Connect with us

Berita

Periset BRIN Kenalkan Progam Gosora Upaya Tingkatkan Produksi dan Nilai Tambah Pala di Ternate

Published

on

Forum Diskusi Pusat Riset Kewilayahan (PRW) dengan tema “Gosora Ternate: Arti Pala Bagi Masyarakat dan Kesejahteraan Petani Ternate” digelar secara daring (Screenshot : @brin.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Kejayaan komoditas rempah pala tidak seperti dahulu, tetapi pala tetap menjadi penopang hidup yang utama bagi mayoritas masyarakat Maluku Utara. Maka perlu upaya untuk meningkatkan produksi dan mutu pala sehingga menjadi salah satu produk ekspor unggulan Indonesia serta memperhatikan kesejahteraan petani pala.

Salah satu upaya dalam peningkatan produksi dan nilai tambah rempah pala di Ternata yakni melalui program Gerakan Orientasi Ekspor untuk Rakyat Sejahtera (Gosora). Hal ini yang dipaparkan Periset Pusat Riset Kewilayahan (PRW) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dina Srirahayu, dalam Forum Diskusi Pusat Riset Kewilayahan (PRW) dengan tema “Gosora Ternate: Arti Pala Bagi Masyarakat dan Kesejahteraan Petani Ternate”. Forum tersebut digelar secara daring  pada Jumat (23/02).

Dina menjelaskan bahwa program Gosara memberikan perlindungan kepada petani kebun dan pelaku usaha atas komoditas yang diusahakan, juga menguatkan posisi tawar petani kebun sebagai produsen melalui pemberlakuan harga komoditas yang menguntungkan petani kebun, serta meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditas perkebunan strategis.

Menurutnya Indonesia merupakan salah satu negara penghasil dan pengekspor pala terbesar di dunia. Pada tahun 2022, Indonesia menduduki urutan pertama sebagai eksportir pala terbanyak di dunia mengalahkan India, Vietnam, Belanda, dan Sri Lanka, dengan nilai perdagangan sebesar 184,750 juta dolar. ‘’Pala paling banyak di tanam di wilayah Luar Jawa. Selama periode 2018-2022, sentra produksi pala di Indonesia yaitu Sulawesi Utara, Aceh, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Sumatera Barat,’’ jelas Dina.

Ia menyebutkan perkebunan pala menjadi sumber mata pencaharian, sumber pendapatan, dan sumber penghidupan yang utama bagi banyak orang di Maluku Utara. ”Secara luas, sudah tidak perlu diragukan lagi karena kemampuan dan pengetahuan penduduk di bidang ini telah berlangsung sejak berabad-abad yang lalu secara turun-temurun,” ungkap Dina.

Untuk itu tambah Dina perlu peningkatan kuantitas dan kualitas produksi pala untuk meningkatkan kesejahteraan petani pala. Salah satunya yaitu dukungan pemerintah daerah melalui program Gosora, yang sebenarnya juga telah memberikan dampak positif yang signifikan. Berdasarkan pengamatan risetnya, mulai terlihat adanya peremajaan kebun pala dengan bibit unggul. Selain itu, juga terdapat peningkatan pengetahuan petani dan perbaikan sistem bertanam pala.

Dirinya menilai program Gosora ini juga dapat memperbaiki kualitas hasil panen, sehingga berdampak pada kenaikan harga jual pala dan peningkatan kesejahteraan petani. Untuk itu, Dina menyoroti, kerja sama dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, swasta, dan akademisi diharapkan dapat terus dilakukan secara berkelanjutan. ‘’Hal inilah yang menjadi dasar tujuan dijadikan pala sebagai salah satu produk ekspor unggulan Indonesia, serta dapat meningkatkan kesejahteraan petani bisa terwujud.  Dengan demikian visi dan misi dalam program Gosora pun tercapai,’’ pungkas Dina. (***)

*Humas BRIN

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita

Tiga Kepala KUA di Takalar Sulsel Kembalikan Uang Gratifikasi

Published

on

Tiga Kepala KUA dibTakalar kembalikan gratifikasi (Foto : @kemenag.go.id)

Takalar, goindonesia.co – Kasubdit Bina Kepenghuluan Kementerian Agama, M. Afief Mundzir, mengapresiasi langkah tiga Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang mengembalikan uang gratifikasi kepada Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) Kementerian Agama Takalar.

