Rapat Komite Nasional Codex Indonesia di Bogor, Jawa Barat (Foto : @www.bsn.go.id)
Jakarta, goindonesia.co – Indonesia melalui Komite Nasional (Komnas) Codex terus berkomitmen untuk turut berperan aktif dalam forum Codex Alimentarius Commission (CAC), forum internasional yang bertujuan untuk melindungi kesehatan konsumen dan menjamin terciptanya praktik perdagangan internasional yang adil. Komnas Codex Indonesia bertugas untuk merespon isu-isu terkait standar mutu dan keamanan pangan dan memberikan rekomendasi kebijakan terhadap isu strategis Codex serta menetapkan kebijakan makro dalam pengelolaan Codex Indonesia.
Peran aktif Indonesia secara nyata dalam proses pengembangan standar Codex salah satunya dapat dilakukan dengan cara menempatkan wakil Indonesia dalam kepemimpinan di organisasi Codex. Untuk itu perlu adanya strategi pengusulan wakil Indonesia dalam kepemimpinan di organisasi Codex yang tertulis dalam roadmap kepemimpinan Indonesia di forum Codex. Hal ini diungkapkan Deputi Bidang Pengembangan Standar, Badan Standardisasi Nasional (BSN), Hendro Kusumo dalam Rapat Komite Nasional Codex Indonesia pada Rabu (3/7/2024) di Bogor, Jawa Barat.
Penyusunan roadmap Kepemimpinan Indonesia di Forum Codex ini merupakan tindak lanjut dari hasil rapat Komnas Codex sebelumnya. Hendro mengungkapkan, tim penyusun dan Sekretariat Codex Contact Point telah membahas terkait strategi pengusulan Indonesia dan disepakati terdapat 3 strategi pengusulan untuk Indonesia dapat memimpin di Forum Codex.
Menurut Hendro, selain strategi pengusulan, Indonesia perlu menyiapkan calon kandidat yang akan diusulkan dalam organisasi Codex. Mekanisme pemilihan kandidat akan dilakukan dengan candidate pools, yaitu dengan mengidentifikasi beberapa personil yang telah memenuhi kriteria, diantaranya yaitu memiliki minat terhadap pengembangan standar dan regulasi keamanan pangan, khususnya standar Codex, dan juga memiliki keterlibatan, pengalaman atau kompetensi dalam proses penyusunan/ pengembangan/ pembahasan standar dan regulasi keamanan pangan baik di Indonesia maupun Internasional.
“Dengan adanya perwakilan Indonesia dalam kepemimpinan di Forum Codex akan memberikan keuntungan untuk kepentingan nasional maupun dalam perdagangan internasional,” tutur Hendro.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal (Plt Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan, Yudhi Pramono dalam sambutannya menyampaikan, pertemuan Codex ini sangat penting karena keterlibatan dan peran Indonesia dalam penyusunan standar Codex diperlukan dan sejalan dengan upaya dalam perlindungan kesehatan konsumen, memperjuangkan kepentingan nasional, dan memastikan pengembangan standar dan regulasi nasional telah selaras dengan ketentuan standar Codex, sehingga produk pangan Indonesia dapat diterima dalam perdagangan internasional.
Dalam pertemuan ini, juga disampaikan laporan Hasil Sidang beberapa Codex Committee yang telah dilaksanakan dari bulan Februari hingga Juni tahun 2024. Selain itu, disampaikan juga informasi terkait isu keamanan dan mutu pangan, yang meliputi Forum Koordinasi Fortifikasi Pangan Nasional; Tindak lanjut mengenai WHO global target terkait eliminasi Asam Lemak Trans Industrial; isu terkait cell-based foods (cultivated meat); dan isu terkait Titanium Oksida.
Pertemuan ini dihadiri oleh Anggota Komnas Codex Indonesia maupun Mirror Committee Codex Indonesia yang terdiri dari Kementerian/Lembaga, pakar, asosiasi industri pangan serta perwakilan konsumen. (***)
*Badan Standardisasi Nasional