Wamenkes, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono meninjau langsung kondisi bangunan salah satu fasyankes terdampak gempa bumi Cianjur yakni Puskesmas Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Jumat (17/2) (Dokumentasi : @sehatnegeriku.kemkes.go.id)
Jakarta, goindonesia.co – Wakil Menteri Kesehatan Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono mendorong percepatan pembangunan kembali fasilitas pelayanan kesehatan terdampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Jumat (17/2).
Dalam kunjungannya, Wamenkes meninjau langsung kondisi bangunan salah satu fasyankes terdampak gempa bumi Cianjur yakni Puskesmas Cugenang yang masih belum tertangani pasca terjadinya gempa pada November lalu.
“Saya baru saja mengunjungi puskesmas terdampak gempa di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur yang saat ini kondisinya masih belum mulai dibangun kembali setelah 3 bulan pasca gempa,” ujar Wamenkes Dante.
Saat ini dinding bangunan yang retak, atap yang hancur, dan banyak lagi titik kerusakan lainnya menyebabkan aktivitas pelayanan kesehatan masyarakat dilakukan di dalam tenda darurat dan dua bilik bangunan kayu sementara.
Wamenkes akan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk segera menindaklanjuti proses pembangunan kembali Puskesmas Cugenang dan fasyankes lainnya yang terdampak gempa bumi Cianjur.
“Kita akan optimalisasi dan koordinasikan lagi supaya fasyankes terdampak gempa bumi Cianjur bisa segera dilakukan pembangunan kembali. Karena aktivitas pelayanan masyarakat sangat bergantung pada puskesmas ini,” kata Wamenkes Dante.
Selain itu, Wamenkes juga mengunjungi RSUD Sayang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Peninjauan langsung terhadap fasilitas layanan kesehatan di RSUD Sayang saat ini masih terkendala oleh proses pembangunan infrastruktur rumah sakit pasca gempa.
“Saya juga mengunjungi RSUD Sayang di Kabupaten Cianjur, kondisinya saat ini pelayanan masyarakat masih terkendala pada proses pembangunan infrastrukturnya,” ungkap Wamenkes.
Pembangunan infrastruktur rumah sakit yang tengah dilakukan menyebabkan pelayanan kesehatan di RSUD Sayang harus dilakukan di dalam tenda-tenda darurat. Beberapa layanan kesehatan yang dilakukan di dalam tenda darurat diantaranya, layanan rawat inap, tindakan persalinan, layanan Hemodialis (cuci darah), layanan kegawatdaruratan, hingga tindakan operasi.
“Banyak pasien yang masih dirawat dalam tenda-tenda, bahkan ada tindakan operasi yang dilaksanakan di tenda,” ungkap Wamenkes.
Wamenkes juga berinteraksi dengan pasien-pasien yang sedang melakukan perawatan. Dalam dialog singkat tersebut, sebagian besar pasien berharap pembangunan infrastruktur di RSUD Sayang dapat segera selesai agar mendapatkan fasilitas pelayanan yang lebih nyaman.
“Ini yang akan kita lakukan yakni upaya percepatan pembangunan fasilitas pelayanan kesehatan pasca gempa bumi Cianjur, sehingga pelayanan kesehatan kedepannya bisa berjalan lebih optimal,” tutup Wamenkes. (***)
(Sumber : Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kemenkes RI, @sehatnegeriku.kemkes.go.id)