Jakarta, goindonesia.co – Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri kembali menyelenggarakan acara Dukcapil Menyapa Masyarakat (DMM). Namun kali ada perubahan jadwal, yang selama ini saban Sabtu pukul 13.00 – 15.00 WIB, sekarang diubah menjadi setiap Rabu di waktu yang sama.
DMM yang diikuti masyarakat umum di dalam maupun di luar negeri serta aparatur Dukcapil di seluruh Indonesia ini sudah memasuki Seri ke-61. DMM yang disiarkan secara live Youtube Dukcapil KDN dan secara virtual melalui aplikasi Zoom meeting itu menyajikan topik “Pentingnya Pencatatan Perkawinan”, Rabu (5/4/2023). Bertindak selaku narasumber, Direktur Pencatatan Sipil Handayani Ningrum.
DMM kali ini diikuti oleh 770 peserta melalui aplikasi zoom berlangsung sangat menarik dan seru, peserta WNI yang berdomisili di Meksiko pun turut bertanya dalam sesi diskusi.
Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi yang membuka acara menyampaikan, program DMM ini sangat penting dan sangat dirasakan manfaatnya. Terutama untuk menjalin komunikasi serta mensosialisasikan berbagai kebijakan yang selalu dalam semangat memudahkan dan membahagiakan masyarakat.
DMM juga membahas berbagai permasalahan yang dialami masyarakat dalam pelayanan Dukcapil. “Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada sahabat Dukcapil yang setia mengikuti acara DMM, semoga semakin banyak masyarakat yang memahami berbagai kebijakan dalam pelayanan Dukcapil,” kata Dirjen Teguh.
Dirinya juga berharap semakin terbangun kesadaran untuk mengurus dokumen kependudukannya sendiri secara online, sehingga terhindar dari calo dan bebas pungli. “Kiranya acara DMM ini banyak memberi manfaat kepada sahabat Dukcapil dan kita semua, memberi masukan kepada teman-teman kami Dinas Dukcapil untuk senantiasa meningkatkan pelayanannya untuk tertib dan lengkapnya kepemilikan dokumen kependudukan yang pada akhirnya dapat membahagiakan masyarakat,” ujar Dirjen Dukcapil.
Dalam pengantarnya pula Teguh Setyabudi mengingatkan bahwa pencatatan perkawinan ini sangat penting. Sebab, inilah bukti keperdataan dan pengakuan negara atas peristiwa perkawinan seseorang. Dengan mencatatkan perkawinan, pasangan suami istri dan anak yang dilahirkan akan mendapatkan hak-hak dan perlindungan dari negara.
Hal ini selaras dengan arahan Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian bahwa negara wajib hadir kepada seluruh penduduk untuk menjamin haknya terhadap kepemilikan dokumen kependudukan yang harus dilayani secara prima, mudah, cepat, tepat dan akurat.
Setelah sesi pemaparan dari narasumber, dilanjutkan dengan memberi kesempatan kepada Sahabat Dukcapil untuk menyampaikan permasalahan yang dialami. Para kepala Dinas Dukcapil dan jajarannya yang bergabung di acara ini juga bisa mendengarkan dan mencermati permasalahan dan solusi yang diberikan oleh narasumber, agar permasalahan tidak muncul kembali ke depannya.
Dalam clossing statement-nya Direktur Handayani Ningrum mengimbau dan mengingatkan untuk mencatatkan setiap perkawinan oleh negara. Bagi penduduk yang beragama Islam tentu setelah mendapat buku nikah dari KUA, segera pula melaporkan kepada Dukcapil sesuai domisili agar segera diubah elemen datanya pada KK dan KTP-el.
Sedangkan bagi yang beragama non muslim atau penganut kepercayaan kepada Tuhan YME maka setelah melangsungkan perkawinan oleh pemuka agama/adat segera laporkan kepada Dinas Dukcapil terdekat untuk dicatat dan diberikan Akta Perkawinan. Selain untuk diubah elemen datanya pada KK dan KTP- el dari belum kawin menjadi kawin.
Seiring berjalannya program ini secara rutin, diharapkan dapat membantu aparatur Dukcapil dan masyarakat memahami pentingnya tertib Adminduk, dan pentingnya memiliki dokumen kependudukan demi memperoleh pelayanan publik lainnya. Selain itu hak-hak dan perlindungan sebagai warga negara bakal didapatkan secara lebih baik lagi dari negara. (***)
Presiden Prabowo Subianto menghadiri Puncak Peringatan Hari Guru Nasional yang digelar di Jakarta International Velodrome, Jakarta, pada Kamis, 28 November 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
Jakarta, goindonesia.co – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan penghormatan mendalam kepada para guru dalam puncak peringatan Hari Guru Nasional yang digelar di Jakarta International Velodrome, pada Kamis, 28 November 2024. Presiden menekankan bahwa guru adalah pilar utama pembangunan bangsa, dan pendidikan adalah kunci kebangkitan Indonesia.
“Bagi saya, guru adalah kunci bagi kebangkitan bangsa Indonesia. Guru bagi kita semua adalah tonggak berdirinya sebuah negara. Negara yang berhasil adalah negara yang pendidikannya berhasil,” ujar Presiden di hadapan ribuan guru yang hadir.
Presiden Prabowo turut membagikan pengalaman pribadinya sebagai seorang murid. Meskipun pernah menjadi murid yang bandel, namun ia tetap dibimbing dengan sabar oleh para gurunya.
“Walaupun mungkin saya dulu sebagai murid termasuk murid yang agak bandel begitu, tapi karena guru-guru saya tidak mau menyerah membimbing saya, akhirnya hari ini saya berdiri di hadapan rakyat Indonesia sebagai Presiden Indonesia,” ungkapnya sambil tersenyum.
Presiden Prabowo menekankan peran guru sebagai pelopor pembangunan bangsa. Ia menyebutkan bahwa sejarah perjuangan Indonesia tak lepas dari peran guru, seperti Ki Hajar Dewantara hingga Panglima TNI pertama yang juga seorang guru.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada para guru atas dedikasi dan pengabdian mereka. Presiden menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan guru, termasuk memperbaiki kualitas hidup mereka.
“Kami sadar apa yang kita berikan pengumuman hari ini belum yang saudara-saudara perlukan. Tapi ini adalah upaya kami dan ini akan kami upayakan terus,” ucap Presiden Prabowo dengan suara bergetar penuh haru.
Presiden pun optimis bahwa Indonesia akan menjadi negara yang lebih maju dengan pendidikan sebagai pondasinya. Oleh karena itu, Presiden menegaskan pentingnya pemerintahan yang bersih untuk mendukung terciptanya pendidikan berkualitas.
“Saya memberi peringatan korupsi harus berhenti di Republik Indonesia. Kabinet Merah Putih, pemerintah yang saya pimpin tidak akan ada toleransi kepada korupsi dan pencurian dan penyelewengan, berhenti, berhenti, berhenti,” tegas Presiden. (***)
Menhub Dudy saat bertemu Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin beserta jajarannya di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta (Foto : @dephub.go.id)
Jakarta, goindonesia.co – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan perlunya peningkatan kerja sama dengan Kejaksaan Agung RI dalam kapasitas sumber daya manusia (SDM), khususnya yang berkaitan dengan bidang hukum terhadap seluruh jajaran Kemenhub. Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengatakan selama ini kerja sama antara Kemenhub dan Kejaksaan Agung telah terjalin dengan baik.
Menhub Dudy menegaskan kesadaran hukum dan tata kelola tidak hanya terletak pada para jajaran pemimpin di Kementerian Perhubungan, namun di semua lini yang ada. Apalagi, kata Menhub, tantangan permasalahan hukum ke depan tentunya lebih berat.
“Kami berharap bantuan dari Kejaksaan Agung RI untuk memberikan pembekalan dan pelatihan secara berkala kepada seluruh instansi Kementerian Perhubungan,” kata Menhub Dudy saat bertemu Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin beserta jajarannya di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (28/11).
