Berita

Jenderal TNI Bintang 3 Muda Masih Aktif Bertugas, Nomor 3 Komandan Upacara 17 Agustus 2014

Published

on

Teguh Pudjo Rumekso saat menjadi komandan upacara 17 Agustus 2014 di Istana Negara. Waktu itu, pangkatnya masih kolonel dan menjabat sebagai PJU Biro Pengamanan Setmilpres. FOTO/TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE SBY

Jakarta, goindonesia.co – Sejumlah jenderal bintang 3 yang aktif bertugas di TNI tergolong masih berusia muda. Salah satu di antaranya pernah menjadi komandan upacara 17 Agustus di Istana Negara pada 2014 silam.

Jenderal bintang 3 merupakan istilah untuk pangkat Letjen TNI. Pangkat ini disimbolkan dengan tanda bintang 3 di pundak seragam para perwira tinggi (pati) TNI AD. Letjen satu tingkat di bawah pangkat Jenderal (bintang empat) tapi satu tingkat lebih tinggi dari pangkat Mayor Jenderal/Mayjen (bintang 2) dan dua tingkat lebih tinggi dibanding Brigadir Jenderal/Birgjen (bintang 1).

Kepangkatan jenderal tidak hanya digunakan di TNI AD tapi juga oleh Korps Marinir TNI AL. Sebagai pembeda, dalam pangkatnya disisipkan tulisan (Mar) yang menunjukkan berasal dari Korps Marinir.

Beberapa di antara jenderal bintang 3 yang saat ini aktif bertugas di TNI, ada yang masih tergolong muda usianya. Siapa saja mereka? Berikut ini jenderal TNI bintang 3 muda yang aktif bertugas:

1. Letjen TNI Maruli Simanjuntak

FOTO/DOK.KOSTRAD

Maruli Simanjutak termasuk jenderal TNI bintang 3 muda yang masih aktif bertugas. Tentara berusia 53 tahun itu kini menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Abituren Akademi Militer (Akmil) 1992 itu menjabat Pangkostrad sejak awal 2022. Penunjukan Maruli sebagai Pangkostrad didasarkan Surat Keputusan (SK) Jabatan Nomor 66/I/2022 tanggal 21 Januari 2022 yang diterbitkan Panglima TNI waktu itu Jenderal TNI Andika Perkasa.

Ia menggantikan Dudung Abdurachman yang diangkat menjadi KSAD. Maruli Simanjuntak lahir di Bandung, Jawa Barat 24 Februari 1970.

Setelah menamatkan SMAK Dago Bandung pada 1988, pria berdarah Batak ini melanjutkan pendidikan ke Akmil di Magelang dan lulus pada 1992. Maruli mengambil kecabangan Infanteri (Kopassus).

Sepanjang kariernya di militer, dia telah mencicipi beberapa jabatan penting seperti Komandan Detasemen Tempur Cakra (2002), Danseko Pusdikpassus (2009—2010), hingga Asops Danjen Kopassus (2014). Pada tahun 2014 hingga 2016, Maruli masuk dalam jajaran Pasukan Pengamanan Presiden dan menjadi Komandan Grup A.

Sebelum akhirnya dia dipercaya menjadi Wakil Komandan Paspampres pada 2017 hingga 2018. Kemudian pada 2018 menantu Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ini diangkat menjadi Komandan Paspampres masa Presiden Joko Widodo.

Jabatannya ini berakhir pada 2020 yang kemudian kariernya melejit setelah itu. Dimulai dari diberi kepercayaan untuk mengemban amanah sebagai Pangdam IX/Udayana hingga 2022 dan dipercaya sebagai Pangkostrad setelah meraih pangkat Jenderal Bintang 3 atau Letnan Jenderal.

Maruli memang dikenal sebagai sosok yang cerdas, akademik, rendah hati, dan memiliki kemampuan intelijen yang baik. Sebagai seorang Pangkostrad dia telah mengoleksi beberapa brevet dan penghargaan mentereng.

Di antaranya yaitu brevet militer dalam negeri seperti Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, Brevet Kualifikasi Cakra Kostrad, Brevet Para Utama, dan Brevet Kualifikasi Intai Tempur (Taipur). Tak kalah mentereng, pria asal Bandung, Jawa Barat ini juga memiliki beberapa brevet dari militer asing, di antaranya Special Forces Distinctive Unit Insignia (US Army), Master Parachutist Badge (Royal Thai Army), Master Parachutist Badge (Singapore Army), dan Advanced Military Free Fall Parachutist Badge (Singapore Army).

Untuk menunjang kariernya, Maruli juga mengikuti sejumlah pendidikan militer, antara lain Sesarcabif, Dik PARA, Dik Komando, Dik Free Fall, Diklapa I, Diklapa II, dan Seskoad Dikreg XLV.

2. Letjen TNI Richard Taruli Horja Tampubolon

FOTO/DOk.TNI AD

Jenderal TNI bintang 3 muda yang masih aktif bertugas selanjutnya adalah Letjen TNI Richard Taruli Horja Tampubolon, usianya baru 54 tahun. Tentara kelahiran 24 Mei 1969 tersebut saat ini menjabat sebagai sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III.

Parwira Tinggi (Pati) TNI AD yang akrab disapa Richard Tampubolon ini merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1992 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Karier militernya banyak dihabiskan di Kopassus.

