Berita

Kemendikbudristek Bersama RGE Indonesia dan Tanoto Foundation Bantu Korban Gempa Cianjur

Published

on

Rumah korban gempa di Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur (22/11/2022) (Foto : TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfan)

Jakarta, goindonesia.co – Bencana gempa bumi berkekuatan 5,6 SR yang melanda Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada 21 November 2022, mengakibatkan 142 bangunan SD dan SMP di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Cugenang, Kecamatan Cianjur, dan Kecamatan Cilaku rusak berat. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) merespon cepat penanganan bencana dengan memberikan bantuan langsung ke lokasi bencana. Selain menyediakan bantuan melalui program-program internal, Kemendikbudristek juga berkolaborasi dengan mitra lain seperti Royal Golden Eagle (RGE) Indonesia dan Tanoto Foundation yang sigap turut membantu penanganan bencana tersebut.

Bantuan yang diberikan tersebut terdiri dari 16 tenda peleton dan enam tenda regu dengan total kapasitas dapat menampung lebih dari 800 siswa, untuk digunakan sebagai sekolah darurat bagi para anak-anak pengungsi. Selain itu, juga didistribusikan bantuan 800 meja lipat, 16 papan tulis dan spidol, serta 2.000 paket sekolah yang berisi tas, buku-buku, beserta peralatan tulis dan menggambar.

Bantuan ini  diberikan kepada 12 Sekolah Dasar yang terdampak yaitu SDN Kebonjeruk, SDN Rancajaya, SDN Ciharashas, SDN Mekarlaksana, SDN Kebon Peuteuy 2, SDN Cikancana 1, SDIT Raudhatul Muttaqin, SDN Songgom 3, SDN Gekbrong 1, SDN Gekbrong 3, SDN Mekarsari, dan SDN Kembangmanis 3.

Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, mengapresiasi RGE Indonesia dan Tanoto Foundation atas dukungan yang diberikan untuk membantu penanganan kebencanaan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. “Semoga dengan adanya bantuan ini, proses belajar mengajar yang sempat terhenti bisa dilanjutkan kembali untuk mendukung keberlanjutan kegiatan belajar anak-anak pengungsi walaupun di tengah kondisi bencana,” kata Suharti saat dimintai keterangan, di Jakarta, pada Senin (9/1).

Suharti menambahkan, komunikasi dengan pemerintah daerah terus dilakukan Kemendikbudristek untuk membantu pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik serta fasilitas pendidikan yang terdampak agar akses terhadap pendidikan tetap tersedia. “Komunikasi dengan pemerintah daerah terus dilakukan untuk memastikan proses belajar mengajar dapat terus dilakukan dengan memastikan akses terhadap pendidikan tetap tersedia,” tutur Suharti.

Dalam kesempatan yang berbeda, CEO Global Tanoto Foundation, Satrijo Tanudjojo, berharap melalui bantuan ini, anak-anak terdampak gempa dapat terus mendapat akses pendidikan meski di tengah sulitnya keadaan pasca gempa. “Sesuai dengan semangat dari pendiri Tanoto Foundation, yaitu Bapak Sukanto Tanoto dan Ibu Tinah Bingei Tanoto, setiap anak memiliki peluang yang setara dalam mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Kami berharap bantuan ini dapat menjaga keberlangsungan pendidikan anak-anak yang terdampak,” ujarnya.

Bantuan dari RGE Indonesia dan Tanoto Foundation juga merupakan hasil dari kepedulian para karyawan yang turut menyumbang untuk donasi kepada para korban gempa Cianjur. “Semoga dengan bantuan ini anak-anak bisa kembali bersekolah dan meringankan beban psikologis mereka akibat gempa yang terjadi,” tutup Satrijo. (***)

(Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi)





Trending

Exit mobile version