Connect with us

Berita

Kerja Sama MUI-Uzbekistan, Perkuat Second Track Diplomacy

Published

on

Delegasi dari Kementerian Pariwisata dan Warisan Budaya Uzbekistan yang dipimpin oleh Kepala Wilayah Bukhara, telah berkunjung ke MUI (Foto : @mui.or.id)

Jakarta, goindonesia.co – Pada 8 Agustus 2023 Delegasi dari Kementerian Pariwisata dan Warisan Budaya Uzbekistan yang dipimpin oleh Kepala Wilayah Bukhara, telah berkunjung ke MUI. Delegasi telah diterima oleh Ketua MUI Bidang HLN, Prof Dr Sudarnoto Abdul Hakim, dan Ketua MUI Bidang Dakwah, KH Dr Cholil Nafis, serta Ketua Komisi HLN MUI, Bunyan Saptomo.

Delegasi Uzbekistan menyampaikan maksud kunjungannya adalah untuk meningkatkan kerja sama bidang parisiwata dan warisan bBudaya dengan Indonesia termasuk dengan MUI.

Disampaikan pula bahwa Uzbekistan kaya akan warisan budaya Islam, seperti makam Imam Bukhari, Imam Turmudzi, dan lain-lain. Selain mengusulkan Kerja sama dengan MUI di bidang wisata Muslim dan juga mengundang MUI untuk berkunjung ke Uzbekistan guna menjalin kerja sama yang lebih erat dalam bidang pariwisata dan keislaman. Delegasi juga mengindikasikan akan membantu biaya lokal di Uzbekistan untuk beberapa orang delegasi inti dari MUI.

Setelah berakhirnya pandemi Covid-19, hubungan kedua negara mengalami semangat baru. Tahun lalu (20 September 2022) Dubes Uzbekistan berkunjung ke MUI dan diterima oleh Waketum MUI, Dr KH Marsudi Syuhud, Sekjen MUI Dr Amirsyah Tambunan, dan Ketua Komisi HLN Bunyan Saptomo.

Pada kesempatan tersebut Dubes Uzbekistan menginformasikan rencana pembukaan penerbangan langsung ke Jakarta oleh Uzbekistan Air untuk meningkatkan hubungan sosial budaya kedua bangsa sesama Muslim, dan menginformasikan rencana kunjungan Wakil Gubernur dan Mufti Samarkand ke Indonesia.

Kemudian pada kunjungan Wakil Gubernur dan Mufti Samarkand ke MUI pada 2 Februari 2023 delegasi diterima oleh Sekjen MUI dan Ketua Komisi HLN MUI. Pada pertemuan tersebut delegasi menyampaikan minatnya untuk meningkatkan kerja sama pariwisata dan keislaman. Delagasi juga mengundang MUI untuk berkunjung ke Uzbekistan guna mempererat persahabatan dua bangsa Muslim.

Selain itu, kita mencatat bahwa Wapres RI yang juga Ketua Wantim MUI, KH MUI Maruf Amin, telah berkunjung ke Uzbekistan pada 13-14 Juni 2023 lalu. Wapres menyambut baik pembukaan penerbangan langsung ke Jakarta. Diharapkan hal ini dapat mendorong peningkatan hubungan kedua negara di segala bidang, termasuk perdagangan produk halal.

Indonesia dan Uzbekistan sama-sama merupakan negara Muslim dan anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Menurut Sejarah, hubungan kedua bangsa telah terjalin sejak awal-awal penyebaran agama Islam di Nusantara.

Salah satu penyebar agama Islam adalah ulama dari Samarkand Uzbekistan, yaitu Maulana Ibrahim As-Samarkandi yang oleh Masyarakat Jawa dikenal sebagai Asmoro Kandi.

Makam beliau sampai saat ini menjadi salah satu tujuan wisata religi atau ziarah Wali Songo yang populer di kalangan masyarakat Indonesia. Selanjutnya, jaringan ulama Uzbekistan secara genealogi keilmuan juga meninggalkan jejak yang sangat luar biasa di Indonesia.

