Menparekraf Sandiaga Uno bersama Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo meninjau proyek renovasi gedung Pesona Nusantara, Jakarta Pusat (Foto : @kemenparekraf.go.id)
Jakarta, goindonesia.co – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno melakukan peletakan batu pertama (ground breaking) proyek renovasi gedung Pesona Nusantara yang berada di Jalan Kimia Nomor 12, Menteng, Jakarta Pusat, sekaligus menandai transformasi Kemenparekraf/Baparekraf menuju era baru.
“Hari ini kita melakukan renovasi gedung yang sudah berusia 70 tahun lebih. Dan kita arahkan gedung ini menjadi fondasi masa depan pariwisata dan ekonomi kreatif yang lebih berkualitas dan berkelanjutan,” kata Menparekraf Sandiaga dalam sambutannya di Jakarta, Selasa (24/9/2024).
Menparekraf Sandiaga, menjelaskan nama baru yang disematkan pada gedung “Gedung Pesona Nusantara” merupakan hasil sayembara melalui Instagram Kemenparekraf/Baparekraf. Nama “Gedung Pesona Nusantara” yang diusulkan oleh akun instagram @berlianoorr, mencerminkan daya tarik dari seluruh wilayah Indonesia, mewakili pesona pariwisata dan kekayaan ekonomi kreatif nusantara.
Sebelumnya Gedung Pesona Nusantara yang telah berdiri sejak 1951 ini difungsikan sebagai kantor untuk Direktorat Tata Kelola Destinasi. Setelah selesai renovasi yang direncanakan pada Desember 2025, akan digunakan oleh sejumlah satuan kerja yang ada di Kemenparekraf/Baparekraf.
Gedung Pesona Nusantara akan bertransformasi dari 1 lantai menjadi 5 lantai yang dilengkapi dengan fasilitas seperti ruang laktasi, ruang disabilitas, lapangan tennis, dan lainnya. Menparekraf Sandiaga pun mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam proyek ini termasuk Sudin Citata, Camat Menteng, tim teknis, konsultan, kontraktor, serta Pemprov DKI.
Sebagai bentuk wujud pembangunan berkelanjutan, gedung didesain ramah lingkungan, memenuhi standar aksesibilitas untuk kelompok rentan, dan mencerminkan komitmen terhadap inklusivitas. Fasilitas baru ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kenyamanan kerja.
“Menariknya gedung ini seperti Masjid ‘Rihlatul Jannah’. Dia konsepnya tidak mengambil tapak karena ada pilar-pilar yang di bawahnya digunakan untuk parkir kendaraan. Jadi ini adalah bentuk dari ramah lingkungan sehingga serapan airnya juga diperhatikan,” kata Sandiaga.
Kepala Biro Umum, Hukum, dan Pengadaan Kemenparekraf/Baparekraf, Sigit Joko Poernomo, menambahkan Gedung Pesona Nusantara ini akan ada lima lantai. Dimana lantai dasar diperuntukkan sebagai area parkir kendaraan mobil dan motor. Kemudian lantai 1 sampai dengan lantai 3 ada ruang kerja dan ruang rapat. Lantai 4 ada ruang rapat pleno, ruang arsip, dan gudang. Dan lantai 5 akan dilengkapi dengan fasilitas lapangan tenis semi outdoor.
“Gedung ini menerapkan smart office dan green building karenanya tidak semua ruangan akan diberikan AC, untuk sarana lift dan koridor angin jendela. Sehingga hemat dengan listrik dan hemat energi,” ujar Sigit.
Hadir pada kesempatan itu Wamenparekraf/Wakabaparekraf, Angela Tanoesoedibjo; sejumlah pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf; serta tamu undangan. (***)
*Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI