Ketua Umum DPP PAN sekaligus Mendag Zulkifli Hasan. Foto: Dok PAN
Eks sekretaris BUMN Said Didu menilai, sikap Jokowi menegur Zulhas tidak adil.
Jakarta, goindonesia.co — Ketua Dewan Pakar DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Dradjad Wibowo menepis tudingan jika Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) menggunakan program pemerintah untuk mempromosikan putrinya Futri Zulya Savitri di sebuah acara Bandar Lampung, belum lama ini. Pasalnya, kegiatan yang dihadiri Zulhas merupakan acara PAN, bukan Kementerian Perdagangan (Kemendag).
“Bang Zul hadir sebagai Ketum PAN, bukan sebagai Mendag. Acara diadakan pada akhir pekan, bukan pada hari kerja. Mendag memang terbiasa bekerja di luar jam kerja. Namun, jika dia sesekali memakai akhir pekan untuk keluarga atau PAN, mosok tidak boleh?” kata Dradjad kepada wartawan di Jakarta, Jumat (15/7/2022).
Ekonom Indef tersebut menerangkan, kegiatan yang dihadiri Zulhas merupakan rangkaian giat PANsar Murah yang dibiayai pengurus dan kader PAN sendiri. Kegiatan berbagi dengan rakyat tersebut sering dilakukan oleh para kader PAN di berbagai daerah.
Kegiatan berbagi tersebut salah satunya dilakukan anggota Fraksi PAN DPR Eko Patrio yang mengadakan PANsar Murah di enam tempat di DKI Jakarta pada April 2022. “Sembako dengan harga Rp 150 ribu dijual hanya Rp 30 ribu. Subsidinya Rp 120 ribu,” tuturnya.
Dradjad memastikan, apa yang diucapkan Zulhas dalam posisi sebagai ketum PAN, bukan mendag. Menurut dia, ketum parpol tentu boleh meminta dukungan rakyat. “Jika dikomentari terkait pelanggaran pemilu, masa kampanye kan belum dimulai? Apakah politisi tidak boleh silaturahmi dengan konstituen?” ucap politikus senior PAN ini.
Eks Sekretaris Kementrian BUMN Muhammad Said Didu juga menilai sikap Presiden Jokowi yang menegur Mendag Zulhas tidak adil. Pasalnya, selain Zulhas banyak juga menteri yang melakukan kampanye untuk diri sendiri dan keluarganya.
“Adalah tidak adil jika Bapak Presiden @jokowi hanya menegur Pak Mendag @ZUL_Hasan karena banyak Menteri dan pejabat lain yang lakukan kampanye untuk diri dan keluarganya,” katanya melalui akun Twitter-nya.
Kegiatan seperti yang diadakan PAN, juga sempat dilakukan PDIP dan PSI pada Maret 2022. Bahkan, PDIP kala itu melakukan pembagian minyak goreng hingga 10 ton. Sementara, PSI juga telah menggelar operasi pasar murah kala itu di tengah kelangkaan minyak goreng yang terjadi.
Selain kedua parpol tersebut, Partai Demokrat melalui Waketum Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menjadi sorotan lantaran menyalurkan 16 ribu minyak goreng dengan harga murah saat ramai dan marak kabar penimbunan.
Sejumlah partai seperti Golkar di daerah juga sempat melakukan kegiatan pasar murah dan membagi-bagikan serta menyalurkan minyak goreng dengan harga murah. Begitu juga PKS, sebanyak 9.000 liter minyak goreng (migor) curah dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET) dalam operasi pasar yang digelar. (***)