Bedah Buku Islam di Krimea di Kantor MUI (Foto : @mui.or.id)
Jakarta, goindonesia.co – Upaya menyelami sejarah Islam di Eropa Timur tertuang dalam buku Islam di Krimea. Buku tersebut ditulis oleh Yanuardi Syukur yang merupakan anggota Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional (HKLNI) MUI.
Dalam kesempatan Bedah Buku Islam di Krimea, Senin (18/3/2024) yang diselenggarakan di Kantor MUI, Yanuari menyampaikan latar belakang penulisan buku sebab kekurangannya referensi membaca sejarah Islam di Eropa Timur.
“Sejak 2014 Krimea dianeksasi Rusia, umat Islam di sana tidak bisa leluasa menjalankan ibadah sebagaimana di Indonesia ini,” jelasnya kepada MUIDigital sesuai kegiatan bedah buku.
Dalam penulisan bukunya, Yunardi menyampaikan bahwa dia merujuk ke berbagai sumber baik tertulis, online, wawancara, bahkan berkunjung langsung ke Krimea. Dia berharap buku tersebut dapat menjadi pemantik untuk menyelami lagi sejarah-sejarah Islam di Eropa bahkan di belahan dunia lainnya.
“Nantinya akan ada buku lanjutan dari Islam di Krimea ini. Latar waktu yang saya tulis mulai dari 2014 bagaimana kondisi perkembangan Islam di Krimea saat itu,” kata dia membeberkan.
Selain itu, dia menyebut bahwa dalam penulisan buku, Yanuardi berupaya untuk objektif dalam melakukan riset. Bukan tanpa sebab, menurutnya upaya menulis seadil-adilnya dilakukan untuk menghindari misinterpretasi yang ada. Sebagaimana yang diketahui Krimea berada di lokasi selama peperangan Rusia dan Ukraina.
Dia juga berharap dengan mengetahui sejarah Islam di Krimea, nantinya akan ada langkah konkret untuk mengetahui apa saja kebutuhan yang mereka perlukan. Seperti kebutuhan di sektor faktor ekonomi dan pendidikan.
“Kedepannya apabila Krimea sudah kembali ke Ukraina, mereka dapat mengembangkan universitas, menyelenggarakan banyak konferensi konferensi regional dan global, serta kerja sama lainnya di bidang pendidikan dan keagamaan,” ujar dia. (***)
*Majelis Ulama Indonesia