Menhan Republik Indonesia, Prabowo Subianto saat pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Urusan Kepresidenan UEA H.H. Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan, di Qasr Al Watan Abu Dhabi, Rabu (22/2). (Dokumentasi : Biro Humas Setjen Kemhan, @www.kemhan.go.id/Photo : WAM)
Abu Dhabi, goindonesia.co – Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto melaksanakan pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Urusan Kepresidenan UEA H.H. Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan, di Qasr Al Watan Abu Dhabi, Rabu (22/2).
Pertemuan ini dilaksanakan dalam rangkaian kunjungan kerja Menhan Prabowo Subianto ke UEA untuk menghadiri 16th International Defense Exhibition (IDEX) 2023 yang sedang berlangsung di Abu Dhabi Uni Emirat Arab dari tanggal 20 sampai dengan 24 Februari 2023.
Dalam pertemuan ini, dibicarakan mengenai hubungan kerja sama pertahanan dan koordinasi bersama kedua negara di bidang pertahanan dan militer, serta upaya meningkatkan kerja sama untuk mencapai kepentingan bersama.
Selain itu, dibicarakan pula sejumlah isu pertahanan, industri pertahanan dan teknologi militer modern.
Ruang lingkup kerja sama pertahanan Indonesia dan UEA selama ini meliputi beberapa hal, di antaranya saling kunjung delegasi pertahanan dan Angkatan Bersenjata pada berbagai tingkatan, pertukaran informasi dan pandangan di bidang kerja sama pertahanan dan mengenai berbagai permasalahan lain yang menjadi kepentingan bersama terkait keamanan nasional, regional dan internasional, kerja sama ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang industri pertahanan, peningkatan kapasitas termasuk pengembangan sumber daya manusia, dan bidang lainnya.
Kerja sama pertahanan antara Indonesia dan UEA saat ini terjalin erat di bawah Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani pada 24 Februari 2020 di Abu Dhabi. Menhan kedua negara pada 30 Juni 2022 juga telah menandatangani protokol kerja sama pengembangan industri pertahanan antara Indonesia dan UEA di Kementerian Pertahanan UEA.
Protokol kerja sama pengembangan industri pertahanan ini bertujuan untuk menyediakan jalan ke depan untuk memajukan dan mengembangkan kerja sama bilateral di bidang industri pertahanan antara kedua belah pihak, serta perencanaan dan pengembangan kemampuan industri yang saling menguntungkan. (***)
(Biro Humas Setjen Kemhan)