Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya, menjelaskan bahwa ICFest merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memamerkan dan mempromosikan berbagai sektor industri kreatif (Foto : @kemenparekraf.go.id)
Jakarta, goindonesia.co – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) akan menyelenggarakan International Creative Industry Conference and Festival (ICFest) 2024 untuk yang pertama kalinya di Gelanggang Inovasi Kreativitas (GIK), Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya, dalam “The Weekly Brief With Sandi Uno” yang berlangsung secara hybrid, Senin (2/9/2024), menjelaskan, bahwa ICFest merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memamerkan dan mempromosikan berbagai sektor industri kreatif, yang meliputi permainan, aplikasi, animasi, film, musik, dan seni pertunjukkan.
“ICFest diharapkan dapat menggerakkan ekosistem industri kreatif dan dapat menumbuhkan perekonomian,”kata Nia.
ICFest 2024 rencananya diselenggarakan pada 26-28 September 2024.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani, mengungkapkan ICFest 2024 diharapkan bisa menjadi wadah pertukaran pengetahuan, networking, business matching, kemitraan, dan kolaborasi berbagai industri ekonomi kreatif.
Hal ini dirancang untuk menghubungkan pelaku industri dengan investor sehingga berpotensi membuka peluang pertumbuhan bisnis.
“Kami juga ingin mengajak semua pihak untuk melihat ekosistem industri kreatif yang sangat besar dan ini juga mempunyai peranan penting dalam menunjang perekonomian Indonesia,” kata Rizki.
Rizki menjelaskan, pada periode 2025-2029 sektor ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor yang akan didorong, oleh karena itu diperlukan pemahaman ekonomi kreatif ini dari segi ekosistemnya.
“Ekosistem ekonomi kreatif ini ada SDM-nya, ada product developmentnya, ada RnD-nya, ada distribusi market, ada bagaimana posisi Indonesia di dunia luar dan tadi yang sangat penting adalah bagaimana pembiayaannya,” kata Rizki,
Lebih lanjut, Rizki menjelaskan bahwa akses pembiayaan masih menjadi kendala dalam pengembangan ekonomi kreatif. Oleh karena itu dalam ICFest 2024 akan diundang stakeholder dari semua kalangan mulai dari pemerintah hingga perbankan untuk membahas kemudahan akses pembiayaan di sektor ekonomi kreatif.
“Di sini kita akan bahas bagaimana ke depan ini bisa menjadi message untuk kita semua baik di kalangan pemerintah, perbankan, bagaimana bisa mendorong agar benar-benar industri kreatif ini menjadi ujung tombak pembangunan ekonomi kita, karena industri kreatif ini adalah industri yang berbasis knowledge, berbasis manusia, sehingga bilamana nanti sumber daya alam kita sudah tidak ada, kita punya manusia-manusia unggul yang kreatif dan inovatif yang dapat memberikan kontribusi pada perekonomian kita,” kata Rizki.
Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf/Baparekraf, Syaifullah, menambahkan bahwa dalam ICFest 2024 ini juga akan didorong implementasi Undang-undang Nomor 24 Tahun 2019 dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2022 tentang pembiayaan ekonomi kreatif, pemasaran produk ekonomi kreatif berbasis Kekayaan Intelektual, infrastruktur ekonomi kreatif, dan insentif bagi pelaku ekonomi kreatif.
“Kami ingin anak-anak kreatif kita tahu bagaimana memonetisasinya. Dan problem ekonomi kreatif itu salah satunya pembajakan, dengan membuat event seperti ini kita ingin mendorong anak-anak muda agar semakin kreatif menghasilkan produk dan mendapatkan apresiasi sehingga pembajakan bisa diberantas,” kata Syaifullah.
Turut hadir juga Film Director & Chief Program GIK UGM, Garin Nugrohol; dan Founder Ngayogyajazz Festival & Wartajazz.com, Aji Wartono. (***)
*Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI