Ilustrasi teknisi melakukan perawatan tower BTS 4G. (Foto : ANTARA /Ahmad Subaidi/nym (Foto : @kemenparekraf.go.id)
Jakarta, goindonesia.co – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) memastikan bakal menyiapkan pengukuran kualitas layanan telekomunikasi (Quality of Service) untuk menjaga keandalan konektivitas saat World Water Forum ke-10 digelar di Bali.
Adapun pengukuran QoS itu bakal berlangsung di lokasi tempat berlangsungnya forum tersebut yaitu Bali International Convention Center (BICC) dan di beberapa lokasi lainnya yang bakal dikunjungi oleh peserta forum.
“Akan dilakukan pengukuran kualitas layanan telekomunikasi menggunakan perangkat pengukuran khusus pada lokasi venue dan sekitarnya sebelum acara dimulai. Pengukuran akan dilaksanakan pada minggu pertama bulan Mei 2024,” kata Direktur Jenderal Pengendalian Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Kemkominfo Wayan Toni Supriyanto, Selasa (30/4/2024) di Jakarta.
Dalam upaya menjaga jaringan telekomunikasi yang lancar dan andal, Kemkominfo dikatakan Wayan juga telah berkoordinasi dengan panitia penyelenggara untuk memastikan lokasi-lokasi yang memiliki kualitas layanan kurang optimal.
Setelah mengantongi titik-titik yang masih belum optimal tersebut, Direktorat PPI akan menyurati operator-operator seluler yang menyediakan layanan di lokasi tersebut untuk bisa melakukan optimalisasi sehingga nantinya jaringan telekomunikasi yang dihadirkan bisa diandalkan.
“Dilakukan koordinasi dan bersurat resmi kepada para operator seluler, yakni PT Telekomunikasi Selular, PT Indosat Tbk., PT XL Axiata Tbk., dan PT Smart Telecom dan juga PT Telkom untuk menjaga kualitas layanannya di lokasi venue dan sekitarnya selama kegiatan berlangsung,” kata Wayan.
Wayan optimistis para penyelenggara telekomunikasi tersebut bakal berupaya maksimal melakukan optimasi jaringan eksisting mereka dan berkomitmen menjaga kualitas layanannya agar bisa menyukseskan ajang bertaraf internasional tersebut.
World Water Forum ke-10 yang berlangsung di Bali pada 18-25 Mei 2024 mengangkat tema “Water for Shared Prosperity”.
Forum ini akan menghadirkan 290 sesi atau acara paralel yang membahas berbagai tema krusial terkait air, yakni keamanan air dan kemakmuran; air untuk manusia dan alam; pengurangan dan pengelolaan risiko bencana; tata kelola, kerja sama, dan diplomasi air; pembiayaan air berkelanjutan, serta pengetahuan dan inovasi.
Diperkirakan akan ada sekitar 30.000 peserta dari 172 negara yang hadir dalam forum ini, termasuk sejumlah kepala negara.
Forum ini diharapkan dapat menghasilkan solusi dan komitmen baru untuk mencapai pengelolaan air yang berkelanjutan dan adil. (***)
*Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI