Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengecek harga minyak goreng curah yang ada di Pasar Baros Kabupaten Serang Banten, Jumat (17/7/2022).
Jakarta, goindonesia.co – Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengecek harga minyak goreng curah yang ada di Pasar Baros Kabupaten Serang Banten, Jumat (17/7/2022). Menurut dia, harga minyak goreng curah di pasar tersebut sudah relatif stabil di kisaran Rp14.000.
“Tadi saya ke pasar ini untuk mengecek harga minyak goreng curah. Saya lihat harga sudah baik, sudah Rp14 ribu, dicek sendiri. Beberapa kios sudah Rp14 ribu. Ini yang akan saya cek di beberapa pasar di provinsi yang lain,” kata Jokowi dalam usai peninjauan, Jumat.
Dia juga menyerahkan sejumlah bantuan sosial bagi penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dan para pedagang. Masing-masing penerima manfaat mendapat bantuan senilai Rp 1,2 juta.
“Ini isinya Rp1,2 (juta), buat uang minyak goreng Rp300 ribu, cukup nggak?” tanya Jokowi kepada warga penerima manfaat.
Bantuan sebesar Rp1,2 juta yang diberikan Presiden merupakan Bantuan Modal Kerja (BMK) bagi para penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH). Jokowi berharap bantuan tersebut bisa digunakan dengan sebaik-baiknya sebagai tambahan modal usaha.
“Ini 1,2 juta sebaiknya dipakai tambahan modal usaha, atau yang Rp300 ribu untuk beli sembako utamanya minyak goreng,” tutur dia.
Warga pun menyampaikam terima kasih atas bantuan yang diberikan pemerintah. Bantuan yang didapat sangat berguna untuk meringankan beban yang dihadapi akibat pandemi Covid-19.
“Terima kasih, Pak, terima kasih. Semoga bapak panjang umur, Pak” ujar warga.
Jokowi pun berharap perekonomian di Indonesia dapat tumbuh dengan baik. Sehingga, pemerintah dapat terus memberikan bantuan untuk masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
“Semoga saja ke depan keuangan negara makin membaik sehingga anggaran bantuan bisa ditambah,” ucap Jokowi.
Mendag Zulkifli Sentil Pengusaha Minyak Goreng: Emak-Emak Ngeluh Harga Mahal
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta pengusaha besar minyak kelapa sawit untuk mendengar keluhan kaum emak-emak atas mahalnya harga minyak goreng di pasaran.
Hal ini menyusul informasi yang diterima oleh Kementerian Perdagangan terkait masih langkahnya peredaran minyak goreng curah sesuai harga eceran (HET) Rp 14.000 per liter.
“Pelaku usaha minyak goreng besar kan sudah untung banyak. Kita minta agar dengerkanlah suara masyarakat. Emak emak mengeluh harga minyak mahal, pedagang juga,” ucap Mendag Zulkifli kepada wartawan di Pasar Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (16/6).
Mendag Zulkifli menjelaskan, hingga saat ini, peredaran minyak goreng curah sesuai HET belum tersebar secara merata. Bahkan, di sejumlah wilayah masih langkah peredarannya.
“Saya masih dengar tempat lain keluhan tinggi. Harga naik, kadang barangnya tidak ada. Dalam perjalanan kita lihat terus,” jelasnya.
Mendag Zulkifli pun berjanji Kementerian Perdagangan akan lebih tegas untuk menerapkan aturan wajib memenuhi pasar domestik (domestic market obligation/DMO) dan kewajiban mengikuti harga domestik (domestic price obligation/DPO). Hal ini demi tersedianya minyak goreng curah sesuai HET di pasaran.
“Kita kerahkan sekuat daya upaya dengan aturan yang ada. Kita akan tegas dengan minyak curah. Kan kebutuhan paling berapa persen dari produksi,” bebernya mengakhiri. (***)