Afief mengatakan, langkah tersebut menunjukkan komitmen ASN dalam menjaga integritas dan profesionalisme. “Apa yang dilakukan para Kepala KUA di Takalar menjadi teladan yang menunjukkan komitmen ASN terhadap integritas dan profesionalisme,” ujar Afief di Jakarta, Kamis (28/11/2024).

Menurut Afief, praktik pemberian uang kepada penghulu atau kepala KUA kerap disampaikan sebagai ungkapan “terima kasih” atau “uang transport.” Namun, tindakan tersebut dapat dikategorikan sebagai gratifikasi. “Pengembalian uang tersebut adalah langkah yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Ini juga menjadi pengingat bahwa tugas pelayanan publik tidak boleh dikompromikan dengan imbalan,” tegasnya.

Sebelumnya, tiga Kepala KUA di Takalar mengembalikan uang gratifikasi yang diterima saat menjalankan tugas. Uang tersebut diserahkan kepada UPG Kementerian Agama Takalar setelah upacara peringatan Hari Guru Nasional 2024 di halaman Kantor Kementerian Agama Takalar, Senin (25/11/2024).

Kepala KUA Polongbangkeng Utara, Murdani Sandja, dan Kepala KUA Pattallassang, Muhammad Thahir, mengembalikan uang pemberian dari keluarga pengantin usai melaksanakan akad nikah. Hal serupa dilakukan Kepala KUA Galesong Selatan, Husain Sarujin.

Murdani dan Thahir menjelaskan, awalnya mereka menolak uang tersebut. Namun, karena adanya desakan dari keluarga pengantin yang menyebutnya sebagai “uang transport,” mereka terpaksa menerimanya untuk menghindari potensi kegaduhan di lokasi.

Afief menambahkan, tindakan Kepala KUA di Takalar merupakan bukti nyata komitmen menjaga integritas dalam pelayanan. “Kami mendorong langkah seperti ini menjadi contoh bagi seluruh jajaran Kementerian Agama,” ujarnya.

Ia menegaskan, KUA harus menjadi representasi negara yang hadir di tengah masyarakat untuk memberi layanan yang bersih dan profesional. “Kepercayaan publik adalah target utama kinerja Kementerian Agama. Jika profesionalitas layanan keagamaan dilakukan secara konsisten, kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan publik di Indonesia akan meningkat,” pungkasnya. (***)

*Kementerian Agama RI, Biro HDI Kemenag

Continue Reading

Berita

Presiden Prabowo: Guru Adalah Pilar Pembangunan Bangsa

Published

on

Presiden Prabowo Subianto menghadiri Puncak Peringatan Hari Guru Nasional yang digelar di Jakarta International Velodrome, Jakarta, pada Kamis, 28 November 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris

Jakarta, goindonesia.co – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan penghormatan mendalam kepada para guru dalam puncak peringatan Hari Guru Nasional yang digelar di Jakarta International Velodrome, pada Kamis, 28 November 2024. Presiden menekankan bahwa guru adalah pilar utama pembangunan bangsa, dan pendidikan adalah kunci kebangkitan Indonesia.

“Bagi saya, guru adalah kunci bagi kebangkitan bangsa Indonesia. Guru bagi kita semua adalah tonggak berdirinya sebuah negara. Negara yang berhasil adalah negara yang pendidikannya berhasil,” ujar Presiden di hadapan ribuan guru yang hadir.

Presiden Prabowo turut membagikan pengalaman pribadinya sebagai seorang murid. Meskipun pernah menjadi murid yang bandel, namun ia tetap dibimbing dengan sabar oleh para gurunya.

