Akbar Tandjung, A Riza Patria, Hanifah Husein, Syamsuddin Ch Haesy, Ade Adam Noch, Ahmad Yani, Gefarina Johan, dan alumni HMI-kohati di acara launching K-Pay Sabtu malam (23/4/2022).
Jakarta, goindonesia.co — Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) buka bisnis payment gateway dengan nama aplikasi K-Pay. Peluncuran K-Pay dilakukan Sabtu malam (23/4/2022) usai buka puasa dan teraweh bersama di markas MN KAHMI Jalan Turi Jakarta Selatan.
Launching sistem pembayaran elektronik K-Pay dihadiri tokoh HMI Akbar Tandjung, Korpres MN KAHMI A Riza Patria, Korpres MN Forhati Hj Hanifah Husein, dan Bendahara Umum Ahmad Nasir Biasane.
Tampak pula senior HMI Syamsuddin Ch Haesy, Ade Adam Noch, Ahmad Yani, dan sejumlah alumni serta adik-adik HMI dan Kohati PB HMI
Selain launching secara offline juga dikakukan secara online melalui Zoon Meeting yang diikuti seluruh pengurus KAHMI dab Forhati wilayah dan daerah seluruh Indonesia.
K-Pay adalah apliikasi payment gateway yaitu sistem pembayaran elektronik dalam beragam transaksi. K-Pay dikelola PT Insan Cita Mandiri Sejahtera dengan Direktur Utama Hj Hanifah Husein.
Untuk melaksanakan bisnis ini, K-Pay di bawah PT Insan Cita Mandiri Sejahtera bekerja sama dengan PT Edumatik Internasional.
Pada peluncuran ini juga ditandatangani nota kesepahaman (MoU) antara Dirut PT Insan Cita Mandiri Sejahtera Hj Hanifah Husein dan Direktur PT Edumatik Internasional Ir Haerul Anas Suaidi.
Dalam sambutannya, Hanifah Husein mengatakan, kehadiran K-Pay untuk menjawab kebutuhan organisasi KAHMI dari sisi keuangan. Dengan bisnis ini, diharapkan ada pemasukan untuk MN KAHMI dan seluruh level wilayah dan daerah.
“Persoalan klasik organisasi adalah masalah keuangan, sering program kita yang terbentur pada dana,” kata Hanifah Husein .
Dia mengatakan, KAHMI harus mengikuti perkembangan teknologi informasi. KAHMI jangan lagi mengandalkan cara lama dalam pengumpulan dana organisasi.
“K-Pay merupakan salah satu jawaban untuk adaptasi organisasi dalam pengumpulan dana organisasi,” kata Hanifah Husein yang juga Koordinator Presidium MN Forum Alumni HMI Wati (Forhati) ini.
K-Pay diharapkan menjadi alat bayar dari berbagai transaksi dari seluruh anggota KAHMI yang jumlahnya sebanyak 17 juta. Dari transaksi yang terjadi di K-Pay nanti, organisasi KAHMI akan mendapatkan keuntungan.
“Keuntungan itu sah menjadi milik KAHMI. Untuk MN KAHMI, MW KAHMI, MD KAHMI,” kata Hanifah Husein.
Hanifa menjelaskan bahwa kemandirian pendanaan organisasi itu penting. Untuk itu perlu merintis pola pencarian dana organisasi yang efektif dan berkesinambungan.
Hanifah berharap kepada alumni dan kader HMI di seluruh Indonesia untuk meluncurkan dan menyukseskan K-Pay. “Ini adalah legacy pada kepengurusan MN KAHMI dan MN Forhati di akhki kepengurusan,” katanya.
Karena itu, keberhasilan mendapatkan dana organisasi ditentukan dari transaksi yang dilakukan oleh seluruh anggota KAHMI melalui aplikasi ini.
Di akhir acara peluncuran, semua hadirin diajak untuk mendownload aplikasi K-Pay di handphone masing-masing. Selain juga diminta untuk memberikan donasi untuk pengembangan sistem dan aplikasi. Alhasil terkumpul hampir Rp 200 juta.
Akbar Tandjung mendonasikan Rp 100 juta untuk perusahaan dan Rp 10 juta untuk saldo K-Pay nya. Sejumlah alumni HMI dari daerah seperti Moh Bahri di Kabupaten Tangerang memasukkan deposit ke K-Pay Rp 5 juta.
Korpres MN KAHMI Ahmad Riza Patria dalam sambutannya mengatakan, telah hadir bersama kita K-Pay, Kahmi Payment. Ini satu perubahan yang luar biasa, satu program yang luar biasa.
“Ini menunjukkan KAHMI tidak hanya melek dengan perkembangan teknologi digital yang ada, tapi juga kehadiran K-Pay agar bisa mengatasi persoalan organisasi,” kata A Riza Patria.
Salah satu masalah klasik organisasi adalah masalah keuangan. Selama ini untuk membiayai organisasi dilakukan dengan cara mengedarkan proposal bantuan. Proposal ini bahkan harus bersaing dengan adik-adiknya di HMI.
Dengan kebadiran K-Pay ini, kata A Riza Patria, masalah keuangan organisasi bisa diatasi. Langkah yang dilakukan alumni HMI ini sangat baik,, terhormat, dan meninggalkan cara-cara lama.
A Riza mengungkapkan, selama lima tahun terakhir ada 38 dompet digital resmi ada di Indonesia. Transaksinya pada 2020 sudah mencapai 15 miliar dolar AS. Sejak 2019 mejadi 4,7 juta transaksi cashlees.
“Di Indonesia, pengggunaan uang tunai mengalami penurunan. Kemudian transaksi sekarang ini hampir semua serba digital, peggunaan uang digital terus mengalami peningkatan,” katanya.
Karena itu, kata Riza Patria lagi, K-Pay yang diusahakan oleh KAHMi harus sagera mengisi perkembangan transaksi digital ini dengan baik, tepat dan segera dapat manfaatnya untuk KAHMI.
Katua Dewan Penasehat MN KAHMI Akbar Tandjung dalam sambutannya menceritakan perjuangan HMI di masa perjuangan kemerdekaan, masa mengisi kemerdekaan dan di era kemajuan di berbagai bidang saat ini.
“HMI pernah mau dibubarkan oleh PKI, namun dengan perjuangan dan prinsip-prinsip keIndonesiaan dan keummatan kita tetap maju dan eksistensi HMI tetap terjaga sampai saat,” katanya. (***)