Sekjen Kemenag, M Ali Ramdhani menerima Dubes Yordani, Sudqi Attalah Al Omoush di kantor Kementerian Agama (Foto : Sugito, @kemenag.go.id)
Jakarta, goindonesia.co – Kementerian Agama dan pemerintah Yordania kembali melanjutkan sekaligus memperluas kerja sama bidang pendidikan dan keagamaan.
Hal ini dibahas Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani saat menerima Duta Besar (Dubes) Yordania, Sudqi Attalah Al Omoush. Hadir juga, Plt Dirjen Pendidikan Islam, Prof Abu Rokhmat, Dirjen Bimas Katolik, Suparman, Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija, dan Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam Rohmat Mulyana.
“Kerja sama dua negara sudah berjalan dan perlu diperluas lagi. Memorandum of Understanding (MoU) ini agar ditandatangi secara cepat. MoU ini untuk memayungi kerja sama yang telah dan akan dilaksanakan. Karena sudah banyak kerja sama dalam bidang pendidikan yang telah dilakukan dengan pemerintah Yordania,” ujar M Ali Ramdhani di Jakarta, Senin (22/4/2024).
“Kita akan mengumpulkan pimpinan-pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan untuk implementasi kerja sama Kemenag dengan Yordania,” sambungnya.
Pria yang akrab disapa Kang Dhani ini menyampaikan bahwa pihaknya juga membahas peluang kerja sama terkait destinasi wisata. Saat ini, Kemenag sudah menjalin kerja sama dengan Mesir dan Turki.
Duta Besar (Dubes) Yordania, Sudqi Attalah Al Omoush menyampaikan terima kasih atas pertemuan ini. Pada Ramadan 1445 H, Dubes sudah bertemu dengan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
“Kami juga mengapresiasi atas kerja sama selama ini, terutama penguatan kerja sama dalam bidang pendidikan dan bahasa Arab. Sesungguhnya telah ada kerja sama dengan pendidikan tinggi Yordania dan Kementerian Agama,” kata Sudqi Attalah Al Omoush.
Sudqi Attalah Al Omoush menjelaskan bahwa karena luasnya cakupan MoU ini perlu koordinasi dengan Kementerian/Lembaga lainnya. Perlu kiranya ada komunikasi dengan Kementerian/Lembaga terkait, agar layanan pendidikan lebih maksimal utamanya kepada mahasiswa Indonesia di Yordania.
“Kita juga membuka kerja sama dalam bidang Haji dan Umrah, kemungkinan kerja sama tempat untuk disinggahi jemaah haji dan umrah. Di Yordania banyak tempat wisata yang layak dikerjasamakan. Pelaksanakan Haji Plus juga bisa dikerjasamakan pada proses penerbangan dan manajemennya,” kata Sudqi Attalah Al Omoush.
Namun, lanjut Sudqi Attalah Al Omoush, untuk kerja sama pada aspek tourisme ini di Yordania ada sendiri yang melayani. Intinya, pemerintah Yordania, terbuka untuk kerja sama pada bidang Haji dan Umroh, halal dan bidang keagamaan lainnya.
“Kami juga berharap segera diimplementasikan penguatan kerja sama ini khususnya dalam bidang pendidikan,” tandas Sudqi Attalah Al Omoush.
Plt Dirjen Pendis, Prof Abu Rokhmad menjelaskan bahwa sudah ada delapan kerja sama Kemenag dengan kampus di Yordania. Misalnya, kerja sama pada bidang pendidikan tingkat S1, S2 dan bisa ditingkatkan kerja sama pada tingkat S3. Ke depannya, kerja sama Kemenag dengan Yordania harus terus ditingkatkan.
“Kerja sama harus mencakup banyak aspek. Saat ini kerja sama telah berlangsung pada bidang bidang pendidkan. Ke depan, diperluas pada urusan agama-agama, haji dan umrah, dan halal,” kata Prof Abu.
Dirjen Bimas Katolik, Suparman menyampiakan bahwa agama Katolik di Indonesia memiliki banyak sejarah panjangan dengan Negara Yordania.
“Kita membuka kerja sama peguruan tinggi Katolik di Yordania. Terima kasih jika MoU ini bisa dikembangkan pada bidang keagamaan. Kami menyambut gembira MoU ini terlebih membuka kerja sama dengan keuskupan Katolik yang ada di Indonesia,” tandas Suparman. (***)
*Kementerian Agama RI, Biro HDI Kemenag