Berita

Perayaan Cap Go Meh di Padang Dibatalkan, Antisipasi Omicron

Published

on

Perayaan Cap Go Meh di Kota Padang yang menjadi agenda pariwisata pertama pada 2022 dibatalkan. Hal ini sebagai antisipasi penyebaran Covid-19 varian omicron di Sumatra Barat. (ilustrasi). Foto: ANTARA/Jessica Helena Wuysang

Perayaan Cap Go Meh di Padang semula direncanakan pada 28 Januari 2022.

Padang, goindonesia.co — Perayaan Cap Go Meh di Kota Padang yang menjadi agenda pariwisata pertama pada 2022 dibatalkan. Hal ini sebagai antisipasi penyebaran Covid-19 varian omicron di Sumatra Barat.

“Kami hormati kebijakan yang diambil penyelenggara ini,” kata Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Novrial, di Padang, Senin (24/1/2022).

Dia mengatakan, pada 2021 sebagian agenda pariwisata sebenarnya sudah mulai digelar di Sumbar dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Sebagian digelar dengan memanfaatkan teknologi informasi atau secara daring. 

Pada 2022 diharapkan agenda pariwisata akan bisa dilaksanakan lebih leluasa. “Event (kegiatan) adalah salah satu tonggak pariwisata. Karena itu, pelaksanaannya meski secara daring penting untuk dilakukan untuk menjaga posisi Sumbar sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia,” katanya.

Dengan melihat perkembangan kasus corona varian omicron yang terus meningkat. Ke depan program pariwisata Sumbar pada 2022 akan mengacu dan mempertimbangkan instruksi Mendagri dan izin dari Satgas Covid-19 masing-masing daerah pelaksanaan acara.

“Meski kami berharap semua event yang telah masuk kalender event 2022 bisa terlaksana, tetapi kami akan tetap mengacu kepada aturan yang ada,” katanya.

Perayaan Cap Go Meh Bazaar Imlek, sesuai kalender kegiatan Sumbar, dilaksanakan pada 28 Januari 2022. Kegiatan itu merupakan program pertama yang digelar di Sumbar pada 2022.

Selain Cap Go Meh, pada Januari 2022 juga dijadwalkan sejumlah kegiatan, di antaranya Pentas Seni Anak Nagari Kabupaten Sijunjung, Pasar Van Der Capellen Kabupaten Tanah Datar, dan Pacu Jawi Kota Payakumbuh. Ketua Bidang Operasional Himpunan Tjinta Teman (HTT), Albert Indra Lukman, mengatakan sejak awal penyelenggara sudah merencanakan perayaan tersebut, namun karena adanya perkembangan kasus corona varian omicron maka dikhawatirkan kegiatan itu menjadi klaster penularan virus. 

“Karena itu penyelenggaraan mengambil kebijakan untuk membatalkan perayaan Cap Go Meh yang melibatkan massa dalam kegiatan seperti peragaan, atraksi, pasar murah di ruang terbuka,” katanya. Akan tetapi, kegiatan Imlek yang sifatnya spiritual tetap dilaksanakan di daerah itu. (***)

Trending

Exit mobile version