Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegur para menteri kabinet kerja terkait realisasi belanja negara yang paling besar untuk bayar gaji PNS. (AFP/Sonny Tumbelaka).
Jakarta, goindonesia.co – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegur para menteri kabinet kerja terkait realisasi belanja negara yang paling besar untuk bayar gaji PNS.
Menurutnya, realisasi belanja APBN sampai saat ini masih sangat rendah yakni baru 62,5 persen. Dari realisasi ini paling besar untuk belanja pegawai, sedangkan belanja yang membantu perekonomian justru masih rendah.
“Yang paling tinggi ya belanja pegawai, ini rutinitas hang harus keluar, tapi belanja modal, belanja barang dan jasa masih sangat rendah, termasuk bantuan sosial,” ujar Jokowi dalam pengantar sidang kabinet yang dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (12/10).
Karenanya, Jokowi meminta para menteri kabinet kerja untuk memperkuat koordinasi antar kementerian/lembaga (K/L), sehingga serapan belanja untuk membantu pertumbuhan ekonomi benar-benar bisa tersalurkan dengan cepat.
Dengan demikian, Jokowi berharap perekonomian nasional bisa tetap tumbuh tinggi di tengah berbagai macam risiko krisis baik pangan, energi, keuangan yang mengancam, hingga perlambatan ekonomi dunia.
“Nanti beberapa menteri dan menko akan saya ajak berbicara berkaitan dengan stress test, sampai seberapa jauh kekuatan kita kalau badainya itu datang, baik yang berkaitan dengan garansi kurs, inflasi, berkaitan dengan growth, berkaitan dengan pangan kita, energi kita, semuanya harus kita test betul,” jelasnya.
Jokowi menekankan Indonesia harus memiliki berbagai skenario atau simulasi menghadapi tekanan global. Tak cukup hanya untuk satu kondisi saja.
“Sampai plan a, plan b, plan c, sampai yang paling buruk semuanya harus kita hitung. Sehingga sekali lagi, situasi semakin memburuk dan antisipasi dampak dari domestik harus disiapkan betul,” pungkasnya. (***)
