Berita

Kemenag, Baznas, dan LAZ Kembangkan Ekonomi Warga Kampung Zakat

Published

on

Temu warga kampung zakat (Foto : @kemenag.go.id)

Purworejo, goindonesia.co – Kementerian Agama (Kemenag) dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mengembangkan ekonomi 80 Kepala Keluarga (KK) melalui program Kampung Zakat di Dusun Kali Tambak, Desa Sidomulyo, Purworejo, Jawa Tengah. Program ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, Lembaga Amil Zakat (LAZ) Rumah Zakat dan LAZ BSi Maslahat.

Kepala Desa Sidomulyo, Setyonohadi menjelaskan, terdapat 80 KK di Dusun Kali Tambak yang memerlukan perhatian khusus dalam hal ekonomi. Terdapat potensi ekonomi yang dapat dikembangkan di daerah tersebut, seperti pertanian, peternakan, pembibitan tanaman hias Bugenvil, dan kerajinan olahan bambu.

“Di Dusun Kali Tambak, terdapat 80 KK yang masih menghadapi kendala ekonomi, air bersih, dan sampah. Namun, daerah ini memiliki potensi untuk mengembangkan usaha pertanian, peternakan, serta kerajinan dari bambu dan tanaman hias,” jelas Setyonohadi dalam pertemuan verifikasi lapangan program Kampung Zakat, Kamis (3/10/2024).

Setyonohadi juga menyampaikan, pihaknya telah melakukan perbaikan infrastruktur jalan desa melalui pengaspalan untuk mendukung pengembangan ekonomi masyarakat.

Perwakilan BAZNAS, Maryono menyampaikan, pihaknya mendukung program Kampung Zakat di Sidomulyo dengan memberi bantuan kepada empat guru ngaji sebesar Rp750 ribu per bulan serta menyediakan fasilitas air bersih. “BAZNAS memberi bantuan kepada empat guru ngaji dan membantu penyediaan air bersih. Tidak hanya bagi 80 KK di Dusun Kali Tambak, tetapi juga bagi 170 KK di seluruh Desa Sidomulyo,” ujarnya.

Maryono menambahkan, pihaknya juga telah melakukan pengeboran hingga kedalaman 40 meter untuk mendapatkan air bersih yang akan disalurkan kepada masyarakat.

Sementara itu, LAZ Rumah Zakat berfokus pada pemberdayaan ekonomi dan pendidikan. Pendamping program dari Rumah Zakat, Dedi mengatakan, pihaknya telah menjalankan program pendidikan berbasis agama dengan melibatkan lima guru ngaji untuk mengentaskan buta huruf Al-Qur’an. “Kami juga mengembangkan program peternakan kambing bagi mustahik dan menyediakan bank pakan agar program ini dapat berjalan berkelanjutan,” tambah Dedi.

Selain itu, Dedi menambahkan, pihaknya juga berkolaborasi dengan berbagai _stakeholder_ untuk mendukung budidaya kambing secara komunal serta pengembangan UMKM kuliner untuk memperkuat perekonomian warga.

BSI Maslahat juga terlibat dalam pemberdayaan ekonomi dengan merancang program pelatihan pembibitan tanaman hias Bugenvil di Sidomulyo. Pendamping program dari BSI Maslahat, Alfian mengatakan, program ini akan dilaksanakan di lahan kosong berukuran 15×8 meter yang telah disiapkan sebagai GreenHouse.

Sementara itu, perwakilan Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag, Nurmala menyampaikan, program Kampung Zakat bertujuan mengembangkan potensi ekonomi UMKM berbasis lokal. “Selain pertanian dan peternakan, masyarakat Sidomulyo dapat mengembangkan kerajinan olahan dari bambu, seperti peci atau perabotan rumah tangga yang memiliki nilai ekonomi tinggi,” jelasnya. (***)

*Kementerian Agama RI, Biro HDI Kemenag

Trending

Exit mobile version