Dengan demikian, jelas Menhub, langkah ini dapat menumbuhkan maupun meningkatkan kesadaran dan kepatuhan hukum seluruh insan di Kementerian Perhubungan, dalam menjalankan keseluruhan proses kerja yang dilakukan dan menjaga amanah rakyat.
“Selain itu, besar harapan kami, legal assistance yang telah diberikan oleh Kejaksaan Agung RI tidak hanya terbatas pada pendampingan di tahap pelaksanaan suatu proyek, namun pendampingan Kejaksaan Agung RI dapat dilakukan sedini mungkin, sejak proses perencanaan, pengadaan/pelelangan, kontruksi, serta selesainya suatu proyek,” kata Menhub Dudy.
Kementerian Perhubungan selalu membuka diri terhadap saran, kritik, dan masukan dari Kejaksaan Agung RI sebagai mitra strategis Kementerian Perhubungan. Menurut Menhub, pendampingan dari Kejaksaan Agung merupakan langkah preventif untuk mendorong perubahan orientasi, bahwa pencegahan lebih baik dari pada mengobati.
Turut hadir dalam pertemuan ini, para pejabat utama Kejagung serta para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di lingkungan Kemenhub. (***)
Presiden Prabowo Subianto menghadiri Puncak Peringatan Hari Guru Nasional yang digelar di Jakarta International Velodrome, Jakarta, pada Kamis, 28 November 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
Jakarta, goindonesia.co – Presiden Prabowo Subianto, menghadiri Puncak Peringatan Hari Guru Nasional yang digelar di Jakarta International Velodrome, pada Kamis, 28 November 2024. Dalam sambutannya, Kepala Negara menegaskan bahwa pendidikan adalah prioritas utama pemerintahannya, dengan alokasi APBN terbesar sepanjang sejarah Indonesia.
“Kami menempatkan pendidikan nomor satu dalam APBN kita. Dan tidak tanggung-tanggung saya kira pertama kali dalam sejarah Indonesia alokasi pendidikan dalam APBN tahun 2025 adalah yang tertinggi sepanjang sejarah Republik Indonesia, ujar Presiden Prabowo.
Presiden Prabowo juga menjelaskan bahwa alokasi anggaran tersebut mencerminkan perhatian pemerintah terhadap sektor pendidikan. Anggaran tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan guru, memperbaiki infrastruktur pendidikan, dan mendukung program-program inovatif.
“Kita bertekad setiap rupiah milik rakyat Indonesia harus dinikmati oleh rakyat Indonesia,” ungkap Presiden.
Sebagai langkah konkret, pemerintah mengalokasikan Rp81,6 triliun untuk meningkatkan kesejahteraan guru, termasuk satu kali gaji pokok untuk guru ASN dan tunjangan profesi sebesar Rp2 juta per bulan untuk guru non-ASN. Selain itu, pemerintah juga menganggarkan Rp17,15 triliun untuk rehabilitasi 10.440 sekolah negeri dan swasta pada tahun 2025.
“Sekolah menurut keyakinan saya adalah pusat pembangunan nasional. Karena itu sekolah harus bagus, harus bersih, harus baik, tidak boleh ada sekolah yang atapnya runtuh, tidak boleh ada sekolah yang tidak ada wc untuk anak-anaknya,” ucap Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga mengumumkan rencana pemasangan televisi canggih di seluruh sekolah untuk mendukung pemerataan akses pendidikan. Melalui teknologi ini, siswa di daerah terpencil diharapkan dapat ikut memperoleh pelajaran berkualitas tinggi.
“Saya minta sabar, tunggulah kurang lebih 3-4 bulan lagi,” tutur Presiden.
Presiden turut menekankan pentingnya kerja keras dan kolaborasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Presiden juga mengajak semua pihak, termasuk guru, untuk percaya pada komitmen pemerintah.
“Saya telah mengajak semua menteri, semua wakil menteri, semua dirjen, semua pemimpin saya mengajak mereka sekarang sungguh-sungguh, kita harus berjuang, bekerja sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat kita,” ucap Presiden. (***)