Foto: Istimewa
Jakarta, goindonesia.co – Kongres Pemuda Asia Afrika atau Asian African Youth Government (AAYG) 2021 resmi digelar di Hotel Savoy Homann, Bandung, Jawa Barat. Ketua Panitia Kongres Pemuda Asia Afrika, Saddam Al-Jihad menyebut tema besar yang dibawa tahun ini adalah COVID-19 dan geopolitik kawasan.
“Tema kali ini kan tentang bagaimana kolaborasi melawan COVID-19. Jadi kolaborasi itu adalah kolaborasi antar bangsa-bangsa di Asia dan Afrika,” ujar Saddam dalam keterangan tertulis, Jumat (17/12/2021).
Saddam menjelaskan, AAYG 2021 ini dihadiri langsung lebih dari 30 perwakilan negara-negara Asia-Afrika. Selain itu ada 200 perwakilan lainnya yang hadir secara virtual.
“Mereka tidak sabar memberikan gagasan-gagasan perdamaian. Terutama gagasan perdamaian terkait dengan isu kawasan. Isu kawasan yang hari ini ada, adalah isu kawasan terkait dengan Indo Pasifik, BNA, dan sebagiannya,” kata dia.
Sementara, Presiden Pemuda Asia Afrika Youth Government 2015-2021, Beni Pramula menilai AAYG sebagai ajang spektakuler. Karena di sini, para pemuda se-Asia dan Afrika dapat berkumpul untuk mendiskusikan gagasan bersama.
“Ini acara yang sangat spektakuler di mana pemuda-pemuda di kawasan Asia Afrika berkumpul untuk bertekad bersama. Maju bersama, membangun kebersamaan, mencapai tujuan bersama-sama,” kata Beni.
Acara ini dibuka oleh Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet). Ia mengingatkan para pemuda soal nilai-nilai keluhuran Pancasila.
“Pemuda bukan hanya mendorong adanya kolaborasi dan partnership, tetapi adanya langkah-langkah konkret dalam berkontribusi terhadap kemajuan negara. Nilai-nilai luhur Pancasila dapat dijiwai oleh pemuda Asia Afrika khususnya dalam melaksanakan kongres pemuda Asia Afrika,” tutur Bamsoet yang hadir secara virtual.
“Negara-negara Asia Afrika harus sejajar dengan bangsa-bangsa lain,” lanjut dia.
Di sisi lain, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno yang juga hadir secara virtual sebagai pembicara diskusi menjelaskan dampak COVID-19 kepada pengusaha. Dia berharap, pemuda di Asia dan Afrika diharapkan bisa berinovasi seperti halnya para pengusaha.
“COVID-19 itu situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dan pelaku usaha yang merasakan dampak paling dalam. Namun sisi baiknya, kondisi pandemi juga mendorong masyarakat terutama untuk terus berinovasi,” ungkap Sandiaga. (***)