Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, goindonesia.co – Otoritas Prancis telah memusnahkan 600.000 hingga 650.000 ayam, bebek, dan unggas dalam sebulan terakhir pada Jumat (31/12). Hal ini merupakan upaya menahan virus flu burung yang mengancam akan menjadi wabah besar keempat di negara itu sejak 2015.
Kementerian Pertanian Prancis melaporkan klaster virus di 26 peternakan, terutama di barat daya yang merupakan rumah bagi industri foie gras pate Prancis serta 15 kasus pada unggas liar dan di tiga lumbung.
Diketahui, beberapa negara Eropa saat ini tengah berjuang melawan virus H5N1 atau setahun setelah virus serupa memusnahkan ternak. Belgia dan Inggris menjadi negara yang telah mengumumkan wabah flu burung. Sedangkan Ceko akan memusnahkan sebanyak 80.000 unggas di salah satu peternakan, tempat lebih dari 100.000 hewan mati karena H5N1 sejak pekan lalu
Sementara di Prancis, November lalu pemerintah menganjurkan para peternak untuk memelihara unggas di dalam rumah sebagai upaya menghentikan penyebaran H5N1 dari burung yang bermigrasi. Kasus pertama yang menyerang barat daya, tempat sebagian besar wabah sekarang berada, terjadi pada 16 Desember.
Adapun pada musim dingin lalu, lebih dari 500 peternakan mengalami infeksi massal yang mendorong pemusnahan sekitar 3,5 juta unggas, terutama bebek yang mengakibatkan pemerintah menghabiskan anggaran jutaan euro sebagai kompensasi. (***)