Kitab-kitab karya ulama Uzbekistan yang lahir di Kota Bukhara, Samarkand, Tashkent, Termez, Khiva, dan kota lainnya, banyak dipelajari dan dikaji di pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia sampai saat ini.

Di antaranya adalah suluk Asmara yang dikarang oleh Maulana Ibrahim as Samarkandhi, dan karya besar Shahih Bukhari yang dikarang Imam Bukhari, juga kitab At-Tirmidzi yang ditulis Imam at-Tirmizi yang berasal dari kota Termez Uzbekistan.

Ulama Indonesia yang punya genealogy keilmuan (sanad) yang dengan Imam Bukhari adalah Hadratusy Syaikh Hasyim Asy’ari. Sampai saat ini tradisi pengajian kitab Shahih Bukhari masih berjalan di Pondok Pesantren Tebuireng, Tambakberas dan banyak pondok pesantren di seantero Indonesia.

Secara resmi hubungan diplomatik Indonesia dan Uzbekistan dimulai pada 23 Juni 1992, setelah Uzbekistan merdeka dari Uni Soviet pada tanggal 28 Desember 1991. Namun di masa Uni Soviet, Presiden Soekarno sudah mengunjungi makam Imam Bukhari di Samarkand pada September 1956.

Setelah terjalinnya hubungan diplomatik, hubungan kedua negara berkembang pesat, baik di bidang politik, budaya dan ekonomi. Di bidang budaya, pada 1997 Bahasa Indonesia mulai diajarkan sebagai salah satu mata kuliah di Tashkent Institute of Foreign Languages (sekarang: Uzbekistan World Language University) dengan dua orang pengajar, yaitu: Muhasan, bekas mahasiswa ikatan dinas masa Soekarno, dan Amir Astapradja, staf KBRI Tashkent saat itu.

Pada 2001, berkat upaya Professor Namozov bekerjasama dengan KBRI Tashkent, Pusat Studi bahasa dan budaya Indonesia dibuka di Samarkand. Lembaga tersebut setiap tahun melatih lebih dari 20 siswa.

Bahasa dan budaya Indonesia juga diajarkan di Samarkand State Institute of World Languages. Pada 2003, di Tashkent Institute of Oriental Studies juga dibuka Pusat Bahasa Indonesia.

Pada 2003 atas inisiatif beberapa jurnalis Uzbekistan, didirikan sebuah organisasi non-formal, Press Morning Club, yang anggotanya terdiri dari para jurnalis terkemuka dari berbagai media Uzbekistan.

Klub tersebut banyak melakukan kegiatan-kegiatan kerjasama budaya Indonesia-Uzbekistan. Salah satu kegiatannya yang signifikan, adalah penyelenggaraan malam konser solidaritas Uzbekistan untuk korban Tsunami di Aceh untuk penggalangan dana bagi para korban melalui Red Crescent of Uzbekistan.

Mengingat antusiasme yang begitu tinggi dari pihak Uzbekistan seperti yang dijelaskan di atas, maka Komisi HLN MUI merasa perlu untuk menanggapi secara positif undangan pihak Uzbekistan dengan mengadakan misi Muhibbah ke Uzbekistan dalam waktu dekat.

*Oleh: Bunyan Saptomo, Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional dan mantan dubes RI untuk Bulgaria, @mui.or.id

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita

Gandeng Baznas dan Indomaret, IDF MUI Salurkan Bantuan Ruang Kelas Hingga Modal Usaha

Published

on

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Indomaret menyalurkan bantuan pembangunan ruang kelas, beasiswa, dan modal usaha di YPP Imani di Majalengka, Jawa Barat (Foto : @mui.or.id)

Jakarta, goindonesia.co – Islamic Dakwah Fund Majelis Ulama Indonesia (IDF-MUI) bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Indomaret menyalurkan bantuan pembangunan ruang kelas, beasiswa, dan modal usaha.

Bantuan ini diserahkan langsung oleh Marketing Communication Sr. Manager Bambang Trijanto, Ketua IDF MUI KH Misbahul Ulum, dan Kepala Divisi Penyaluran UPZ dan CSR Baznas RI Ajat Sudrajat.

