Berita

Menko PMK: Indonesia Emas 2045, Waktunya Generasi Muda yang Memimpin

Published

on

Menko PMK saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan Dies Natalis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke-77 Tahun “Bakti HMI Untuk Indonesia”, yang diselenggarakan di Pos Bloc Jakarta Pusat (Foto : Rendy Febrianto, @www.kemenkopmk.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan, di masa Indonesia Emas 2045, pemimpin bangsa adalah anak-anak muda kalangan generasi milenial dan Generasi Z di masa sekarang.

Hal tersebut disampaikan Menko PMK saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan Dies Natalis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke-77 Tahun “Bakti HMI Untuk Indonesia”, yang diselenggarakan di Pos Bloc Jakarta Pusat, pada Selasa (5/3/2024).

Menko PMK mengatakan, generasi muda saat ini lebih unggul dibandingkan generasi pemimpin pada usia yang sama dengan mereka. Hal tersebut dikarenakan kemudahan mengakses informasi dan pengetahuan, serta paparan teknologi yang mumpuni sejak dini.

“Karena itu kita harus menyerahkan masa depan Indonesia ini kepada yang muda-muda. Itu suatu titah sunatullah yang tidak bisa kita hindari,” ujarnya.

Lebih lanjut, Muhadjir menyatakan, Indonesia Emas 2045 tinggal menyisakan waktu yang sebentar. Karena itu, menurutnya, generasi muda harus menyiapkan diri sebaik-baiknya menyongsong masa emas negara Indonesia.

Generasi muda, kata Menko PMK, harus menyiapkan diri dengan cara yang produktif, yaitu dengan mengasah intelektual, mencari skill kemampuan baru yang bisa berguna dalam profesi, serta harus melek dalam urusan politik

“Tahun 2045 itu tinggal 22 tahun, dan kalian usianya nanti sekitar 40. Usia yang matang bagi generasi produktif dan intelektual. Jadi kalian harus menyiapkan betul apapun pilihan profesi kalian,” ujarnya.

“Saya rasa adik-adik ini yang menjadi tanggung jawab kalian. Jadi saya titip kepada pimpinan HMI untuk diarahkan betul generasi muda ini untuk siap menghadapi Indonesia Emas 2045,” imbuh Muhadjir.

Menko Muhadjir yang juga merupakan Ketua Cabang HMI di Malang pada masa mudanya itu berpesan agar seluruh kader HMI untuk menjaga keseimbangan antara keindonesiaan dan keislaman. Menurutnya, keseimbangan dua hal tersebut adalah pandangan pokok dari perjuangan HMI.

“HMI harus menjaga keislaman dan keindonesiaan dengan dasar sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa. Inilah pandangan pokok yang harus kita pahami. Karena itu HMI harus berada di titik tengah,” ungkapnya.

Dalam kesempatan Dies Natalis HMI ke-77 itu, hadir Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan; Menteri Olahraga RI Ario Bimo Nandito Ariotedjo; Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo; Koordinator Presidium MN KAHMI sekaligus Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tandjung; Senior HMI Akbar Tandjung;  serta Seluruh Pengurus HMI. (***)

*Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

Trending

Exit mobile version