Kampanye #IndonesiaMelangkah untuk memacu semangat IKM alas kaki untuk berkolaborasi sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan menciptakan inovasi baru (Foto : @ikm.kemenperin.go.id)
Jakarta, goindonesia.co – Kolaborasi mejadi salah satu langkah strategis bagi IKM alas kaki untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing. Tidak hanya itu, kolaborasi yang efektif dapat memberikan keuntungan kompetitif yang signifikan bagi IKM dan membantu mereka untuk beradaptasi dalam pasar yang terus berubah dan berkembang.
Kementerian Perindustrian giat mendorong industri alas kaki Indonesia khususnya para pelaku usaha industri kecil dan menengah (IKM) untuk terus tumbuh dan berkembang. Industri alas kaki merupakan salah satu sektor strategis yang memiliki peran penting dalam perekonomian nasional. Kolaborasi mejadi salah satu langkah strategis bagi IKM alas kaki untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing. Tidak hanya itu, kolaborasi yang efektif dapat memberikan keuntungan kompetitif yang signifikan bagi IKM dan membantu mereka untuk beradaptasi dalam pasar yang terus berubah dan berkembang.
Kemenperin melalui Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) Sidoarjo yang merupakan unit pelaksana teknis di bawah Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA) konsisten menggaungkan kampanye #IndonesiaMelangkah yang memacu semangat IKM alas kaki untuk berkolaborasi sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan menciptakan inovasi baru. Kampanye ini sejalan dengan program Indonesia Footwear Creative Competition (IFCC) yaitu kompetisi kreatif berskala nasional dalam bidang industri alas kaki, juga program lainnya Indonesia Footwear Network (IFN) yang merupakan platform digital untuk berjejaring antar pelaku usaha bidang alas kaki dari hulu hingga ke hilir agar terjalin kemitraan yang saling menguntungkan.
“Melalui kampanye #IndonesiaMelangkah, kami akan terus mendorong kolaborasi dengan berbagai mitra IKM untuk mendukung ekosistem industri alas kaki nasional agar semakin berdaya saing,” ucap Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka, Reni Yanita dalam keterangannya, pada Rabu (01/8).
Dirjen IKMA turut menyampaikan bahwa industri alas kaki lokal memiliki potensi pasar internasional yang besar. Hal ini dibuktikan melalui data dari Pusat Data dan Informasi Kemenperin (2024) yang menunjukkan kinerja ekspor Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki sepanjang tahun 2023 mencapai angka US$ 7,56 miliar. Adapun pada periode Januari – Februari 2024 telah mencapai angka US$ 1,29 miliar, meningkat sebesar 3,2% dibandingkan periode yang sama di tahun 2023.
“Pelaku IKM alas kaki nasional harus mampu memanfaatkan potensi pasar yang besar sehingga pelaku IKM dituntut untuk dapat menempa diri dalam mengembangkan bisnis yang inovatif dan berkelanjutan,” kata Reni.
Dorong Kolaborasi Inovatif
Tahun ini BPIPI berhasil mempertemukan juara desainer IFCC 2022 dengan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri outsole, yaitu PT Sole Multi Idea (SMID) dan jenama lokal Prabu Indonesia. Pertemuan ini menciptakan artikel sepatu bernama “Jaladara” yang dipamerkan pada gelaran event Pameran Indo Leather and Footwear yang diselenggarakan pada tanggal 31 Juli hingga 2 Agustus 2024 di JIEXPO Kemayoran Jakarta.
Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan, Alexandra Arri Cahyani menyampaikan kolaborasi ini sebagai pilot project untuk keberlanjutan sol #IndonesiaMelangkah yang targetnya pada tahap awal ini akan dibagikan sample- nya kepada 50 IKM alas kaki yang tertarik berkolaborasi.
“Dari sol sample yang dibagikan, IKM dapat mencoba membuat produk dan BPIPI akan mendorong kualitas, serta promosi bagi IKM alas kaki tersebut,” ucap Alexandra.
Pameran Indo Leather and Footwear sendiri adalah acara yang mempertemukan berbagai pelaku industri dari sektor kulit, alas kaki, dan tekstil. Dalam pameran kali ini, BPIPI juga berkolaborasi dengan komunitas desainer alas kaki Footwear Forum untuk menghadirkan Booth “ Indonesia Local Select” yang menampilkan 27 produk IKM lokal pilihan.
Acara juga diisi dengan aktivasi footwear knowledge melalui kegiatan demo pembuatan sepatu, carving , hingga shoe finish , serta booth Layanan Konsultasi Program oleh BPIPI. Aktivasi lain yang juga sangat menarik sebagai forum berjejaring pelaku usaha adalah sharing and talkshow dalam berbagai topik mengenai tren industri alas kaki.
Kepala BPIPI, Syukur Idayati, turut menyampaikan kolaborasi ini sebagai wujud nyata peran pemerintah dan dukungan sesama pelaku bisnis industri dalam negeri, yang diharapkan dapat menumbuhkan industri persepatuan di Indonesia. (***)
*Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka