Berita

Kerja Senyap Disuarakan Anies Usai Disentil soal Banjir Jakarta

Published

on

Foto: Screenshot Video YouTube Anies Baswedan

Jakarta, goindonesia.co – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat dikritik tak kelihatan kerja soal penanganan banjir. Anies kemudian menyuarakan kerja senyap jajarannya menangani banjir cepat surut.
Kritik keras itu dilontarkan anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak. Dia menilai hanya Wagub DKI Riza Patria yang terlihat bekerja.

“Selokan dan lain-lain kurang mendapat perhatian. Apakah fokus ke Formula E yang tengah jadi polemik, mungkin juga. Yang jelas, hanya Wagub yang kelihatan bekerja. Gubernur tidak ada kelihatan bekerja. Perubahan prioritas ini tentunya menuai masalah banjir di tempat yang semestinya tidak ada,” ucapnya.

“Masalah trotoar yang diperluas juga bikin banjir makin sulit surut,” lanjut dia.

Gilbert menyebut Anies tidak pernah bersuara terkait persoalan banjir di Jakarta belakangan ini. Dia pun mengingatkan agar Anies mulai mengurus banjir lagi.

“Seharusnya Anies yang berbicara ke publik seperti janji kampanyenya santun. Tetapi ini kurang etika politiknya. Sebaiknya Gubernur mengurus banjir, bukan mengurus sound system di JIS,” tuturnya.

Anies kemudian buka suara soal penanganan banjir di Jakarta pada 18 Januari. Dia menyebut banjir saat itu cepat surut.

“Jakarta dilanda hujan ekstrem, tapi bisa ditangani cepat. Kenapa? Atas izin Allah. Kerja sistematis dan kerja cepat itu membuatkan hasil! Banjir di sejumlah wilayah Ibu Kota pada Selasa kemarin, 18 Februari 2022, adalah akibat hujan dengan intensitas ekstrem yang terjadi,” ucap Anies, seperti dilihat dalam unggahannya di instagram @aniesbaswedan.

Anies menuturkan curah hujan di kawasan Kemayoran pada Selasa kemarin mencapai 204 mm. Kemudian di Teluk Gong mencapai 193 mm dan di Kelapa Gading 163 mm.

Eks Mendikbud itu menyebut curah hujan di atas 150 mm masuk dalam kriteria kondisi ekstrem. Anies lalu menjelaskan kapasitas drainase di Jakarta hanya 50 sampai 100 mm.

“Bila terjadi hujan di atas 100 mm per hari, pasti akan terjadi genangan banjir di Jakarta. Jika turun hujan ekstrem hingga terjadi banjir, maka prioritas Pemprov DKI Jakarta adalah memastikan warga aman dan tak ada korban jiwa. Lalu memastikan semua usaha pemompaan dikerjakan agar banjir bisa surut dalam waktu maksimal enam jam setelah hujan berhenti,” kata Anies.

Anies bersyukur jajarannya tanggap menangani banjir di Jakarta. Dia mengatakan sebagian titik banjir kemarin sudah surut di hari yang sama.

“Lebih dari 100 pompa mobile diaktifkan dan belasan truk pemadam kebakaran diturunkan. Sebanyak 480 pompa stasioner juga dalam posisi siap, dan di daerah yang terdapat banjir dan genangan langsung diaktifkan. Semua dikerahkan untuk memompa dari kawasan tergenang dan dialirkan ke saluran/kanal/sungai. Surut cepat karena semua sumber daya dikerahkan. Itulah kerja jajaran DKI: senyap dan tuntas!” kata Anies.

“Apresiasi atas kolaborasi berbagai pihak yang turut menjaga Jakarta kemarin, termasuk teman-teman yang aktif melaporkan kondisi genangan di wilayahnya lewat JAKI atau 112. Terima kasih!” sambungnya. (***)

Trending

Exit mobile version