Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas dalam acara Lokakarya Nasional Dekarbonisasi Sektor Persampahan: Pembelajaran Pengelolaan Sampah Terpadu Skala Kabupaten/Kota yang di selenggarakan Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi di Banyuwangi, Sabtu (11/11). (Foto : @menpan.go.id)
Banyuwangi, goindonesia.co – Permasalahan sampah menjadi isu prioritas yang penyelesaiannya membutuhkan percepatan dan inovasi dalam kegiatan pengurangan dan penanganan. Pemerintah telah membangun fasilitas pengolahan sampah berupa Tempat Pengolahan Sampah dengan Prinsip Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS3R) dan terus dioptimalkan pemanfaatannya.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mendorong percepatan pengelolaan persampahan di kabupaten/kota. Hal ini disampaikan saat memberikan arahan pada Lokakarya Nasional Dekarbonisasi Sektor Persampahan: Pembelajaran Pengelolaan Sampah Terpadu Skala Kabupaten/Kota yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) di Banyuwangi, Sabtu (11/11).
“Kita saksikan sendiri bahwa betapa regulasi saja tidak cukup, pengelolaan sampah bukan hal yang mudah dan sepele dibutuhkan dukungan dan partisipasi aktif dari pihak dari hulu hingga hilir, khususnya masyarakat. Ini merupakan langkah awal yang baik untuk memulai komitmen bersama dalam mendukung terciptanya lingkungan sehat, bersih, dan lestari,” ungkap Menteri Anas.
Pada kegiatan ini, Menteri Anas memberi sambutan sebagai perwakilan menteri. Seyogyanya, Menko Marves Ad Interim Erick Thohir serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya hadir dalam peresmian ini namun berhalangan hadir.
Saat ini baru sekitar 39% -54% sampah di Indonesia yang telah terkelola dengan baik. Hal ini mengakibatkan sekitar 30 hingga 40 juta ton sampah (3-4 juta di antaranya berupa sampah plastik) mencemari lingkungan setiap tahunnya.
“Hal ini merupakan langkah awal yang baik untuk mendukung terciptanya lingkungan yang sehat, bersih, dan lestari serta tidak terlepas dari kontribusi dan peran setiap kabupaten/kota di seluruh Indonesia dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs),” tambahnya.
Salah satunya di Banyuwangi Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Reduce Reuse Recycle (TPS3R) yang diresmikan pada 16 September 2023 oleh Dubes Norwegia untuk Indonesia Rut Kruger Giverin, merupakan hasil kerja sama internasional antara Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dengan Pemerintah Norwegia dan Institusi Bisnis Borealis dari Austria.
TPS berdiri di atas lahan seluas 1,5 hektar dengan kapasitas pengolahan mencapai 84 ton sampah per hari. Keberadaan TPS3R Balak, merupakan salah satu wujud dukungan Pemkab Banyuwangi terhadap program pemerintah pusat, yakni Indonesia Bersih dari Sampah, melalui pengurangan sampah sebesar 30%, dan penanganan sampah sebesar 70% pada tahun 2025.
Sementara Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendiarti berharap kegiatan ini menunjukan praktik baik pengolahan sampah berkelanjutan di Kabupaten Banyuwangi, untuk dapat diamati, ditiru, dan/atau modifikasi di daerah lain di Indonesia,” ujarnya.
Beberapa teknologi pengolahan sampah yang ramah lingkungan telah dikenalkan kepada pemerintah daerah, seperti Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL), Refuse Derived Fuel (RDF), Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP), serta teknologi material recovery lainnya (MRF).
Kegiatan dilanjutkan diskusi panel menghadirkan narasumber dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian PUPR serta peninjauan ke TPS3R Balak di Desa Balak, Kecamatan Songgon. (***)
*(HUMAS MENPANRB)