Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman saat menjenguk korban tragedi Kanjuruhan di RSUD Saiful Anwar, Malang, Jawa Timur, Kamis (6-10-2022). ANTARA/HO-Dispenad
Jakarta, goindonesia.co – Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman dinilai sosok yang penuh empati kepada korban dan keluarga korban tragedi di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Hal ini terlihat ketika Dudung menjenguk korban tragedi Kanjuruhan yang masih di rawat di RSUD Dr. Saiful Anwar (RSSA), Kota Malang, Kamis (6/10/2022). Dudung kemudian disebut sebagai sosok pemimpin yang konsisten memiliki kepedulian kepada rakyat kecil.
“Apa yang KSAD perbuatan hanya kunjungan biasa, keprihatinan (Dudung kepada korban dan keluarganya). KSAD menjalankan tugas dan fungsinya,” ujar ujar anggota Komisi I DPR Dave Laksono saat dihubungi wartawan, Kamis (6/10/2022).
Empati Dudung kepada korban dan keluarga tragedi Kanjuruhan itu patut diapresiasi dan didukung. Dave juga mendukung Jenderal Dudung menindak tegas prajurit yang terlibat tragedi yang menyebabkan ratusan nyawa manusia melayang tersebut.
“Harus diikuti pengusutan, apakah ada personel TNI yang benar-benar terlibat yang mengakibatkan (jatuhnya korban) atau hanya terbawa emosi ketika melaksanakan tugas,” katanya.
Lebih lanjut, Dave menambahkan bahwa Komisi I DPR akan terus menunggu hasil perkembangan pengusutan ada dan tidaknya keterlibatan prajurit TNI dalam tragedi Kanjuruhan.
“Kita tunggu saja seberapa jauh penindaklanjutannya,” tambah Dave.
Agar tidak saling menyalahkan satu sama lain, Dave juga berharap Jenderal Dudung terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan Komisi I DPR karena Komisi yang salah satunya membidangi masalah keamanan dan pertahanan ini merupakan mitra kerja TNI.
“Menjalin komunikasi kepada kami di DPR karena apa yang kami sampaikan itu juga adalah aspirasi masyarakat bukan karena kami mengada-ngada. Kami adalah corong masyarakat,” harap Dave.
Jenderal Dudung sebelumnya menjenguk korban tragedi Kanjuruhan di RSUD Dr. Saiful Anwar (RSSA), Kota Malang. Dalam kesempatan itu, Dudung mengatakan keterlibatan prajurit TNI pada tragedi Kanjuruhan karena dipicu oleh emosi. Namu, katanya, jika ditemukan bukti anggota melakukan kesalahan maka akan diproses sesuai ketentuan yang berlaku. (***)