikan manfaat bagi diri sendiri, tetapi juga menjadi ladang amal karena hasilnya merupakan kebutuhan primer yang bermanfaat bagi masyarakat luas. “Jadi gerakan bangga menjadi petani itu menurut saya sudah sangat tepat sekali,” ucapnya. (***)