Bantuan tersebut merupakan program pendidikan dan ekonomi dari sedekah peduli kemanusiaan Indomaret yang akan disalurkan di beberapa titik di Indonesia.

Ketua IDF-MUI KH Misbahul Ulum menyampaikan, pada tahap pertama akan disalurkan 77 beasiswa, modal usaha untuk 25 UMKM, dan pembangunan ruang kelas untuk dua lembaga pendidikan.

Ulama yang akrab disapa Kiai Misbah ini menambahkan, secara simbolis, bantuan tersebut diberikan di Yayasan Pendidikan dan Pengembangan (YPP) Imani di Majalengka, Jawa Barat, pada Senin (9/12/2024).

Kiai Misbah mengungkapkan, penyaluran bantuan ini akan diberikan kepada masyarakat yang ada di berbagai daerah di Indonesia.

Lebih lanjut, Kiai Misbah menyampaikan rasa syukurnya atas kerja sama IDF MUI bersama Baznas dan Indomaret yang telah dilakukan beberapa kali.

“Baznas dan IDF MUI hanya ingin menunjukkan bahwa sekecil apapun yang bisa kita perbuat, termasuk menyalurkan uang receh Rp 100-Rp 200 bapak ibu belanja di Indomaret itu disalurkan termasuk di dalam pembangunan Yayasan YPP Imani,” ungkapnya.

Bendahara Umum MUI ini menyampaikan, bantuan tersebut diberikan dari donasi pelanggan Indomaret untuk disalurkan kepada masyarakat melalui IDF MUI dan Baznas.

Kiai Misbah menyebut, penyerahan bantuan ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara perusahaan, lembaga filantropi, dan masyarakat dapat membawa dampak positif dalam pembangunan sosial.

Kiai Misbah menyampaikan terima kasih kepada Baznas dan PT Indomarko Prisma Tama (Indomaret) atas kerja sama yang telah dilakukan ini. Selain itu, Kiai Misbah juga menyampaikan terima kasih kepada PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi yang telah menyampatkan waktunya untuk hadir menyaksikan bantuan ini.

“Dalam kesempatan ini kami mewakili IDF MUI mengucapkan terima kasih kepada PT Indomarko Prisma Tama atas kerja samanya. Kemudiaan kepada Baznas dan tak lupa kepada Bapak PJ Bupati beserta jajaran, dan Wakil Ketua DPRD yang menyempatkan waktunya,” kata Kiai Misbah. (***)

*MUI – Majelis Ulama Indonesia

Continue Reading

Berita

Wamenaker Immanuel Dukung Buruh Mengecam Kekerasan Seksual

Published

on

Wamenaker, Immanuel Ebenezer Gerungan ketika menerima ratusan pengunjuk rasa yang tergabung dalam Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI), di Gedung Kemnaker, Jakarta (Foto : @kemnaker.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan mendukung buruh dalam mengecam kekerasan seksual di tempat kerja. Pemerintah tidak akan pernah abai. 

“Pemerintah tegas menolak kekerasan seksual. Bukan hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada laki-laki,” katanya, ketika menerima ratusan pengunjuk rasa yang tergabung dalam Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI), di Gedung Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Jakarta, Selasa10 Desember 2024. 

Immanuel mantan aktivis 1998, menegaskan, buruh jangan gentar dalam memperjuangkan hak. Sebelum mencapai tujuan, jangan berhenti berjuang. 

“Tentu saja pemerintah mendukung Konvensi Organisasi Buruh Internasional (ILO) Nomor 190, yang menolak kekerasan seksual di tempat kerja. Oleh karena itu kawan-kawan jangan takut memperjuangkan hal ini,” tandasnya. 

Sekretaris Jenderal (Sekjen) GSBI, Emilia Yanti MD Siahaan, sebelumnya mengatakan, pemerintah harus segera meratifikasi Konvensi ILO 190. Hal ini juga menyangkut hak asasi manusia (HAM), maka buruh meminta pemerintah lebih peduli. 