“Walaupun mungkin saya dulu sebagai murid termasuk murid yang agak bandel begitu, tapi karena guru-guru saya tidak mau menyerah membimbing saya, akhirnya hari ini saya berdiri di hadapan rakyat Indonesia sebagai Presiden Indonesia,” ungkapnya sambil tersenyum.

Presiden Prabowo menekankan peran guru sebagai pelopor pembangunan bangsa. Ia menyebutkan bahwa sejarah perjuangan Indonesia tak lepas dari peran guru, seperti Ki Hajar Dewantara hingga Panglima TNI pertama yang juga seorang guru.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada para guru atas dedikasi dan pengabdian mereka. Presiden menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan guru, termasuk memperbaiki kualitas hidup mereka.

“Kami sadar apa yang kita berikan pengumuman hari ini belum yang saudara-saudara perlukan. Tapi ini adalah upaya kami dan ini akan kami upayakan terus,” ucap Presiden Prabowo dengan suara bergetar penuh haru.

Presiden pun optimis bahwa Indonesia akan menjadi negara yang lebih maju dengan pendidikan sebagai pondasinya. Oleh karena itu, Presiden menegaskan pentingnya pemerintahan yang bersih untuk mendukung terciptanya pendidikan berkualitas.

“Saya memberi peringatan korupsi harus berhenti di Republik Indonesia. Kabinet Merah Putih, pemerintah yang saya pimpin tidak akan ada toleransi kepada korupsi dan pencurian dan penyelewengan, berhenti, berhenti, berhenti,” tegas Presiden. (***)

*(BPMI Setpres)

Continue Reading

Berita

Kemenhub Tingkatkan Kerja Sama dengan Kejaksaan Agung Terkait Kapasitas SDM Bidang Hukum

Published

on

Menhub Dudy saat bertemu Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin beserta jajarannya di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta (Foto : @dephub.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan perlunya peningkatan kerja sama dengan Kejaksaan Agung RI dalam kapasitas sumber daya manusia (SDM), khususnya yang berkaitan dengan bidang hukum terhadap seluruh jajaran Kemenhub. Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengatakan selama ini kerja sama antara Kemenhub dan Kejaksaan Agung telah terjalin dengan baik.

Menhub Dudy menegaskan kesadaran hukum dan tata kelola tidak hanya terletak pada para jajaran pemimpin di Kementerian Perhubungan, namun di semua lini yang ada. Apalagi, kata Menhub, tantangan permasalahan hukum ke depan tentunya lebih berat.

“Kami berharap bantuan dari Kejaksaan Agung RI untuk memberikan pembekalan dan pelatihan secara berkala kepada seluruh instansi Kementerian Perhubungan,” kata Menhub Dudy saat bertemu Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin beserta jajarannya di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (28/11).

Dengan demikian, jelas Menhub, langkah ini dapat menumbuhkan maupun meningkatkan kesadaran dan kepatuhan hukum seluruh insan di Kementerian Perhubungan, dalam menjalankan keseluruhan proses kerja yang dilakukan dan menjaga amanah rakyat.

“Selain itu, besar harapan kami, legal assistance yang telah diberikan oleh Kejaksaan Agung RI tidak hanya terbatas pada pendampingan di tahap pelaksanaan suatu proyek, namun pendampingan Kejaksaan Agung RI dapat dilakukan sedini mungkin, sejak proses perencanaan, pengadaan/pelelangan, kontruksi, serta selesainya suatu proyek,” kata Menhub Dudy.

Kementerian Perhubungan selalu membuka diri terhadap saran, kritik, dan masukan dari Kejaksaan Agung RI sebagai mitra strategis Kementerian Perhubungan. Menurut Menhub, pendampingan dari Kejaksaan Agung merupakan langkah preventif untuk mendorong perubahan orientasi, bahwa pencegahan lebih baik dari pada mengobati.

Turut hadir dalam pertemuan ini, para pejabat utama Kejagung serta para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di lingkungan Kemenhub. (***)

*Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Continue Reading

Trending