Etalase minyak goreng tampak kosong di salah satu supermarket, ilustrasi. Minyak goreng kemasan dengan harga eceran tertinggi (HET) pemerintah Rp 14.000 per liter masih sulit diperoleh di toko ritel modern dan pasar tradisional di wilayah Lampung. Foto: Edi Yusuf/Republika
Kekosongan stok minyak goreng murah di Lampung sudah terjadi sepekan terakhir
Bandar Lampung, goindonesia.co – Minyak goreng kemasan dengan harga eceran tertinggi (HET) pemerintah Rp 14.000 per liter masih sulit diperoleh di toko ritel modern dan pasar tradisional di wilayah Lampung.
Berdasarkan pemantauan Republika.co.id di Bandar Lampung, Selasa (8/3/2022), semua toko ritel baik Indomaret maupun Alfamart, juga Chandra Supermarket tidak lagi menyediakan stok migor kemasan satu liter dan dua liter harga eceran tertinggi (HET) pemerintah Rp 14.000 per liter. Kekosongan tersebut sudah terjadi sepekan terakhir, karena belum ada pasokan lagi dari distributor.
Sedangkan pemantauan di pasar tradisional seperti Pasar Pasir Gintung dan Pasar Induk Tamin Bandar Lampung, juga tidak tersedia migor kemasan harga pemerintah HET Rp 14.000 dan minya goreng curah Rp 11.500 per liter. Para pedagang malah menjual minyak goreng kemasan ukuran satu liter dan dua liter berbagai merek dengan harga diatas ketentuan pemerintah.
Antrean panjang juga sudah tidak terlihat lagi di toko-toko ritel moderen seperti Indomaret dan Alfamart, juga Chandra Supermarket. Pasalnya, stok migor sudah tidak ada lagi sejak sepekan lalu. “Kalau ada stok minyak goreng, pasti kami jual, dan banyak yang antre,” kata Yanto, pegawai toko ritel di Kemiling.
Ibu-ibu rumah tangga dan juga pedagang UMKM yang membutuhkan migor untuk kebutuhan rumah tangga dan dagangan terpaksa membeli migor kemasan dengan harga di atas HET berkisar Rp 38.000 sampai Rp 40 ribu per dua liter. Sedangkan migor satu liter Rp 20.000 sampai Rp 22.000 bergantung merek dan jenisnya.
“Saya terpaksa membeli minyak goreng di pasar mereka tidak terkenal tapi harganya mahal Rp 40 ribu yang dua liter. Kalau menunggu di Indomaret atau Alfamart kapan adanya, antre lagi,” ujar Ida, warga Tanjungkarang Barat.
Pedagang di Pasar Tamin, Gani, mengatakan stok migor satu dan dua liter didapatkan dari agen langganan dengan harga sudah di atas ketentuan pemerintah. “Terpaksa kami juga jual di atasnya lagi, tidak sama dengan harga pemerintah,” ujar Gani.
Menurut dia, saat ini merek migor kemasan yang dijual berkualitas medium bukan premium. Kalau merek premium yang biasa dikonsumsi dari toko ritel moderen sudah tidak ada lagi. Sekarang ini, ujar dia, sejak migor langka, banyak beredar migor kemasan dengan berbagai merek baru tapi harganya sudah mahal.
Sebelumnya, saat berkunjung ke Bandar Lampung dan meninjau pasar tradisional pada 24 Februari 2022, Mendag M Lutfi menyatakan kelangkaan migor kemasan di Lampung akan tuntas pada satu atau dua pekan mendatang. Pemerintah akan memasok 110 ribu ton migor curah dan membanjiri pasar di Lampung.
“Secara emergensi akan kami kirimkan 10 truk atau 110 ribu ton. Jadi, mudah-mudahan masalah kelangkaan minyak goreng di Lampung selesai Minggu ini,” kata M Lutfi, Kamis (24/2/2022).
Pemerintah memastikan stok minyak goreng aman dan sesuai kebijakan Peraturan Mendag RI Nomor 6 Tahun 2022 tentang Penetapan HET Minyak Goreng Sawit. Disebutkan, untuk migor curah Rp 11.500 per liter, migor kemasan sederhana Rp 13.500 per liter dan migor kemasan premium Rp 14.000 per liter. (***)