GSBI merupakan gabungan 13 serikat pekerja, antara lain buruh tambang, perkebunan, metal, elektronik, makanan dan minuman, pembangkit listrik, garmen, tekstil dan sepatu. 

Seperti diketahui, Konvensi ILO atau KILO 190 ini disahkan 2019, menekankan penghapusan kekerasan dan pelecehan di dunia kerja. Indonesia termasuk negara yang menyetujui konvensi ini saat sidang ILO, tetapi sampai saat ini belum melakukan ratifikasi. 

Wamen Immanuel mengatakan, kekerasan seksual di tempat kerja dan di mana pun, merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan. “Ini bukan hanya menyangkut nasib kawan-kawan sekalian, tetapi menyangkut semua orang, termasuk anak-anak saya,” ujar Immanuel. 

Ia meminta agar perjuangan buruh jangan hanya berhenti dengan unjuk rasa. Buruh jangan sangsi, pemerintah selalu memihak buruh. Pemerintah anti terhadap kekerasan seksual, dan anti terhadap perusahaan yang tidak memberi hak buruh sesuai aturan.  (***)

*Biro Humas Kemnaker

Continue Reading

Berita

67 Tahun Energi Pertamina untuk Masyarakat Indonesia

Published

on

Infografis 67 tahun Pertamina (Foto : @www.pertamina.com)

Jakarta, goindonesia.co – PT Pertamina (Persero) terus berkomitmen memberikan manfaat kepada masyarakat, lingkungan dan ekonomi. Di antaranya, kebermanfaatan energi untuk pangan sehat dan berkelanjutan, UMKM, transisi energi bersih, hingga Desa Energi Berdikari melalui Program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL).

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina terus melakukan akselerasi untuk mendukung target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SGDs). 

Dalam menjalankan operasional bisnisnya, Pertamina menjaga keseimbangan kebermanfaatan masyarakat dan lingkungan. “Dukungan terhadap pangan sehat, Pertamina akselerasi program ketahanan pangan. Pertamina juga melakukan penanaman lebih dari 8 juta mangrove dan pohon produktif, dan mampu memproduksi 15.762,6 ton produksi pangan per tahun,” terang Fadjar.

Dukungan lainnya, Fadjar mengatakan, Pertamina juga berikan edukasi hingga menjangkau 35 ribu peserta melalui Program Sehat Anak Tercinta dan Ibu (Sehati), serta penanganan gizi kepada 18 ribu bayi.

Dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat, Pertamina juga melakukan pemberdayaan untuk memajukan UMKM, yakni dengan membuka jalan bagi 73 ribu UMKM untuk mengakses permodalan yang berdampak terbukanya 36 ribu lapangan kerja baru. “Pendapatan UMKM pun meningkat dengan nilai mencapai Rp24 miliar per tahun,” jelas Fadjar.

Selain itu, Pertamina juga telah memberdayakan 22 ribu UMKM Perempuan di mana sebanyak 2.500 UMKM telah berhasil naik kelas melalui UMK Academy dan Rumah BUMN Pertamina.

“Usaha Sahabat Difabel juga menjadi perhatian Pertamina. Sebanyak 2.900 Sahabat Difabel usahanya telah meningkat dengan nilai ekonomi mencapai Rp1,9 miliar,” terang Fadjar.

Di sisi lain, Pertamina terus memperluas pemanfaatan energi bersih berbasis desa yang saat ini telah menjangkau 125 desa. Setiap tahun telah berhasil memproduksi energi bersih sebanyak 537.716 kWh dari solar PV, mikro hidro dan hybrid power. Sedangkan dari biogas setiap tahunnya menghasilkan energi bersih sebanyak 846.180 m3. 

“Setiap tahun Pertamina telah berhasil mengurangi lebih dari 950 ribu ton C02 emisi karbon sehingga mendukung target pemerintah mencapai NZE pada tahun 2060,” imbuh Fadjar.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (***)

*PT Pertamina(Persero)

Continue Reading

Trending