Berita

Luncurkan Buku Cegah Terorisme Ekstremisme, Ketua BPET MUI: Kami Ingin Tengahkan Posisi Agama dan Terorisme

Published

on

Acara peluncuran buku pencegahan terorisme dan ekstremisme oleh BPET MUI di Kantor MUI, Menteng, Jakarta Pusat (Foto : @mui.or.id)

Jakarta, goindonesia.co– BPET MUI meluncurkan buku pencegahan terorisme dan ekstremisme di Kantor MUI, Menteng, Jakarta Pusat. Ketua BPET MUI, Muhammad Syauqillah mengatakan, buku ini merupakan hasil kajian dari BPET untuk memandang posisi agama dan terorisme secara lebih adil. 

“Buku ini juga mencoba menengahkan agar publik paham betul bagaimana kondisi ekstremisme dan terorisme di dunia ini. Karena saat ini kondisinya di Indonesia, seperti yang kita ketahui bahwa seringkali masyarakat mengaitkan hal tersebut dengan salah satu agama tertentu,” ungkap Syauqi Rabu (12/06/2024) di Kantor MUI. 

Selaras dengan hal tersebut, dia juga mengatakan bahwa di dalam buku pencegahan ekstrimisme dan terorisme ini menjelaskan strategi-strategi pencegahan dengan menggunakan Islam Wasathiyah.

“Di dalam buku ini juga kita jelaskan bagaimana strategi pencegahannya dengan Islam Wasathiyah, baik itu dalam konteks radikalisasi maupun konteks pencegahan,” tuturnya.

“Dengan buku ini, kami ingin mengetengahkan bahwa ekstremisme dan terorisme tidak menjadi domain dari suatu agama tertentu,” kata dia menambahkan.

Selaras dengan hal tersebut, dia juga mengatakan bahwa di dalam buku pencegahan ekstrimisme dan terorisme ini menjelaskan strategi-strategi pencegahan dengan menggunakan Islam Wasathiyah.

“Di dalam buku ini juga kita jelaskan bagaimana strategi pencegahannya dengan Islam Wasathiyah, baik itu dalam konteks radikalisasi maupun konteks pencegahan,” tuturnya.

Buku pencegahan ekstremisme dan terorisme yang diramu oleh tim penulis BPET MUI ini pada bagian pertama menjelaskan tentang profil BPET MUI, bagian kedua membahas terkait radikalisme, ekstremisme dan terorisme : tinjauan ontologis dan epistemologis, sedangkan pada bagian ketiga menjelaskan terkait perkembangan organisasi radikal – terorisme yang mencakup motif dan dampak terorisme hingga pendanaan terorisme.

Lebih lanjut, pada bagian keempat menjelaskan tentang modus operandi kejahatan terorisme, dan pada bagian terakhir menjelaskan tentang strategi pencegahan terorisme di Indonesia, mulai dari penguatan Islam Wasathiyah hingga penguatan peran dan partisipasi masyarakat. (***)

*MUI – Majelis Ulama Indonesia

Trending

Exit mobile version