Berita

Kecanggihan S-70M Black Hawk yang Bakal Dirakit di Indonesia

Published

on

Proses pengadaan S-70M akan melibatkan Sikorsky sebagai produsen dan PT. DI sebagai perakit S-70M untuk Indonesia. Foto: Lockheed Martin

Jakarta, goindonesia.co – Helikopter militer multiguna S-70M Black Hawk diakuisisi oleh Pemerintah RI lewat sebuah penandatanganan kontrak kerja sama antara Indonesia dengan Amerika Serikat di Washington, Rabu (23/8).
Sebelumnya, Pemerintah RI juga menandatangani nota kesepahaman tentang pengadaan jet tempur F-15 EX pabrikan Boeing, Amerika Serikat.

Rencananya ada 24 unit helikopter S-70M Black Hawk yang diakuisisi Indonesia.

Proses pengadaannya S-70M akan melibatkan Sikorsky sebagai produsen dan PT. Dirgantara Indonesia sebagai perakit S-70M untuk Indonesia seperti dilansir dari laman Kementerian Pertahanan.

Libatkan Industri dalam Negeri

Langkah kerjasama antara Sikorsky dengan PT. Dirgantara Indonesia ini dinilai sebagai upaya memperkuat industri pertahanan dalam negeri.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto yang turut menyaksikan penandatanganan kontrak kerjasama pengadaan Black Hawk.

“Kerja sama ini akan dapat menambah kekuatan TNI sekaligus memperkuat industri pertahanan dalam negeri,” kata Menhan Prabowo.

Direktur PT Dirgantara Indonesia, Gita Amperiawan juga memastikan bahwa PT Dirgantara Indonesia akan terus mengembangkan segala kebutuhan yang diperlukan dalam proses pengadaan Black Hawk.

“Kami yakin kerjasama strategis antara ini akan menghasilkan nilai tambah yang diperoleh atas kemampuan kita dalam integrasi, kustomisasi, modifikasi dan peningkatan sistem untuk penyelesaian helikopter,” jelasnya.

PT Dirgantara Indonesia juga menyatakan detail benefit yang akan mereka dapat adalah kemampuan perawatan sistem dan mesin S-70M serta potensi pengembangan bisnis aerostructure.

Kecanggihan S-70M Black Hawk

S-70M Black Hawk merupakan versi ekspor dari UH-60 Black Hawk. Helikopter ini diproduksi oleh Sikorsky yang saat ini berada di bawah Lockheed Martin.

Dilansir detikINET dari laman resmi Lockheed Martin, pada dasarnya, S-70M merupakan helikopter angkut personel, namun dengan beberapa tambahan senjata eksternal, S-70M dapat beralih fungsi menjadi helikopter serang yang dapat digunakan untuk memberi bantuan tembakan kepada pasukan darat.

Beberapa senjata yang dapat dipasang pada S-70M adalah meriam otomatis kaliber 12.7 mm, roket Hydra dan rudal serang darat Hellfire. Selain itu, S-70M juga membawa meriam otomatis kaliber 7.62 mm yang diletakan di kedua sisi pintu sebagai senjata tetap.

Helikopter ini juga dilengkapi sistem integrasi avionik yang memungkinkan pilot dapat mengatur penembakan senjata dengan cepat.

Sejak diproduksi pada 2017 oleh Sikorsky, total ada tiga varian S-70M. Pertama adalah versi angkut yang dapat memuat 10 pasukan dengan 2 penembak pintu, selanjutnya versi serang dengan kemampuan membawa amunisi di dalam kabin serta versi anti-balistik dengan 16 rudal berpemandu laser.

Dalam urusan tugas non-militer, helikopter ini juga memiliki sertifikasi operasi non perang dari US Federal Aviation Administration (FAA). Artinya, SH-70M juga memiliki kemampuan angkut kargo eksternal sampai pemadaman kebakaran hutan. (***)

*Artikel ini ditulis oleh Argya D. Maheswara, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

Trending

Exit mobile version