Kunjungan Kepala Perpustakaan Universitas Pertahanan ke Perpustakaan Nasional sampaikan apresiasi atas dukungan yang telah diberikan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Perpusnas kepada Universitas Pertahanan (UNHAN) (Foto : Andri Tri Kurnia/Aji Anwar, @www.perpusnas.go.id)
Jakarta, goindonesia.co – Kepala Perpustakaan Universitas Pertahanan, Nanditha Djanak menyampaikan apresiasi atas dukungan yang telah diberikan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Perpusnas dalam mendukung kegiatan pendidikan dan riset di lingkungan Universitas Pertahanan (UNHAN).
“Kami sangat menghargai kolaborasi yang sudah terjalin dan berharap dapat terus memperkuat hubungan ini untuk saling mendukung dalam meningkatkan literasi di Indonesia,” ucapnya dalam pertemuan yang dilaksanakan di Gedung Fasilitas Layanan Perpusnas Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 11, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2024).
Adapun bentuk dukungan yang telah diterima oleh UNHAN, lanjut Nandhita, antara lain bantuan dari Perpusnas dalam bentuk komputer dan buku, serta bimbingan dalam bentuk diklat untuk pustakawan UNHAN. Selain itu, perpustakaan UNHAN kini masih dalam proses koordinasi keanggotaan perpustakaan menggunakan Kartu Sakti yang terintegrasi dengan keanggotaan di Perpusnas.
“Kami juga mohon arahan terkait proses akreditasi perpustakaan kami yang akan habis pada tahun ini dan perlu diperpanjang kembali pada tahun 2025,” imbuh Nandhita.
Mendengar hal tersebut, Plt. Kepala Perpusnas E. Aminudin Aziz menyambut baik apresiasi dan upaya perpustakaan UNHAN tersebut. Ia mengatakan kerja sama antara lembaga perpustakaan sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan riset di Indonesia.
Menurut Aminudin Aziz, kerja sama dalam hal pembinaan kompetensi pustakawan merupakan hal yang perlu dikembangkan.
“Pustakawan harus semakin kreatif. Jika kita bercermin pada perpustakaan dunia mereka tidak kehabisan akal, selalu kreatif. Sehingga pustakawan tidak hanya melayani dan menata buku, namun harus bisa meresensi buku dan berdiskusi dalam forum yang disusun oleh pustakawan,” ungkap Aminudin Aziz.
Lebih lanjut, Aminudin Aziz menyampaikan bahwa dalam proses akreditai perpustakaan saat ini sedang diupayakan dua model asesmen dalam penilaian akreditasi. Instrumen yang akan digunakan nantinya tidak hanya menilai saja, namun bisa memberikan gambaran bagaiaman kondisi subjektif kondisi perpustakaan. Hal tersebut untuk mengetahui bagian mana saja yang perlu diperbaiki sekaligus memberikan nilai akreditasi.
Hadir pada kesempatan yang sama, Ketua Kelompok Kerja Pengembangan Perpustakaan Perguruan Tinggi, Monalisa Silvia Maretta mengatakan bahwa terdapat layanan konsultasi online di Pusat Pengembangan Perpustakaan Sekolah/Madrasah dan Perguruan Tinggi.
“Perpustakaan UNHAN bisa menggunakan layanan konsultasi online ini, tim kami akan siap membantu. Misalnya bagaimana memaksimalkan komponen-komponen dalam penilaian akreditasi,” kata Monalisa.
Pertemuan tersebut diakhiri dengan kesepakatan untuk terus berkomunikasi dan berkoordinasi secara aktif untuk menjaga dan meningkatkan kerja sama yang sudah terjalin demi kemajuan pendidikan dan literasi di Indonesia. (***)
*Perpusnas Republik Indonesia