Presiden Joko Widodo melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan Gedung BRI Internasional Microfinance Center di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, pada Kamis, 29 Februari 2024. Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr
Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, goindonesia.co – Presiden Joko Widodo mengapresiasi peran strategis Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. Apresiasi tersebut disampaikan Presiden saat melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan Gedung BRI Internasional Microfinance Center di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, pada Kamis, 29 Februari 2024.
“Saya sangat menghargai apa yang telah dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia BRI dimana telah memberikan kreditnya kepada UMKM sebesar 84 persen lebih. Ini sesuatu yang luar biasa karena Bank BRI mau mengurusi usaha-usaha kecil, usaha-usaha mikro, usaha-usaha menengah,” ucapnya.
Meski tidak mudah, tetapi Presiden Jokowi menghargai kontribusi dan kerja keras BRI dalam mengembangkan UMKM di Indonesia. “Enggak ada bank yang bisa menyamai BRI keuntungannya, bank dalam negeri maupun bank asing. Itu atas jerih payah mau mengurus yang UMKM yang mikro, kecil, menengah. Saya sangat mengapresiasi,” lanjut Presiden.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Negara kembali menekankan bahwa IKN menjadi titik pusat yang seimbang yang berada di tengah-tengah negara. Dengan keunikan geografis yang sangat besar, IKN diyakini mampu memfasilitasi akses dari berbagai penjuru daerah, termasuk Papua dan Banda Aceh.
“Di titik kita berada ini di Ibu Kota Nusantara kalau di dalam gambar hitungannya ini adalah di tengah-tengah negara kita Indonesia,” katanya.
“Nanti kalau airport-nya Nusantara jadi kira-kira bulan Juni-Juli saya mau mencoba berapa sih dari Ibu Kota Nusantara ke barat dan Ibu Kota Nusantara ke timur. Menunjukkan bahwa kita memberikan sebuah titik yang betul-betul di tengah bagi ibu kota baru kita Nusantara,” sambungnya.
Di samping itu, Presiden juga menyampaikan tantangan pembangunan infrastruktur di Kota Nusantara yang masih dalam tahap pengembangan. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa proyek-proyek ini, termasuk pembangunan klaster keuangan, akan memberikan dampak positif dalam meningkatkan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di IKN.
“Memang fasilitas-fasilitas yang ada di Ibu Kota Nusantara ini belum selesai. Jadi jangan ada yang pesimis dulu karena memang belum selesai (pembangunan),” tuturnya.
Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut yakni Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Agus Harimurti Yudhoyono, dan Kepala Otorita IKN Bambang Susantono.
Hadir juga Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Wiranto, Kepala Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Pj. Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik, Pj. Bupati Penajam Paser Utara Makmur Marbun, Kurator Pembangunan IKN Ridwan Kamil, dan Direktur Utama BRI Sunarso. (***)
*(BPMI Setpres)