Berita

Pipa Gas dan Terminal Minyak Ukraina Terbakar; Bank Rusia Diputuskan dari Sistem Swift

Published

on

Ilustrasi, terminal minyak yang terbakar di Ukraina

“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa bank-bank Rusia terpilih dihapus dari sistem pesan SWIFT. Ini akan memastikan bahwa bank-bank ini terputus dari sistem keuangan internasional dan membahayakan kemampuan mereka untuk beroperasi secara global,” kata negara-negara tersebut.

Jakarta, goindonesia.co – Setelah serangan massif Rusia terhadap Ukraina, dilaporkan bahwa pipa gas di Kharkiv, Ukraina, terbakar hebat. Selain di Kharkiv, terminal minyak di Vasylkiv, Ukraina tengah, juga dilaporkan menjadi sasaran, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Nasional Ukraina dan kemudian diverifikasi CNN.

Video kebakaran di tempat penyimpanan minyak di barat daya landasan utama pangkalan udara itu telah beredar di media sosial pagi ini, WIB.

Vasylkiv terletak sekitar 30 km, atau 18 mil, selatan Kyiv. Kota ini menjadi lokasi lapangan terbang militer yang besar dan beberapa tangki bahan bakar.

Illia Ponomarenko, seorang reporter untuk Kyiv Independent, mengatakan penduduk di daerah tersebut telah disarankan untuk menutup jendela mereka dari asap kimia berbahaya. Hal yang sama diketakan Anton Gerashchenko, penasihat Kementerian Dalam Negeri, melalui Telegram.

Serangan rudal itu dilakukan atas depot minyak Vasilkovskaya dari perusahaan KLO. Tim penyelamat sudah berangkat ke lokasi tragedi itu. Kemungkinan besar, tidak ada korban jiwa. “Kebakaran ini akan memakan waktu yang lama. Kerusakan lingkungan akan sangat besar,” kata Walikota Vasylkiv, Natalia Balasinovich, yang juga mengkonfirmasi bahwa roket menghantam depot minyak di Vasilkov, dan kebakaran hebat telah terjadi.

Sementara para sekutu Barat menyetujui diberlakukannya larangan transasksi swift untuk beberapa bank Rusia. AS, Kanada, dan negara-negara utama Eropa, termasuk Jerman, telah setuju untuk menghapus “bank Rusia terpilih” dari sistem pembayaran swift.  

“Ketika pasukan Rusia melancarkan serangan mereka ke Kyiv dan kota-kota Ukraina lainnya, kami memutuskan untuk terus membebankan biaya pada Rusia yang selanjutnya akan mengisolasi Rusia dari sistem keuangan internasional dan ekonomi kami. Kami akan menerapkan langkah-langkah ini dalam beberapa hari mendatang,” kata sebuah pernyataan dari para pemimpin Komisi Eropa, Prancis, Jerman, Italia, Inggris, Kanada, dan AS.

Swift adalah jaringan pembayaran internasional utama dunia. Beberapa negara telah menyatakan dukungan untuk mengunci Rusia dari platform, dan Jerman, yang sebelumnya menentang tindakan itu, telah memberikan dukungannya.

Pernyataan bersama pada Sabtu kemarin  membuat langkah itu resmi, meskipun beberapa rincian diberikan mengenai kapan penghapusan Swift akan dilakukan, dan bank-bank Rusia mana yang akan menjadi sasaran.

“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa bank-bank Rusia terpilih dihapus dari sistem pesan SWIFT. Ini akan memastikan bahwa bank-bank ini terputus dari sistem keuangan internasional dan membahayakan kemampuan mereka untuk beroperasi secara global,” kata negara-negara tersebut.

“Kedua, kami berkomitmen untuk memberlakukan tindakan pembatasan yang akan mencegah Bank Sentral Rusia menyebarkan cadangan internasionalnya dengan cara yang merusak dampak sanksi kami.”

Negara-negara tersebut juga mengatakan mereka akan mengambil langkah-langkah “untuk membatasi penjualan kewarganegaraan–yang disebut paspor emas–yang memungkinkan orang kaya Rusia yang terhubung dengan pemerintah Rusia menjadi warga negara negara kami dan mendapatkan akses ke sistem keuangan kami.”

Mereka juga mengumumkan rencana untuk meluncurkan “satuan tugas transatlantik” yang akan memastikan sanksi terhadap Rusia tetap efektif. (***)

Trending

Exit mobile version