Kemenkeu RI (Dokumentasi : @www.kemenkeu.go.id)
Yogyakarta, goindonesia.co – Sebagai bagian dari inisiasi Indonesia dalam kerja sama ASEAN melalui jalur pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (AFMGM), Kementerian Keuangan menyelenggarakan forum bersama jalur keuangan dan pertanian yang mendiskusikan agenda ketahanan pangan di kawasan pada 13 Juli 2023. Berlokasi di Yogyakarta, forum yang bertujuan untuk membentuk kerangka kerja sama antarsektor di ASEAN ini dibuka oleh Kepala Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral Badan Kebijakan Fiskal, Kemenkeu, Yogi Rahmayanti.
“Bersamaan dengan pertumbuhan penduduk, perubahan iklim, dan berbagai tantangan sosial ekonomi, ketahanan pangan menjadi semakin penting untuk dibahas. Forum ini menjadi sarana kolaborasi dua sektor yakni keuangan dan pertanian. Sektor keuangan menyediakan sumber daya, investasi, dan keahlian yang diperlukan untuk mendukung pembangunan pertanian. Sedangkan sektor pertanian memastikan produksi, distribusi, dan keterjangkauan makanan bergizi untuk semua. Bersama-sama, kita dapat mendukung agenda peningkatan ketersediaan dan keterjangkauan pangan untuk memitigasi krisis dalam jangka pendek, serta menciptakan keberlanjutan dan produktivitas sistem pangan dalam jangka menengah-panjang. Dengan memanfaatkan kekuatan kerja sama lintas sektoral keuangan dan pertanian, kami optimis dapat membuat kemajuan dalam menciptakan dunia di mana ketahanan pangan bukan hanya tujuan tetapi kenyataan,” ungkap Yogi Rahmayanti.
Pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mengatasi isu ketahanan pangan dan dampaknya juga telah dibahas oleh berbagai organisasi internasional. Menurut laporan Food and Agriculture Organization yang diterbitkan pada tahun 2022 berjudul The Asia Pacific Regional Overview of Food Security and Nutrition, jumlah orang yang menghadapi kelaparan di kawasan Asia Pasifik meningkat dari 370 juta menjadi 396 juta pada tahun 2021. Di kawasan ini, sekitar 1,1 miliar orang tidak memiliki akses pangan yang memadai pada tahun yang sama. Wilayah Asia Pasifik juga merupakan rumah bagi 52% penduduk dunia yang kekurangan gizi. Di bawah Keketuaan tahun 2023, Indonesia menginisiasi kerja sama antara sektor keuangan dan sektor pertanian sebagai bagian dari solusi dan upaya realisasi komitmen dunia untuk mewujudkan dunia yang bebas dari kelaparan pada tahun 2030 (Sustainable Development Goals 2).
Bertajuk ASEAN Finance and Agriculture Join Forum on Food Security, diskusi dalam forum ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama “Understanding ASEAN Cooperation and the ASEAN Member States Policies on Food Security” yang membahas secara mendalam proses kerja sama dan progres pembahasan isu ketahanan pangan serta pengembangannya di bawah sektor pertanian di kawasan. Sesi ini juga diikuti oleh perwakilan Bank Pembangunan Asia (ADB) untuk menyampaikan pandangan mereka tentang beragam opsi kebijakan fiskal terkait ketahanan pangan.
Sesi kedua menyoroti potensi kontribusi sektor keuangan pada isu ketahanan pangan di ASEAN. Diikuti oleh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), Bank Dunia, dan Food and Agriculture Organization, sesi kedua membahas proposal yang diajukan oleh Indonesia tentang kontribusi sektor keuangan terhadap agenda ketahanan pangan di ASEAN, termasuk pengaturan kelembagaan, kerja sama dengan mitra pembangunan, dan rencana kerja. (***)
*Biro Komunikasi dan Layanan Informasi, @www.kemenkeu.go.id