Serial siskusi Ngobrol Ber-Energi bertema “Telaah Kebijakan Penyesuaian Harga BBM untuk Subsidi Tepat Sasaran”, di Oktaf Coffee, Tebet, Jakarta Selatan/Ist
Jakarta, goindonesia.co – Rencana penyesuaian subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar yang menjadi keresahan masyarakat, tidak mesti diartikan negatif. Tetapi, ada sisi baik agar subsidi betul-betul diterima masyarakat yang berhak.
Ketua Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Bidang Pembangunan Energi, Migas dan Minerba (PEMM) Muhamad Ikram mengatakan, pihaknya sudah melakukan kajian dan mendapati bahwa subsidi BBM juga banyak dinikmati masyarakat menengah atas.
“Harus dipahami dulu bahwa subsidi BBM jenis Solar dan Pertalite selama ini juga dinikmati oleh kalangan menengah ke atas. Padahal tujuan subsidi ini kan untuk masyarakat ekonomi ke bawah,” kata Ikram dalam serial diskusi Ngobrol Ber-Energi bertema “Telaah Kebijakan Penyesuaian Harga BBM untuk Subsidi Tepat Sasaran”, di Oktaf Coffee, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (31/8).
Menurutnya, daripada anggaran subsidi energi yang dilaporkan sebesar Rp 502,4 triliun dipakai tanpa tepat sasaran, akan lebih baik jika dialihkan untuk sektor lain yang lebih membutuhkan seperti kesehatan, pendidikan dan pelayanan sosial.
“Atau, kenapa tidak dialihkan ke sektor infrastruktur atau yang lain? Kami menyarankan agar subsidi difokuskan pada manusianya dulu ketimbang pada komoditinya. Untuk itu, langkah pemerintah mengalihkan subsidi dari komoditi ke manusia adalah langkah tepat,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua PP KAMMI Edo Hendra Kusuma mengatakan, langkah pemerintah menyesuaikan subsidi BBM yang selama ini tidak tepat sasaran, patut untuk dikaji sehingga arah kebijakan mampu dipastikan bermuara untuk kepentingan masyarakat
“Dengan kata lain, skema subsidi komoditi yang tadinya diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu justru faktanya sebagian besar dimanfaatkan kelompok mapan. Di sinilah duduk soalnya,” kata Edo.
Karena itu, dia meminta seluruh komponen masyarakat agar mengkaji arah kebijakan pengalihan subsidi energi ini sampai kepada kelompok yang berhak mendapatkannya.
“Kuncinya di pengawalan saja. Jika ini dikawal dengan baik, saya yakin perubahan skema subsidi ini akan jauh bermanfaat,” pungkasnya. (***)