Ia tercatat pernah menjabat sebagai Pabandya Lid Sintel Kopassus, Danyon 11/Grup 1/Kopassus, Wadan Grup 2/Kopassus, Asintel Danjen Kopassus, Komandan Grup 2/Kopassus, dan Komandan Grup 3/Kopassus. Selain itu, Richard juga harus kembali ke satuan asalnya usai menyandang pangkat Brigadir Jenderal pada 2017 untuk menjabat sebagai Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus.

Sebelumnya, ia sempat ditunjuk menjadi Danrindam VI/Mulawarman. Setahun sebagai Wadanjen Kopassus, Richard Tampubolon dimutasi menjadi Kasdam VI/Mulawarman. Ia akhirnya pecah bintang dua ketika dipromosikan menjadi Kaskogabwilhan I pada 2019. Kemudian ia dipercaya menjadi Dankoopsus TNI pada 2020.

Saat mengemban jabatan itu, Richard membentuk Koopsgabsus TNI yang bertugas memburu tokoh Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora di pedalaman hutan dan pegunungan Poso, Sigi, dan Parimo, Sulawesi Tengah.

Selama diterjunkan, pasukan yang memiliki daya gempur serta jelajah tinggi ini mampu melumpuhkan sejumlah anggota teroris. Terbukti, sepanjang 2021 Koopsgabsus berhasil menembak mati tujuh DPO teroris Poso, termasuk Ali Kalora.

Sukses melumpuhkan kelompok teroris MIT Poso, Richard dimutasi menjadi Pangdam XVI/Pattimura. Setahun kemudian, prajurit Kopassus itu pecah bintang 3 setelah dipromosikan menjadi Inspektur Jenderal TNI AD (Irjenad) pada 2022.

Berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/779/VII/2023 tanggal 17 Juli 2023 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI, Letjen TNI Richard Tampubolon dimutasi menjadi Pangkogabwilhan III. Komando Utama Operasi ini berkedudukan di Timika, Papua dengan wilayah pertahanan darat, laut, udara meliputi Kepulauan Maluku Utara dan Pulau Papua.

3 . Letjen TNI Teguh Pudjo Rumekso

FOTO/DOK.PUSSENIF KODIKLATAD S

Selanjutnya Teguh Pudjo Rumekso, jenderal bintang 3 yang tergolong muda dari segi usia, yakni 55 tahun. Saat ini dia menjabat sebagai Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Sesmenko Polhukam).

Belum lama ini, Teguh Pudjo Rumekso ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Ketua Regu Pelaksana Pemantau Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran HAM (PPHAM) berat.

Penunjukan itu berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 2023 tentang Tim Pemantau Pelaksanaan Rekomendasi Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang Berat.

Jenderal bintang 3 asal Medan, Sumatera utara ini mengawali karier di militer dengan menjadi perwira pertama Pussenif Kodiklat TNI AD pada 1991. Tak lama setelahnya, ia berlanjut menjadi perwira kodam V/Brawijaya di tahun 1992.

Saat menempuh pangkat perwira menengah atau Letnan Kolonel (Letkol), Teguh dipercaya untuk menjadi Dandim 0904/Tanah Grogot dan kemudian masuk ke ring 1 Istana dengan menjabat sebagai Wadan Grup B paspampres.

Pada 2011, Teguh Pudjo Rumekso mendapat promosi sebagai Asops Kasdam VI/Mulawarman. Berkat promosi ini pangkatnya naik menjadi kolonel. Selanjutnya ia ditarik menjadi PJU Biro Pengamanan Setmilpres pada 2013. Di tahun terakhir masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Teguh Pudjo terpilih menjadi Komandan Upacara 17 Agustus 2014 di Istana Negara.

Setelah itu, karier militernya terus menanjak. Tentara kelahiran 20 April 1968 ini pecah bintang satu ketika dipromosikan menjadi Wadanpussenif Kodiklatad pada 2016. Satu tahun berikutnya, Teguh dialihtugaskan menjadi Kasdam VI/Mulawarman.

Hingga pada 2018 ia pecah bintang dua setelah dikembalikan ke Pussenif menjadi Danpussenif Kodiklatad. Dua tahun menjadi Danpussenif Kodiklatad, Teguh kemudian dimutasi menjadi Danpuspenerbad untuk men-support mobilitas tempur TNI AD.

Setahun kemudian ditunjuk sebagai Pangdam VI/Mulawarman. Selama meniti karier di Korps Baret Merah Kopassus, nama Teguh Pudjo Rumekso ini juga diketahui berpengalaman di bidang pertempuran.

Ia tercatat pernah melakukan sejumlah operasi diantaranya seperti Operasi Seroja Timor Timur sekarang Timor Leste, serta operasi pengamanan perbatasan Indonesia dan Malaysia.

Berbekal dengan pengalamannya itu, Presiden Jokowi pun tak ragu untuk menunjuk peraih Adhi Makayasa atau tamatan terbaik Akademi Militer (Akmil) 1991 ini untuk menjadi Sesmenko Polhukam.

Dengan jabatan barunya itu, Teguh Pudjo Rumekso pun otomatis naik pangkat setingkat lebih tinggi atau atau menjadi Letnan Jenderal (Letjen) dengan pangkat bintang tiga. (***)

*@nasional.sindonews.com

Trending

Exit mobile version